Jurnal Teknik Sipil
Vol 24 No 2 (2017)

Analisis Kekeringan Menggunakan Metode Theory of Run di DAS Krueng Aceh

Asri Syahrial (Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat)
Azmeri Azmeri (Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Syiah Kuala)
Ella Meilianda (Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Syiah Kuala)



Article Info

Publish Date
07 Aug 2017

Abstract

AbstrakKekeringan adalah kurangnya jumlah curah hujan bulanan dibandingkan dengan rata-rata bulanannya. Analisis kekeringan masih belum banyak dilakukan, khususnya untuk di luar Pulau Jawa. Analisis kekeringan berupa tingkat keparahan kekeringan yang ditunjukkan dengan intensitas kekeringan (mm/bulan) dan durasi kekeringan (bulan) beserta periode ulang kekeringannya perlu dilakukan untuk menunjang kesiap-siagaan dalam menghadapi bencana kekeringan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan durasi dan intensitas kekeringan di DAS Krueng Aceh. Tahapan penelitian ini adalah mengumpulkan data jumlah hujan bulanan dari pos curah hujan di DAS Krueng Aceh; pengisian data curah hujan yang hilang menggunakan Metode Kombinasi (gabungan Metode Normal Ratio dan Metode Inverse Square Distance/Metode Reciprocal); perhitungan intensitas dan durasi kekeringan menggunakan metode Theory of Run. Luas DAS Krueng Aceh adalah 1.681,05 km2 meliputi 23 kecamatan. Intensitas kekeringan terparah untuk kebutuhan air palawija terjadi pada Pos Curah Hujan Seulimum 111,58 mm/bulan; sedangkan untuk kebutuhan air Padi terparah dialami oleh Pos Curah Hujan Indrapuri sebesar 138,84 mm/bulan. Durasi kekeringan terparah untuk kebutuhan air palawija terjadi pada Pos Curah Hujan Padang Tidji dengan sepanjang 14 bulan; sedangkan untuk kebutuhan air Padi terparah dialami oleh Pos Curah Hujan Blang Bintang sebesar 34 bulan. Durasi kekeringan maksimum dialami oleh Pos Lhoong selama 25 bulan pada periode 2012-2014 dan intensitas kekeringan maksimum dialami oleh Pos Lhoong sebesar 247,5 mm/bulan pada Desember 2008.AbstractDrought is the lack of monthly precipitation compared to its monthly average. Drought analysis has not been done lately, especially outside Java Region. Drought analysis of drought severity indicated by drought intensity (mm/month) and duration of drought (month) along with repeated period of drought need to be done to support preparedness in facing drought disaster. The purpose of this study is to determine the duration and intensity of drought in the Krueng Aceh basin. The research stages are collecting monthly rainfall data from rainfall station in Krueng Aceh basin; filling the missing rainfall data by using the combination method (combination of Normal Ratio Method and Inversing Square Distance Method/Reciprocal Method); calculating drought intensity and duration using Theory of Run method. Krueng Aceh basin area is 1681.05 km2 covering 23 districts. The worst intensity of drought for the water needs of crops occurred in Seulimum rainfall station, which is 111.58 mm/month; while the worst water needs of rice is showed by the rainfall station in Indrapuri, which is 138.84 mm/month. The worst duration of drought for the water needs of crops occurred in Padang Tiji Rainfall Station with over 14 months; while the worst water needs of rice is showed by Blang Bintang Rainfall Station for 34 months. The maximum duration of the drought occurred in Lhoong Rainfall Station for 25 months in 2012-2014 and the maximum intensity of the drought is showed by Lhoong rainfall station is 247.5 mm/month in December 2008.

Copyrights © 2017






Journal Info

Abbrev

JTS

Publisher

Subject

Civil Engineering, Building, Construction & Architecture

Description

Jurnal Teknik Sipil merupakan jurnal ilmiah yang diterbitkan berkala setiap tiga bulan, yaitu April, Agustus dan Desember. Jurnal Teknik Sipil diterbitkan untuk pertama kalinya pada tahun 1990 dengan membawa misi sebagai pelopor dalam penerbitan media informasi perkembangan ilmu Teknik Sipil di ...