Jurnal Sylva Scienteae
Vol 5, No 3 (2022): Jurnal Sylva Scienteae Vol 5 No 3 Edisi Juni 2022

ANALISIS TINGKAT BAHAYA EROSI DI DAS KINTAP BAGIAN HILIR KABUPATEN TANAH LAUT

Syahidar Khalid (Fakultas Kehutanan, Universitas Lambung Mangkurat,)
Badaruddin Badaruddin (Fakultas Kehutanan, Universitas Lambung Mangkurat,)
Syarifuddin Kadir (Fakultas Kehutanan, Universitas Lambung Mangkurat,)



Article Info

Publish Date
30 Jun 2022

Abstract

Changes in land cover in a watershed, which was originally forest, are now shrubs, rice fields, plantations, settlements, and mining, causing several problems. Tanah Laut Regency is one of the areas where there is a lot of land conversion so that the watershed in the area does not play a good role, especially in the downstream area, which is the area that is most often affected. The purpose of this study was to calculate the amount of erosion in the downstream Kintap watershed and analyze the erosion hazard level (TBE) in the downstream Kintap watershed. The method used is the Universal Soil Loss Equation (USLE) proposed by Wischmeier and Smith. The data is collected by purposive sampling. The results showed that the highest erosion value was in Land Unit 9 on open land, the erosion value was 28.16 tons/ha/year with erosion hazard class II. While the erosion value of 1.59 tons/ha/year on Land Unit 7 became the smallest erosion value with erosion hazard class I. The level of erosion hazard for each land unit with different land cover, showed TBE very light class (0-SR) contained in oil palm plantations, rubber plantations, and secondary forests. Meanwhile, the light TBE class (I-R) was in open land and dryland agriculture and the very heavy TBE class (IV-SB) was in open landPerubahan tutupan lahan pada suatu DAS yang awalnya hutan sekarang menjadi semak belukar, sawah, perkebunan, pemukiman dan pertambangan menimbulkan beberapa permasalahan. Kabupaten Tanah Laut termasuk daerah yang terbilang banyak terjadi konversi  lahan sehingga DAS di wilayah tersebut tidak berperan dengan baik, apalagi di bagian hilir merupakan daerah yang paling sering terkena dampak. Tujuan penelitian ini adalah menghitung besarnya jumlah erosi di DAS Kintap bagian hilir dan menganalisis tingkat bahaya erosi (TBE) di DAS Kintap bagian hilir. Metode yang digunakan adalah Universal Soil Loss Equation (USLE) yang dikemukakan oleh Wischmeier dan Smith.dan pengambilan datanya dengan cara purposive sampling. Hasil penelitian menunjukkan Jumlah nilai erosi tertinggi berada pada Unit Lahan 9 pada lahan terbuka nilai erosinya diperloeh sebesar 28,16 ton/ha/thn dengan kelas bahaya erosi II. Sedangkan nilai erosi sebesar 1,59  ton/ha/thn pada Unit Lahan 7 menjadi nilai erosi terkecil dengan kelas bahaya erosi I. Tingkat bahaya erosi terhadap tiap unit lahan dengan tutupan lahan yang berbeda, memperlihatkan TBE kelas sangat ringan (0-SR) terdapat pada perkebunan sawit, perkebunan karet, dan hutan sekunder. Sedangkan TBE kelas ringan (I-R) ada pada lahan terbuka dan pertanian lahan kering serta TBE kelas sangat berat (IV-SB) ada pada lahan terbuka.

Copyrights © 2022






Journal Info

Abbrev

jss

Publisher

Subject

Agriculture, Biological Sciences & Forestry Environmental Science

Description

Jurnal Sylva Scienteae merupakan jurnal yang mempublikasikan hasil penelitian di bidang kehutanan, meliputi Teknologi Hasil Hutan, Manajemen Hutan, Budidaya Hutan, dan Konservasi Hutan. Jurnal ini diterbitkan oleh Fakultas Kehutanan Universitas Lambung Mangkurat. Terbit pertama kali di bulan Agustus ...