Upaya pemerintah dalam menyediakan fasilitas pengembangan bisnis digital di Indonesia telah melalui berbagai cara, salah satunya adalah Digital Valley. Masalahnya, upaya tersebut belum merata secara regional. Metodologi dalam penelitian ini dilakukan guna memberikan sumbangsih dalam upaya penyediaan fasilitas pengembangan bisnis digital melalui sudut pandang Arsitektur. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif dengan pendekatan melalui studi kasus. Lokasi yang dipilih adalah di Jl. Semeru, Kelurahan Wates, Magersari, Kota Mojokerto, dengan luas lahan ±2 Ha. Fasilitas utama pusat pengembangan ini adalah inkubator bisnis, kantor sewa, dan fasilitas pengelola. Fasilitas pendukung berupa pusat retail elektronik. Arsitektur Futuristik dipilih sebagai tema, dengan konsep makro “Representatif”, konsep mikro tatanan lahan “Efektif”, tatanan bentuk “Ringan”, dan tatanan ruang “Fleksibel”. Perwujudan tema dicapai pada: (1) tatanan lahan, dengan penerapan pola dinamis, paduan garis miring dan lengkung, yang berkonsep representatif yang merepresentasikan komponen komputer, dan konsep efektif berupa kesesuaian kebutuhan hingga zonasi; (2) tatanan bentuk, dengan penerapan bentuk yang dinamis, menggunakan material terkini seperti metal cladding., dan konsep representatif juga berupa metafora komponen komputer, dan konsep ringan berupa transparansi selubung; (3) tatanan ruang, tema diterapkan melalui levelling dinding, plafond, lantai, berpola dinamis, serta penggunaan material terkini, dan konsep representatif merepresentasikan profesionalitas bisnis melalui perabot dan berteknologi terkini. Konsep fleksibel berupa penataan ruang yang mengikuti bentuk bangunan. Manfaat dari hasil desain ini adalah supaya tercipta fasilitas pengembangan bisnis digital di Kota Mojokerto, dengan harapan mampu menginspirasi wilayah lain demi kemajuan Indonesia.
Copyrights © 2022