ISM (Intisari Sains Medis) : Jurnal Kedokteran
Vol. 13 No. 1 (2022): (Available Online : 1 April 2022)

Melanoma maligna orbita: sebuah laporan kasus

Ni Luh Putu Nurindah Sukmawati (Residen Program Studi Spesialis Ilmu Kesehatan Mata Fakultas Kedokteran Universitas Udayana, Denpasar, Bali, Indonesia)
Putu Yuliawati (Divisi Rekonstruksi Okuloplasti, Departemen Ilmu Kesehatan Mata, Fakultas Kedokteran Universitas Udayana, Denpasar, Bali, Indonesia)
Ni Made Laksmi Utari (Divisi Rekonstruksi Okuloplasti, Departemen Ilmu Kesehatan Mata, Fakultas Kedokteran Universitas Udayana, Denpasar, Bali, Indonesia)



Article Info

Publish Date
30 Apr 2022

Abstract

Introduction: Orbital melanoma (OM) is the most common type of primary intraocular neoplasm in adults. Although the incidence of OM is only 5% of melanoma tumors, OM causes death in 13% of melanoma tumors. The management of orbital melanoma originating from the uveal tissue is still controversial between surgical and nonsurgical therapy. Case Report: A male patient, 63 years old, complained that the patient's right eye was said to have appeared a lump since five months ago with a size of 6 x 6 x 7 cm, blackish red in color with clinical signs of malignancy. The patient underwent orbital exenteration and the patient's condition had no recurrence or other complaints until four months after the procedure. Conclusion: Orbital melanoma of uveal origin is a complex malignancy that requires a multidisciplinary approach to therapy and management. Early detection and adequate therapy are very important in increasing survival rates.   Pendahuluan: Melanoma orbita (MO) merupakan tipe yang paling sering dari neoplasma primer intraokular pada dewasa. Meskipun insiden MO hanya 5% dari tumor melanoma, namun MO menimbulkan kematian pada 13% akibat tumor melanoma. Tatalaksana melanoma orbita yang berasal dari jaringan uvea sampai saat ini masih kontroversial antara terapi bedah dan nonbedah. Laporan Kasus: Seorang pasien laki-laki, 63 tahun, mengeluh mata kanan pasien dikatakan muncul benjolan sejak lima bulan yang lalu dengan ukuran 6 x 6 x 7 cm, berwarna merah kehitaman dengan klinis mengarah keganasan. Pasien dilakukan eksenterasi orbita dan kondisi pasien tidak terdapat kekambuhan ataupun keluhan lain hingga empat bulan setelah tindakan. Simpulan: Melanoma orbita yang berasal dari uvea merupakan keganasan yang kompleks yang membutuhkan pendekatan multidisiplin dalam terapi dan tatalaksana. Deteksi dini dan terapi yang adekuat sangat penting dalam upaya meningkatkan angka ketahanan hidup.

Copyrights © 2022






Journal Info

Abbrev

ism

Publisher

Subject

Biochemistry, Genetics & Molecular Biology Medicine & Pharmacology

Description

Intisari Sains Medis is published by Medical Scientific Community, Indonesia. Intisari Sains Medis is an international, multidisciplinary, peer-reviewed, open access journal accepts papers for publication in all aspects of Science Digest, Medical Research Development, Research Medical Field and ...