Jurnal Talenta Sipil
Vol 5, No 1 (2022): Februari

Tinjauan Kuat Tekan Beton Akibat Curring Pada Beton yang Dicor di Lapangan

I.G.A. Neny Purnawirati (Politeknik Negeri Bali)
Fajar Surya Herlambang (Unknown)



Article Info

Publish Date
08 Feb 2022

Abstract

Pelaksanaan curring beton adalah perawatan beton yang dilakukan setelah beton mengeras. Bertujuan agar beton tidak kehilangan kelembaban terlalu cepat, yang nantinya dapat memicu terjadinya penyusutan pada beton. Jika kelembaban terjadi terlalu cepat, maka beton dapat mengalami penyusutan lebih cepat dan menyebabkan beton mengalami keretakan. Proses pengerasan beton hingga beton tersebut berumur 28 hari, diperlukan adanya perlakuan khusus, yakni perawatan beton. Dalam proses pengerasan beton, terjadi hidrasi semen yang mengakibatkan adanya uap air. Jika beton terlalu cepat kehilangan air, maka beton akan menjadi retak dan tentunya berpengaruh pada kuat tekan akibat retak tersebut. Berdasarkan hal tersebut, dalam penelitian ini dilakukan pembuatan benda uji berupa pelat lantai dengan Panjang 1 meter dan lebar 1 meter dengn tebal pelat lantai 12 cm. Pelat ini dilengkapi dengan besi 15∅ "> 8 mm – 150 mm dan perancah. Benda uji dibuat sebanyak 2 buah benda uji, yakni 1 benda uji diperlakukan dengan curring dan 1 benda uji diperlakukan tanpa curring. Mutu beton direncanakan 20 MPa dengan umur beton 28 hari. Curring beton dilakukan selama 7 hari berturut – turut dengan cara menyiram permukaan beton secara continue. Pengujian kuat tekan beton dilakukan setelah beton berumur 28 hari dengan pengujian non destructive test. Pelat lantai dengan yang melewati proses curring beton selama 7 hari berturut turut, menghasilkan kuat tekan maksimum sebesar 23,41 MPa. Pelat lantai yang tidak melewati proses curring beton menghasilkan kuat tekan maksimum sebesar 21,32 MPa. Pelat lantai dengan curring beton meningkatkan kuat tekan beton sebesar 13,46% dibandingkan dengan pelat lantai tanpa curring beton.

Copyrights © 2022