Jumlah peternak yang memelihara ternak di TPA Alak yang berlokasi di Kelurahan Manulai II, Kecamatan Alak, Kota Kupang, NTT semakin hari terus meningkat. Alasan peternak membiarkan sapi memakan sampah di TPA Alak karena di sekitar daerah tersebut sangat sulit untuk mendapatkan pakan sapi saat musim kemarau panjang. Beberapa kajian menyebutkan kondisi ini tidak saja menimbulkan efek toksik dan penyakit pada ternak, tetapi juga berdampak pada kesehatan masyarakat yang mengkonsumsi daging sapi dari sapi yang dipelihara di TPA Alak akibat keberadaan logam berat dalam sampah. Logam berat mampu terakumulasi dalam jaringan (daging) sehingga dapat menimbulkan penyakit pada manusia yang mengkonsumsi daging tersebut. Menoleh dari hasil kajian analisis situasi, dapat diidentifikasi masih kekuatan/potensi yang dimiliki mitra yaitu sumberdaya manusia, lahan dan ketersediaan ternak, sesungguhnya kelompok peternak sapi di TPA Alak masih memungkinkan untuk tetap menyediakan sapi sehat dan peningkatan produktivitas peternakan yang berdampat peningkatakan ekonomi peternak. Namun oleh karena adanya kelemahan dan belum adanya pengetahuan yang baik dalam pemeliharaan yang baik dan ketrampilan pembuatan pakan yang minim, maka usaha pemeliharaan sapi oleh peternakan di sekitar wilayah Alak ini berpotensi menimbulkan bahaya laten baik bagi ternak sapi yang dapat mengancam penurunan populasi ternak, maupun bagi manusia yang mengkonsumsi daging sapi tersebut yang dapat menimbuklan potensi keracunan dan penyakit berbahaya lainnya. Pelatihan dilakukan untuk mengarahkan peternak dapat berupaya menyediakan pakan lokal yang sehat dengan memanfaatkan bahan dasar lokal yang tersedia di sekitar tempat tinggal seperti rumput dan jerami dalam rangka meningkatkan penyediaan pakan yang baik oleh peternak sehingga peternak tidak alagi memelihara ternaknya di TPA Alak. Kegiatan pendampingan dilakukan sebagai sarana percontohan dalam rangka mengarahkan peternak untuk dapat melihat hasil pakan yang dapat dimanfaatkan serta dapat meningkatkan minat dan ketertarikan dari peternak lain dalam kelompok peternak di TPA Alak. Kegiatan monitoring dan evaluasi dilakukan untuk menjamin keberlanjutan program yang telah dilakukan serta mengevalusi kemajuan yang ada. Luaran yang dihasilkan berupa peningkatan kesadaran agar peternak meningkatkan mutu pola pemeliharaan untuk tidak lagi memelihara ternak di TPA Alak, namun secara swadaya membuat pakan silase yang berbahan baku lokal sehingga mudah diperoleh dan harga terjangkau sehingga mampu meningkatkan produktivitas peternakan oleh mitra maupun kelompok ternak di TPA Alak.
Copyrights © 2020