Sebagai sebuah falsafah bernegara, Pancasila dianggap sudah final dan mengikat. Namun, terdapat dualisme dalam penafsiran Pancasila di tengah masyarakat yang terbelah menjadi kelompok nasionalis sekular dan religius. Situasi ini beririsan dengan krisis identitas yang terus melanda bangsa bekas terjajah seperti Indonesia. Corak nasionalisme sekular yang dominan sejak era Orde Baru telah memunculkan resistansi dari kelompok nasionalis religius tatkala gejala serupa juga muncul di banyak belahan dunia. Resistansi yang semakin kuat ini bisa berujung pada radikalisme kelompok yang mengancam integrasi nasional. Makalah ini didasarkan pada penelitian berjenis kualitatif dengan metode studi kepustakaan. Dari hasil penelitian didapatkan kesimpulan berupa tantangan faktual terkait aktualisasi Pancasila dalam bentuk rivalitas kelompok nasionalis religius dan sekular dalam konteks politik praktis di Indonesia. Rivalitas tersebut memiliki akar yang kuat pada dualisme penafsiran Pancasila itu sendiri serta bisa menjadi awal dari radikalisme yang mengancam integrasi bangsa.
Copyrights © 2021