Dialog
Vol 45 No 1 (2022): Dialog

Sekolah Kebhinnekaan: Potret Kebijakan Internal SMA Negeri di Mataram

Fathurrohman Husen (UIN Raden Mas Said Surakarta, Indonesia)
Azaki Khoirudin (UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Indonesia)



Article Info

Publish Date
29 Jun 2022

Abstract

Artikel ini bertujuan untuk menganalisis kebijakan internal sekolah yang menunjukkan inklusivitas karakter toleran pada peserta didik yang majemuk. Fokus penelitian pada kebijakan inklusif dalam arti keadilan, kesetaraan, dan sikap positif terhadap kemajemukan agama. Sekolah berperan untuk memenuhi hak peserta didik dalam keberagamaan. Menjadi masalah, jika lembaga sekolah diskriminatif atau tidak memfasilitasi pendidikan kerohanian pesesrta didiknya. Studi kasus penelitian adalah SMAN 1 Mataram dan SMAN 5 Mataram. Penelitian ini adalah field research dengan teknik penggalian data observasi kegiatan peserta didik yang mencakup: organisasi, kerohanian, aturan hari libur agama, ketersediaan tempat ibadah; dan wawancara mendalam kepada peserta didik, guru, dan pelaku kebijakan sekolah. Hasilnya, kedua sekolah tersebut menerapkan institusionalisasi ide menjadi kebijakan. Di antara kebijakan tersebut: melaksanakan kegiatan imtaq (iman dan taqwa) sesuai agama peserta didik; memberikan izin pembentukan organisasi rohani; fasilitas tempat maupun alat ibadah multi-agama; memfasilitasi guru rohani di setiap agama yang dipeluk oleh peserta didik; dan kebijakan libur fakultatif. Pemahaman masyarakat di wilayah sekolah tentang keberagaman suku, bahasa, dan agama yang praksis (tidak teoritis) menjadikan modal penting dalam kelangsungan toleransi di sana. Meskipun kedua sekolah tersebut tidak mewakili kebhinnekaan dalam hal suku dan etnis, setidaknya agama peserta didik yang berbeda-beda mewakili cerminan dari Indonesia yang beragam. Kata Kunci: sekolah kebhinnekaan, kebijakan internal sekolah, karakter toleran, Mataram This article aims to analyze the school's internal policies that show the inclusiveness of the tolerant character of diverse learners. The research focuses on inclusive policies in terms of justice, equality, and positive attitudes towards religious pluralism. Schools play a role in fulfilling the rights of students in religion. It becomes a problem if school institutions are discriminatory or do not facilitate the spiritual education of their students. The research case studies are SMAN 1 Mataram and SMAN 5 Mataram. This research is field research with data mining techniques for observing student activities which include: organization, spirituality, rules for religious holidays, availability of places of worship; and in-depth interviews with students, teachers, and school policy actors. As a result, both schools implemented the institutionalization of ideas into policies. Among these policies: carry out imtaq (faith and taqwa) activities according to the religion of the students; granting permission to form a spiritual organization; facilities for places and tools of multi-religious worship; facilitate spiritual teachers in each religion embraced by students; and facultative holiday policies. The understanding of the community in the school area about the practical (non-theoretical) ethnic, linguistic and religious diversity is an important asset in sustaining tolerance there. Although the two schools do not represent diversity in terms of ethnicity and ethnicity, at least the different religions of the students represent a reflection of the diversity of Indonesia. Keywords: diversity school, school internal policy, tolerant character, Mataram

Copyrights © 2022






Journal Info

Abbrev

dialog

Publisher

Subject

Religion Humanities Social Sciences

Description

DIALOG (p-ISSN: 0126-396x, e-ISSN: 2715-6230) is a periodical scientific journal which managed by Secretary of The Research and Development & Educational Training Agency - Ministry of Religious Affairs. This journal first published in 1976. But then, it was officially changed in to an electronic ...