Tesa Arsitektur
Vol 20, No 1: Juni 2022

STRATEGI PENAFSIRAN PUSAKA DI KEUSKUPAN AGUNG SEMARANG (STUDI KASUS SITUS RANDUSARI – SEMARANG)

Rosalia Rachma Rihadiani (Universitas Katolik Soegijapranata)
Laretna Trisnantari Adishakti (Universitas Gadjah Mada)



Article Info

Publish Date
30 Jun 2022

Abstract

Abstract Many studies on the preservation of cultural heritage have been carried out, but only focus on the physical aspect. Studies that only focus on the physical do not have the power to last long because conservation activities will only focus on how to return the investment on physical development. The research aims to find significance in the interpretation and meaning of heritage preservation which will form the basis of a comprehensive and sustainable conservation strategy. This study uses the Historical Interpretation Strategy (HIS) as part of the seven steps of Heritage Urban Landscape (HUL). History tracing is done by diachronic and synchronic methods. The case study was conducted at the Randusari site in the Archdiocese of Semarang by conducting field surveys, interviews, questionnaires and a Discussion Group Forum with the Archdiocese of Semarang, government officials and professional associations. This study finds significance in the interpretation of heirlooms and the meaning of heirlooms at the Randusari Site, such as Education, Youth, Humanity and Catholicism as the basis for conservation at the Randusari Site. Keywords: Interpretation, significance, heritage, Randusari Site, meaning AbstrakKajian pelestarian cagar budaya sudah banyak dilakukan, namun hanya berfokus pada aspek fisik saja. Kajian yang hanya menitikberatkan pada aspek fisik tidak memiliki kekuatan untuk bertahan lama karena kegiatan pelestarian hanya akan berfokus pada cara untuk mengembalikan investasi atas pembangunan fisik. Penelitian ini bertujuan untuk menemukan signifikansi dalam penafsiran dan makna pusaka pelestarian pusaka yang akan menjadi dasar strategi  pelestarian yang komprehensif dan berkelanjutan. Penelitian ini menerapkan Strategi Interpretasi Sejarah (HIS) atau Strategi Penafsiran Pusaka sebagai bagian dari tujuh langkah Heritage Urban Landscape (HUL). Penelusuran sejarah dilakukan dengan metode diakronis  dan sinkronis. Studi kasus dilakukan di situs Randusari di Keuskupan Agung Semarang dengan melakukan survei lapangan, wawancara, kuesioner dan Forum Grup Disscusion dengan  Keuskupan Agung Semarang, pejabat pemerintah, dan asosiasi profesi. Kajian ini menemukan signifikansi dalam penafsiran pusaka dan makna pusaka di Situs Randusari yaitu Pendidikan, Kebaruan, Kemanusiaan, dan Katoliksitas sebagai dasar dalam pelestarian di Situs Randusari.Kata kunci: Penafsiran, signifikansi, pusaka, Situs Randusari, makna

Copyrights © 2022