ISM (Intisari Sains Medis) : Jurnal Kedokteran
Vol. 11 No. 3 (2020): (Available online: 1 December 2020)

Penyembuhan lesi periapikal melalui perawatan apeksifikasi dengan kalsium hidroksida pada gigi permanen muda

Putu Ratna Kusumadewi Giri (Departemen Konservasi Gigi, Fakultas Kedokteran, Universitas Udayana, Denpasar,Indonesia)



Article Info

Publish Date
01 Dec 2020

Abstract

Background: Principle treatment of non-vital teeth with open apex is not different from the endodontic treatment of non-vital teeth, including cleaning and shaping root canals and obturation of root canals with filling materials. Chemomechanical cleansing of the root canal by administering intracanal drugs to help close the apex and formed the apex barrier. The treatment that can be done is Apexification. Apexification aims to stimulate further development or to continue the process of forming a tooth apex that has not yet fully grown but has already experienced pulp death by forming hard tissue in the apex area of the tooth. The material often used for apexification is Calcium hydroxide (Ca(OH)2) because of its ability to stimulate the hard tissue around the apex as an apical calcific barrier.Case report: A 15-year-old male patient had broken teeth five years ago, never experienced swelling, but often felt pain. The tooth was filled not long after it broke two months ago. It started to hurt when biting. The objective examination showed, on element 21, there was a composite fill in the mesial to distal region, vitality tests using CE (-), percussion (+) and palpation (-). The periapical radiographs showed a radiopaque area on the crown of tooth 21 in the 2/3 area of the crown. At the end of the apex, it appears not completely closed, and there is a radiolucent image of about 4mm. The action on tooth 21 was performed root canal treatment and calcium hydroxide application to the root canal and was controlled. Conclusion: The result of treatment after six months of control started to show the apical barrier at the apex area, and then the crown was fixed permanently. Latar belakang: Perawatan gigi non vital dengan apeks terbuka pada prinsipnya tidak berbeda dengan perawatan endodontik gigi non vital, yaitu meliputi pembersihan dan pembentukan saluran akar, disinfeksi saluran akar dan obturasi saluran akar dengan bahan pengisi. Pembersihan saluran akar secara kemomekanis dengan pemberian obat-obatan intrakanal untuk membantu penutupan apeks dan membentuk barrier apeks. Perawatan yang dapat dilakukan yaitu Apeksifikasi.  Apeksifikasi bertujuan untuk merangsang perkembangan lebih lanjut atau meneruskan proses pembentukan apeks gigi yang belum tumbuh sempurna tetapi sudah mengalami kematian pulpa dengan membentuk jaringan keras pada daerah apeks gigi. Bahan yang sering digunakan untuk apeksifikasi adalah Kalsium hidroksida (Ca(OH)2), karena kemampuannya merangsang jaringan keras di sekitar apeks, sebagai apical calcific barrier. Laporan kasus: Pasien laki-laki berusia 15 tahun giginya patah 5 tahun yang lalu, tidak pernah mengalami pembengkakan, tetapi sering terasa nyeri. Gigi tersebut sudah ditambal tidak lama setelah patah, dan sejak 2 bulan yang lalu mulai terasa sakit saat menggigit. Pemeriksaan objektif menunjukkan, pada elemen 21 nampak tumpatan komposit pada daerah mesial sampai distal, tes vitalitas menggunakan CE (-), perkusi (+) dan palpasi (-). Hasil pemeriksaan radiografi periapikal menunjukkan terdapat daerah radiopaque pada mahkota gigi 21 didaerah 2/3 mahkota yang mengenai mesial dan distal. Pada ujung apeks nampak belum tertutup sempurna dan terdapat gambaran radiolusen yang berbatas tidak jelas sekitar 4mm. Tindakan pada gigi 21 dilakukan perawatan saluran akar dan aplikasi kalsium hidroksida pada saluran akar dan dilakukan kontrol.Kesimpulan: Hasil perawatan setelah kontrol 6 bulan mulai nampak apical barrier pada daerah apeks kemudian dilakukan tumpatan permanen pada mahkota.

Copyrights © 2020






Journal Info

Abbrev

ism

Publisher

Subject

Biochemistry, Genetics & Molecular Biology Medicine & Pharmacology

Description

Intisari Sains Medis is published by Medical Scientific Community, Indonesia. Intisari Sains Medis is an international, multidisciplinary, peer-reviewed, open access journal accepts papers for publication in all aspects of Science Digest, Medical Research Development, Research Medical Field and ...