Cancrum oris (noma) adalah penyakit gangren orofasial berupa destruksi pada jaringan yang terinfeksi dengan proses yang sangat cepat sehingga dapat menimbulkan mutilasi jaringan dan deformitas fasial. Noma timbul pada anak dengan malnutrisi, kebersihan mulut yang buruk, serta kondisi immunocompromised seperti AIDS, terapi imunosupresif, dan myelodysplastic syndrome sehingga memiliki tingkat morbiditas dan mortalitas yang tinggi. Melaporkan tatalaksana bedah maupun non-bedah pada kasus noma akibat super infeksi jamur pada anak dengan myelodysplastic syndrome. Pasien anak laki-laki usia 9 tahun yang terdiagnosis myelodysplastic syndrome menderita noma dengan gambaran klinis destruksi nekrotik dan ulseratif pada sudut bibir kanan dan kiri yang meluas hingga hampir menutupi seluruh mulut. Pasien dirawat di rumah sakit di bawah perawatan tim multidisiplin yang terdiri dari ahli bedah mulut, dokter anak, dan ahli gizi untuk meningkatkan kondisi kesehatan umumnya. Biopsi eksisi dan debridemen agresif dilakukan. Pemeriksaan mikrobiologi menunjukkan adanya superinfeksi jamur dan diikuti pemberian terapi antibiotik dan antijamur untuk mencegah kerusakan lebih lanjut. Pasien dinyatakan sembuh dengan ditandai penyembuhan luka yang baik dan tidak terjadi rekurensi setelah evaluasi 3 bulan pasca perawatan. Penanganan noma pada anak dengan myelodysplastic syndrome memerlukan tatalaksana bedah maupun non-bedah dengan disiplin dan tanggung jawab yang tinggi agar kerusakan jaringan tidak semakin berlanjut.
Copyrights © 2022