Virus Corona (COVID-19) merupakan virus.yang pertama kali ditemukan di Kota.Wuhan, China pada akhir tahun 2019 dan hingga 2021 masih tersebar di berbagai negara didunia. Berdasarkan data per 11 Juni 2021 Virus COVID-19 sudah menginfeksi sebanyak 175.576.659 orang. Dengan rincian sebanyak 12.668.506 kasus aktif, 159.120.855.kasus telah sembuh dan 3.787.298 orang meninggal dunia. Akan tetapi di Indonesia secara kumulatif per 12 Juni 2021 sudah mencapai 1.901.490 kasus dengan rincian 1.740.436 dinyatakan sembuh, 108.324 kasus aktif dan 52.730 orang meninggal dunia. Penelitian ini menggunakan desain deskriptif kuantitatif dengan metode survei. Kasus covid sendiri telah merubah pola konsumsi rumah tangga karena adanya berbagai pembatasan kegiatan dan guna meningkatkan imunitas tubuh. Penelitian menarik dilakukan pada masyarakat Rumah Tangga (RT) tepatnya RT 001 dan RT 008 pada RW 001 di Kelurahan Baru, Kota Jakarta Timur sebagai salah satu zona merah pandemi COVID-19. Metode analisis yaitu metode tabulasi silang (Crosstab). Rata-rata konsumsi atau pengeluaran pangan pada rumah tangga dalam satu bulan ketika sebelum dan saat COVID-19 sebesar Rp2.371.528 dan saat COVID-19 sebesar Rp2.581.879. Sedangkan rata-rata konsumsi atau pengeluaran non pangan pada rumah tangga dalam satu bulan sebelum dan saat COVID-19 yaitu sebesar Rp2.871.161 dan Rp2.554.078. Hasil.analisis Crosstab menunjukkan bahwa adanya hubungan antara perubahan pola konsumsi dengan beberapa variabel karakteristik responden yaitu, pendapatan, pekerjaan, umur, pendidikan dan jumlah anggota keluarga.
Copyrights © 2022