Prosiding University Research Colloquium
Proceeding of The 13th University Research Colloquium 2021: Kesehatan dan MIPA

DETEKSI BULLYING PADA ANAK USIA SEKOLAH DI SD MUHAMMADIYAH PAESAN KECAMATAN KEDUNGWUNI KABUPATEN PEKALONGAN

Neti Mustikawati (Universitas Muhammadiyah Pekajangan Pekalongan)
Aida Rusmariana (Universitas Muhammadiyah Pekajangan Pekalongan)



Article Info

Publish Date
27 May 2021

Abstract

Bullying atau perundungan merupakan salah satu jenis kekerasan pada anak Bullying adalah tekanan serta intimidasi secara terusmenerus yang dilakukan untuk menyakiti maupun emosional. Bullying pada usia anak biasa terjadi di sekolah dan lingkungan sepermainan. Menurut data dari Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) per tanggal 30 Mei 2018, ada 161 kasus pendidikan dimana ada 36 kasus (22,4%) anak merupakan korban kekerasan dan bullying, dan 41 kasus (25,5%) anak sebagai pelaku kekerasan dan bullying. Bullying dapat terjadi pada semua jenjang pendidikan mulai dari TK sampai Perguruan Tinggi, dengan mayoritas kasus terjadi di jenjang pendidikan SD. Bullying yang terjadi pada anak dapat berdampak secara fisik maupun psikis yang dapat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangannya. Deteksi bullying merupakan salah satu langkah awal antisipasi pencegahan terjadinya kasus bullying pada anak usia sekolah di SD. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi bullying pada anak usia sekolah di SD Muhammadiyah Paesan Kecamatan Kedungwuni Kabupaten Pekalongan. Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif. Metode pengumpulan data dengan menggunakan alat ukur PIPS (Peer Interaction Primary School). Sampel diambil dengan menggunakan teknik purposive sampling dengan besar sampel sebanyak 132 responden. Analisis data menggunakan analisis univariat berupa distribusi frekuensi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar responden 82% masuk dalam kategori sebagai korban bullying, 17% responden masuk dalam kategori pelaku, dan 1% responden masuk dalam kategori sebagai korban maupun pelaku, serta tidak ada satu responden pun yang masuk dalam kategori bukan keduanya. Saran bagi pihak sekolah dan instansi terkait agar dapat menindaklanjuti dari hasil penelitian ini dengan mengembangkan berbagai upaya guna mengantisipasi terjadinya kasus bullying salah satu diantaranya melalui kegiatan edukasi bagi siswa.

Copyrights © 2021