Acta Pharmaceutica Indonesia
Vol. 37 No. 2 (2012)

Identifikasi Drug Therapy Problems (DTPs) Pada Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 Rawat Jalan di Salah Satu RS Swasta di Bandung

Cindra Tri Yuniar (Pharmacology-Clinical Pharmacy Research Group, School of Pharmacy, ITB, Indonesia)
Elin Yulinah Sukandar (Pharmacology-Clinical Pharmacy Research Group, School of Pharmacy, ITB, Indonesia)
Ida Lisni (Unknown)



Article Info

Publish Date
29 Jun 2012

Abstract

Menurut data WHO tahun 2000, Indonesia menempati urutan ke-4 terbesar dalam jumlah pasien diabetes melitus di dunia. Data angka kematian dan resiko komplikasi diabetes melitus menunjukkan pentingnya pemberian terapi dan pencapaian keberhasilan dari terapi diabetes melitus. Dalam hal ini peran farmasis sangat dibutuhkan untuk menjamin bahwa pengobatan yang diterima pasien adalah pengobatan yang rasional, dengan cara mengidentifikasi dan mencegah terjadinya masalah-masalah yang berkaitan dengan terapi obat (Drug Therapy Problems). Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi dan mengelompokkan kejadian Drug Therapy Problems (DTPs) dalam rangka meningkatkan therapeutic outcome pasien. Data resep pasien dan rekam medik dikumpulkan pada periode September-November 2009 secara retrospektif. Dari penelitian terhadap 63 pasien diabetes melitus tipe 2 rawat jalan, terdapat 41 pasien (65,08%) mengalami DTPs, dengan rincian 2 pasien (4,88%) membutuhkan terapi obat tambahan, 6 pasien (16,63%) menerima terapi obat yang tidak diperlukan, 5 pasien (12,20%) menerima dosis terlalu rendah, 16 pasien (39,02%) mengalami reaksi obat merugikan, 1 pasien (2,44%) menerima dosis terlalu tinggi, dan 11 pasien (26,83%) dengan interaksi obat. Reaksi obat merugikan merupakan DTPs yang paling sering muncul pada kedua kelompok pasien; 38,71% kejadian pada pasien dewasa dan 40% pada pasien geriatri. Analisis DTPs ini menunjukkan bahwa peran farmasis penting dalam mencapai keberhasilan terapi dan mencegah terjadinya reaksi obat merugikan.Kata kunci: drug therapy problems, diabetes melitusAccording to the WHO in 2000, Indonesia is in fourth position based on numbers of peoples suffer from diabetes mellitus. Numbers of death and complication risk shows how important therapy and progressing achievement from the diabetes therapy. Therefore, pharmacist is definitely needed to guarantee that the medication on the patient is rational, by identifying and avoiding DTPs. The aim of this research was to identify and classify DTPs incidences in order to increase patient's therapeutic outcome. This retrospective study was conducted by collection of the patient's prescription and medical record within September-November 2009 period. The result to 63 patients of diabetes mellitus type 2, showed that 41 patients (65.08%) had DTPs, 2 patients (4.88%) need additional drug therapy, 6 patients (16.63%) showed unnecessary drug therapy, 5 patients (12.20%) received too low dose, 16 patients (39.02%) showed adverse drug reactions, 1 patient (2.44%) received too high dose, and 11 patients (26.83%) with drug interactions. Adverse drug reaction is the most occasional DTPs event in both group of patients;38.71% in adults and 40% in geriatric patients.Keywords: drug therapy problems, diabetes mellitus

Copyrights © 2012






Journal Info

Abbrev

acta

Publisher

Subject

Description

Acta Pharmaceutica Indonesia merupakan jurnal resmi yang dipublikasikan oleh Sekolah Farmasi Institut Teknologi Bandung. Jurnal ini mencakup seluruh aspek ilmu farmasi sebagai berikut (namun tidak terbatas pada): farmasetika, kimia farmasi, biologi farmasi, bioteknologi farmasi, serta farmakologi ...