Latar belakang : Proses pembedahan seringkali melibatkan tindakan insisi yang dapat menyebabkan kerusakan jaringan, dimana kerusakan jaringan ini akan menstimulasi terjadinya proses pemulihan atau yang biasa disebut dengan proses penyembuhan luka. Penyembuhan luka merupakan proses yang dinamis dan terdiri dari fase inflamasi, fase proliferasi dan fase maturasi. Sel fibroblas mulai muncul pada fase proliferasi. Salah satu tanaman herbal yang berperan dalam penyembuhan luka adalah lidah buaya yang berkhasiat membantu proses regenerasi sel, anti bakteri, anti jamur dan anti inflamasi Tujuan : Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui efektifitas ekstrak lidah buaya terhadap jumlah sel fibroblas dalam proses penyembuhan luka insisi pada hewan marmut. Metode : Penelitian ini menggunakan 9 ekor marmut jantan dewasa berumur 5-6 bulan dengan berat sekitar 700-800 gram. Dua buah luka insisi dibuat pada punggung masing-masing marmut dengan panjang insisi kurang lebih 1,5 cm, kedalaman 2 mm dan dengan jarak antar insisi kurang lebih 3 cm, insisi dibuat vertikal pada daerah punggung marmut. Luka insisi pertama kemudian diberi perlakuan dengan ekstrak lidah buaya 75% sebagai kelompok uji, sedangkan luka insisi kedua diberi aquades sebagai kelompok kontrol. Perlakuan diberikan selama 4 hari, pada hari ke-5 semua hewan uji didekapitasi dan dilakukan pemeriksaan histologi untuk menghitung jumlah sel fibroblas kemudian dianalisis menggunakan uji Independent t-test. Hasil penelitian : terdapat perbedaan yang signifikan antara jumlah sel fibroblas kelompok uji dengan jumlah sel fibroblas kelompok kontrol (sig < 0,05). Kesimpulan : pemberian ekstrak lidah buaya 75% dapat meningkatkan jumlah sel fibroblas dalam proses penyembuhan luka insisi pada marmut.
Copyrights © 2018