Malaria masih menjadi masalah kesehatan masyarakat di Indonesia, di mana sekitar 80% dari malaria wilayahnya endemik, dengan 45% populasi memiliki risiko infeksi malaria. Prevalensi malaria di Indonesia masih cukup tinggi. Pemberantasan infeksi malaria masih mengalami beberapa kendala, yaitu adanya resistensi Plasmodium terhadap obat antimalaria seperti klorokuin, pirimetamin, sulfadoksin, kombinasi sulfadoksin-pirimetamin (SP) dan artemisinin-based kombinasi therapi (ACT). Penyebaran parasit Plasmodium yang resisten terhadap obat antimalaria mendorong perlunya ditemukan obat baru yang lebih efisien, antara lain pengembangan bahan alam sebagai obat herbal. Meniran merupakan salah satu tanaman yang digunakan secara tradisional oleh masyarakat untuk mengobati penyakit malaria. Pemberian ekstrak etanol meniran dapat mempengaruhi sistem imun. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek ekstrak etanol meniran dosis rendah terhadap jumlah limfosit T-CD4+ dan ekspressi interferon gamma (IFN-γ) pada mencit BALB/c yang diinfeksi P. berghei ANKA. Penelitian ini menggunakan Post Test Only Control Design. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 25 ekor mencit, yang terdiri dari 5 kelompok. Mencit diberi Ekstrak etanol meniran dengan dosis 40 mg/kgBB dan dosis 120 mg/kgBB selama 7 hari. Dua kelompok yang diberi EEM yaitu kelompok perlakuan 1 (KP1) diberi EEM dosis 40 mg/kgBB dan kelompok Perlakuan 2 (P2) diberi EEM dosis 120 mg/kgBB dan diinfeksi P. berghei sebanyak 1x106. Kelompok kontrol positif diinfeksi Plasmodium berghei sebanyak 1x106 tanpa ekstrak etanol meniran dan kelompok negatif kontrol 1 (KN1) diberikan EEM dosis 40 mg/kgBB dan kontrol negatif 2 (KN2) diberikan EEM dosis 120 mg/kgBB tanpa diinfeksi P. berghei ANKA. Pengamatan parasitaemia dilakukan setiap hari selama 4 hari pada sediaan darah tipis yang diwarnai dengan Giemsa 10%. Jumlah sel T CD4+ dan ekspresi IFN-γ dilakukan dengan metode flocytometry. Analisis data menggunakan Oneway ANOVA. Hasil penelitian ini menunjukkan pemberian ekstrak etanol meniran dengan dosis 40 mg/kgBB dan dosis 120 mg/kgBB tidak berpengaruh terhadap jumlah sel T CD4+ pada semua kelompok perlakuan, tetapi berpengaruh secara signifikan terhadap ekspresi IFN- γ pada semua kelompok perlakuan
Copyrights © 2016