ABSTRAKBudaya religius tidak terbentuk secara instan melainkan melalui proses implementasi nilai-nilai pendidikan Islam. Lingkungan pendidikan dikenal dengan sebutan Tri Sentra Pendidikan, yaitu lingkungan sekolah, lingkungan masyarakat dan lingkungan rumah. Interaksi positif antara ketiga aspek lingkungan pendidikan menjadi nilai primordial pembentuk budaya religius. Metode penelitian menggunakan paradigma kualitatif dengan Teknik kepustakaan. Hasil penelitian menunjukkan praktik budaya religious merupakan bentuk pendidikan berbasis agama dan bentuk kontrol sosial yang efektif baik dalam arti sempit mencapai pendidikan moral akhlak dan dalam arti yang lebih luas berkontribusi pada stabilitas tatanan sosial yang statis. Internalisasi nilai pendidian agama Islam dan lingkungan pendidikan diterapkan melalui beberapa strategi, (1) power strategy, pembudayaan agama di lingkungan keluarga menggunakan kekuasaan; (2) persuasive strategy dijalankan melalui pandangan warga sekolah; (3) normative educative, norma sebagai aturan yang berlaku di masyarakat untuk menanamkan dan mengganti paradigma berpikir masyarakat yang konservatif dan inovatif. Implikasi penelitian agar penerapan budaya religius membentuk individu siswa memiiki kepribadian yang baik dan santun, mampu bersikap ditengah masyarakat luas, dapat menjadi contoh yang baik.
Copyrights © 2022