Latar belakang dalam penelitian ini adalah belum optimalnya gaya kepemimpinan demokratis Kepala Desa dalam pemeliharaan Infrastruktur Desa Mekarwangi Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat berdasarkan permasalahan tersebut, peneliti mengidentifikasi masalah yaitu bagaimana gaya kepemimpinan demokratis Kepala Desa dalam pemeliharaan infrastruktur desa, dan faktor pendukung dan penghambat gaya kepemimpinan demokratis kepala desa dalam pemeliharaan infrastruktur desa, serta upaya-upaya yang dilakukan untuk mengatasi hambatan gaya kepemimpinan demokratis Kepala Desa Mekarwangi dalam pemeliharaan infrastruktur. Untuk menganalisis masalah yang diteliti, peneliti mengajukan teori gaya kepemimpinan demokratis dari Kadarisman berdasarkan “dimensi gaya kepemimpinan demokratis” yaitu partisipasi sosial, tanggung jawab sosial, dorongan sosial, dan pengawasan sosial. Adapun proposisi yang diajukan adalah Gaya kepemimpinan demokratis kepala desa merupakan faktor dominan dalam mempengaruhi masyarakat untuk mencapai optimalisasi infrastruktur Desa Mekarwangi, dan faktor penghambat dan pendukung Gaya Kepemimpinan Demokratis Kepala Desa Mekarwangi dalam pemeliharaan infrastruktur desa sebagai dukungan untuk mewujudkan optimalisasi infrastruktur Desa Mekarwangi, serta upaya-upaya yang dilakukan untuk mengatasi hambatan gaya kepemimpinan demokratis Kepala Desa Mekarwangi dalam pemeliharaan infrastruktur desa merupakan perwujudan kepala desa dalam mencapai kenyamanan masyarakat. Metode penelitian yang digunakan metode kualitatif. Adapun teknik pengumpulan data : Observasi, wawancara, dokumentasi dan proses analisis data melalui pengumpulan data, penarikan kesimpulan, reduksi data, dan penyajian data. Berdasarkan hasil penelitian menunjukan bahwa gaya kepemimpinan demokratis yang dilakukan kepala desa dalam pemeliharaan infrastruktur desa belum optimal yang ditandai dengan kepala desa kurang melibatkan masyarakat dalam pengambilan keputusan terkait tentang pemeliharaan infrastruktur desa, adanya infrastruktur desa dalam kondisi tidak terpelihara, belum adanya peraturan desa dan program rutin tentang pemeliharaan infrastruktur desa, dan kurangnya kesadaran masyarakat desa akan pentingnya pemeliharaan infrastruktur desa untuk menunjang kegiatan sosial, ekonomi, dan pendidikan. Dengan demikian, hasil penelitian dapat teruji secara empiris.
Copyrights © 2017