Prosiding Seminar Nasional Universitas Serambi Mekkah
Vol 1, No 1 (2017): Prosiding Seminar Nasional USM

PARTISIPASI KELUARGA NELAYAN DALAM PENINGKATAN MUTU LAYANAN PENDIDIKAN DI SEKOLAH DASAR BANDA ACEH.

Fadhillah Fadhillah (Universitas Serambi Mekkah)
Putry Julia (Universitas Serambi Mekkah)
Nurhattati Fuad (Universitas Negeri Jakarta)
Rugaiyah Rugaiyah (Universitas Negeri Jakarta)



Article Info

Publish Date
04 Oct 2017

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis peran keluarga nelayan dalam partisipasimeningkatkan mutu layanan pendidikan di Sekolah Dasar Banda Aceh. Partisipasi keluarganelayan pada pendidikan formal juga dipengaruhi dari pengelolaan sumber daya keluargakhususnya sumber daya pendidikan anak di sebuah keluarga nelayan. Sumber daya keluargamerupakan modal yang harus dikelola dengan baik oleh seluruh anggota keluarga untuk mencapaikesejahteraan keluarga. Sumber daya keluarga terdiri dari sumber daya manusia, sumber dayawaktu, dan sumber daya materi. Melalui Pendekatan kualitatif digunakan dalam penelitian inidengan metode survey. Populasi dalam penelitian ini adalah orang tua siswa di Sekolah Dasar diwilayah pesisir Kota Banda Aceh. Adapun sampel dalam penelitian ini adalah sejumlah kelurgadari Sekolah Dasar Negeri 01 dan Sekolah Dasar Negeri 02 teridiri dari 10 Kelurga yang tinggaldi dusun Teuku Tuan Lampulo kelurahan lampulo, kecamatan Kuta Alam . Data yang dikumpulkandalam penelitian ini berupa analisis peran keluarga nelayan terhadap pengelolaan sumber dayakeluarga khususnya sumber daya manusia yang berhubungan dengan pendidikan anak di sebuahkeluarga. Data dikumpulkan melalui wawancara, kuesioner, dan observasi. Hasil penelitianmenunjukkan bahwa peran suami dan istri nelayan dalam mengelola sumber daya kelurga sangatbervariasi. Ketiga sumber daya keluarga (manusia, waktu dan materi) saling mempengaruhi satudengan yang lainnya. Nelayan bekerja melaut mencari ikan selama jangka waktu tertentu,sebagian besar istri di keluarga nelayan bekerja membantu dalam peningkatan pendapatankeluarga dengan cara usaha industri rumah tangga (memotong ikan untuk bahan bakso, usahaikan keumamah, ikan asin), berjualan kelontong, membuat kue basah, menjadi buruh/pembantu,penjahit, penjual ikan, pencari dan penjual tiram dan pegawai negeri sipil ( guru, tenagakesehatan, kantoran), dan sebagian kecil sebagai ibu rumah tangga tanpa melakukan pekerjaansampingan. Untuk peningkatan sumber daya manusia, anak-anak nelayan di sekolahkan di sekolahformal dan informal ( Taman Pendidikan Alquran), bahkan ada yang dididik langsung oleh ibunya,tetapi masih terdapat anak nelayan yang putus sekolah mulai dari Sekolah Tingkat Pertamakarena alasan ekonomi, selanjutnya anak-anak putus sekolah menjadi nelayan, dan kerja di TPI (Tempat Pelelamgan Ikan). Dari segi sumber daya waktu, karena factor kesibukan melakukanpekerjaan membantu suami menambah penghasilan keluarga sehingga berdampak padakurangnya waktu untuk peningkatan pendidikan dan pelatihan skill yang berhubungan dengankemaritiman, serta waktu orang tua yang fokus bekerja menghidupi keluarga tidak mempunyaikesempatan untuk berpartisipasi dalam peningkatan mutu layanan pendidikan di Sekolah Formal.Mereka mempercayai Sekolah Formal maupun informal untuk mendidik anak-anak mereka.Kebutuhan rumah tangga nelayan dilihat dari pendapatan dan pengeluaran keluarga nelayan.Rata-rata total pendapatan rumah tangga nelayan sebesar Rp 2.020.000,’per bulan sedangkanrata-rata total pengeluaran rumah tangga nelayan adalah sebesar Rp 1.700.000,’per bulan.Pendapatan rumah tangga nelayan diperolah dari gabungan pendapatan istri dan suami.Pendapatan tertinggi sebesar Rp.3.130.000.

Copyrights © 2017