Artikel ini fokus membahas tentang ekspresi anak muda di tengah pandemi. Selama pandemi, aktivitas sosial dimediasi melalui teknologi komunikasi modern seperti media sosial. Kondisi ini mendukung munculnya berbagai ekspresi anak muda di media sosial, salah satunya dalam bentuk menyebarkan pesan-pesan keagamaan di TikTok. Untuk mengetahui lebih jauh terkait fenomena ini, penulis menggunakan pendekatan kualitatif yang menekankan pada kerja etnografi virtual dan dianalisis dengan literatur-literatur yang relevan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Husain Basyaiban, salah satu anak muda Muslim, aktif menggunakan TikTok melalui akun @basyasman00 untuk menyebarkan pesan-pesan keagamaan di masa pandemi. Meskipun secara sosiologis, TikTok menimbulkan polemik di satu sisi, tetapi di sisi lain menjadi peluang untuk membangun popularitas. Selain itu, sikap ekspresi di media sosial sejalan dengan upaya pembentukan identitas diri dan munculnya wacana narsistik.
Copyrights © 2022