Tamumatra : Jurnal Seni Pertunjukan
Vol 4, No 2 (2022)

Kendang Sunda Di Pusat Latihan Tari Bagong Kussudiardja Desa Kembaran Bantul Yogyakarta

Asep Saepudin (ISI Yogyakarta)
Ela Yulaeliah (ISI Yogyakarta)
Subuh Subuh (ISI Yogyakarta)



Article Info

Publish Date
30 Jun 2022

Abstract

Tujuan penulisan ini untuk menelusuri bagimana perkembangan dan peranan kendang Sunda di Pusat Latihan Tari dalam iringan karawitan tari Bagong Kussudiardja. Seringnya digunakannya kendang Sunda dalam iringan tari karya Bagong Kussuadiardja merupakan hal yang sangat menarik untuk dikaji keberadaannya mengingat di Yogyakarta sudah memiliki kendang Jawa yang secara tradisi masih berlaku pada waktu itu. Metode sejarah digunakan dalam penelitian ini meliputi pencarian data lapangan dan pustaka (heuristik), kritik, interpretasi, dan histografi. Hasil kesimpulan menunjukkan bahwa keberadaan kendang Sunda di Pusat Tari Bagong Kussudiardja dimulai dengan minat Bagong pada seni Tjetje Somantri, yang memberinya inspirasi untuk menciptakan langkah-langkah baru, terutama dalam gerakan, variasi tepak kendang, dan masalah waktu. Para seniman pertama kali berkenalan dengan kendang Sunda dimulai pada tahun 1962 ketika ada pertunjukan seni di tiga wilayah: Yogya, Sunda dan Solo dengan misi untuk membawa pertunjukan di luar Indonesia, seperti RRC, Thailand, Korea, dan Filipina. Pengembangan kendang Sunda terdiri dari dua elemen yaitu dalam instrumen dan pola-pola musik. Kendang Sunda sebagai instrumen di PLT berkembang menjadi dua jenis yaitu kendang Sunda asli dan kendang Sunda dengan pengaruh Jawa. Adapun pengembangan pola-pola kendang Sunda meliputi tahap penghargaan, imitasi, pembelajaran, pencarian identitas, dan tahap kreativitas. Kendang Sunda memiliki pengaruh besar pada iringan musik (karawitan) pada masing-masing karya tari Bagong Kussudiardja, meliputi: Tari Wira Pertiwi, Tari Mulat Wani, Tari Nyai Ronggeng, Tari Lenggotbawa, Tari Satria Tangguh, Tari Tenun, dll. Meskipun banyak iringan karawitan dipengaruhi oleh kendang Sunda, namun masih digunakan dalam kapasitasnya sendiri, di mana kendang Sunda digunakan untuk menyesuaikan dengan kebutuhan karya yang dibuat. Kendang Sunda berfungsi sebagai instrumen yang dapat dimainkan secara bebas, tidak digunakan sebagai instrumen etnis tertentu.

Copyrights © 2022






Journal Info

Abbrev

tmmt

Publisher

Subject

Arts Education

Description

Jurnal TAMUMATRA (e-issn: 2621-7244) mempublikasikan hasil penelitian dan kajian analitis dalam bidang pendidikan seni dan seni pertunjukkan drama, tari, dan musik. TAMUMATRA terbit dua kali setahun yaitu Juni dan ...