Menurut Riset Kesehatan Dasar dari tahun 2013 sampai tahun 2018, kecepatan penurunan prevalensi stunting nasional tidak cukup massif. Untuk mempercepat upaya tersebut, salah satu sasaran intervensi adalah wanita prakonsepsi. Masa prakonsepsi merupakan masa yang sangat penting dalam siklus hidup manusia, bahkan masa prakonsepsi ditengarai dapat mempengaruhi status gizi anak hingga dewasa. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran tentang kebiasaan makan wanita prakonsepsi di 10 Puskesmas lokus percepatan pencegahan stunting di Kabupaten Banggai. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan metode cros-sectional pada 390 wanita prakonsepsi di 10 Puskesmas di wilayah Kabupaten Banggai. Variabel yang diamati adalah frekuensi makan dari 5 jenis/golongan makanan dimana frekuensi makan setiap jenis/golongan makanan dikategorikan ke dalam 4 kelompok. Hasil penelitian menunjukkan bahwa wanita prakonsepsi di 10 wilayah Puskesmas di Kabupaten Banggai mengonsumsi makanan pokok, lauk hewani dan sayur hijau sebanyak minimal 2 kali sehari, dan mengonsumsi lauk nabati 2-4 kali per minggu, serta mengonsumsi produk susu dan olahannya kurang dari 1 kali per bulan. Dengan hasil ini, hendaknya program intervensi stunting yang sasaran utamanya adalah wanita prakonsepsi dapat diformulasikan sesuai dengan karakteristik kelompok wanita tersebut.
Copyrights © 2022