IRAMA JURNAL SENI DESAIN DAN PEMBELAJARANNYA
Vol 3, No 2 (2021): IRAMA: JURNAL SENI DESAIN DAN PEMBELAJARANNYA

Budaya Lokal Sebagai Unsur Pembentuk Branding Kabupaten Tasikmalaya

Yopi Samsul Arifin (Institut Teknologi Bandung)
Agung Eko Budiwaspada (Unknown)



Article Info

Publish Date
03 Dec 2021

Abstract

Branding suatu wilayah saat ini berjalan sangat dinamis, kompetitif dan penting. Para pemimpin daerah berusaha tampil lebih menonjol dari kompetitor mereka, berusaha mencitrakan wilayahnya sebaik mungkin dengan menerapkan strategi branding. Strategi tersebut salah satunya dengan branding kota sebagai upaya membentuk citra dan daya saing kota. Kebutuhan akan brand suatu daerah menjadi penting karena dapat membangun positioning dan citra yang kuat. Beberapa kota di Indonesia saat ini sudah mulai berlomba melakukan kegiatan branding untuk daerahnya masing-masing termasuk Kabupaten Tasikmalaya. Namun berdasarkan penelitian-penelitian terdahulu branding yang dilakukan Kabupaten Tasikmalaya dan beberapa kota di Indonesia dinilai tidak berhasil mencapai tujuan utama dari branding kota dan hanya berujung pada sebuah logo dan tagline saja. Ketidakberhasilan ini dipicu oleh beberapa faktor seperti kurangnya riset mendalam, memiliki konsep yang mirip dengan daerah lain, kurang melibatkan masyarakat lokal dan cenderung hanya dijadikan proyek Pemerintah Daerah yang tidak jelas kelanjutannya. Beberapa di antaranya juga disebabkan karena tidak adanya karakter yang kuat sebagai benang merah desain dari branding daerah tersebut. Penelitian ini berupaya mengidentifikasi dan menganalisis kebudayaan lokal dari suatu daerah yang paling tepat untuk dijadikan sebagai unsur pembentuk branding daerah tersebut dengan luaran terciptanya sebuah metode pemilihan dan penentuan unsur branding sebuah daerah dalam upaya pembentukan citra dan positioning kota tersebut. Penelitian ini menggunakan embeeded mixed method design, sebuah metode yang melibatkan pengumpulan data kuantitatif dan kualitatif. Pengumpulan data kuantitatif dilakukan dengan membuat kuisioner tentang persepsi awal masyarakat umum terhadap kabupaten Tasikmalaya, setelah data tersebut tekumpul kemudian dilakukan verifikasi melalui wawancara dengan pihak pemerintah kabupaten dan budayawan. Setelah terjalin persamaan persepsi antar stakeholder. Tahap selanjutnya dilakukan analisis terhadap metode penentuan budaya lokal apa yang paling cocok untuk mencerminkan Tasikmalaya berdasarkan teori penentuan big idea sebuah brand Alina Wheeler. Dari hasil analisis ditemukan jika budaya lokal yang dinilai sangat mencerminkan kabupaten Tasikmalaya adalah kerajinan tangan anyam. Anyaman dipilih atas dasar nilai historis yang sangat panjang. Selain itu, anyaman mendong dan pandan menjadi produk unggulan Tasikmalaya yang ditemukan pertama kali oleh pengrajin Singaparna.

Copyrights © 2021






Journal Info

Abbrev

irama

Publisher

Subject

Arts

Description

IRAMA Jurnal Seni Desain dan Pembelajarannya publishes papers regularly twice times a year issued by the Faculty of Art and Design Education Universitas Pendidkan Indonesia Bandung Indonesia IRAMA Jurnal Seni Desain dan Pembelajarannya provides open access to the public to read abstract and complete ...