Claim Missing Document
Check
Articles

Found 21 Documents
Search

Kemampuan Sosialisasi Anak Retardasi Mental Mustikawati, Neti; Anggorowati, Diana; Mugianingrum, Okky Eka
Jurnal Ilmiah Kesehatan (JIK) Vol 8, No 2 (2015): JURNAL ILMIAH KESEHATAN
Publisher : Jurnal Ilmiah Kesehatan (JIK)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak.Retardasi mental merupakan suatu keadaan perkembangan mental yang terhenti atau tidak lengkap, yang terutama ditandai oleh adanya hambatan ketrampilan selama masa perkembangan, sehingga berpengaruh pada tingkat intelegensia yaitu kemampuan kognitif, bahasa, motorik dan sosial. Perkembangan kemampuan sosialisasi anak retardasi mental sangat dipengaruhi oleh media sosialnya, terutama peran orangtua sangat berpengaruh  dalam perkembangan sosial anak yang mengalami retardasi mental. Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan peran orangtua dengan kemampuan sosialisasi anak retardasi mental di SDLB Negeri Kota Pekalongan. Penelitian ini menggunakan desain descriptif correlative dengan pendekatan cross sectional. Teknik pengambilan sampel menggunakan sampel jenuh.Jumlah responden sebanyak 49 orangtua yang memiliki anak retardasi mental sesuai dengan kriteria inklusi dan eksklusi. Hasil penelitian dengan menggunakan uji Chi-Square didapatkan nilai ρ value = 0,0001 (ρ< α atau ρ < 0,05) dan nilai OR=17,81 menunjukkkan adanya hubungan peran orangtua dengan kemampuan sosialisasi anak retardasi mental di SDLB Negeri Kota Pekalongan. Adanya peran orangtua yang baik dapat meningkatkan kemampuan sosialisasi anak retardasi mental.Orangtua sebagai orang terdekat dalam kehidupan anak dapat membantu anak retardasi mental dalam menyesuaikan diri dengan lingkungan.   Kata kunci : Kemampuan sosialisasi, anak Retardasi mental   ChildrensocializationabilitiesMentalRetardation Abstract. Mental retardation is a condition of mental development stalled or incomplete, which is mainly characterized by the presence of obstacles during the development of skills, so the effect on the level of intelligence is the ability of cognitive, language, motor and social. Development of socialization skills mentally retarded child is strongly influenced by social media, especially the role of parents is very influential in the social development of children who have mental retardation. This study aims to determine the relationship with the parent role socialization skills in children with mental retardation SDLB Pekalongan. This study design using correlative descriptif with cross sectional approach. The sampling technique using saturated sample. The number of respondents as many as 49 parents of children with mental retardation in accordance with the inclusion and exclusion criteria. The results using Chi-Square test obtained value of ρ value = 0.0001 (ρ <α or ρ <0.05) and the value of OR = 17.81, indicating the existence of a relationship with the parent role socialization skills in children with mental retardation SDLB Pekalongan , The role of a good parent can increase the ability of socialization of children with mental retardation. Parents as the nearest person in a childs life can help a child with mental retardation in adjusting to the environment. Keywords: Ability socialization, mental retardation children
Kemampuan Sosialisasi Anak Retardasi Mental Mustikawati, Neti; Anggorowati, Diana; Mugianingrum, Okky Eka
Jurnal Ilmiah Kesehatan (JIK) Vol 8, No 2 (2015): JURNAL ILMIAH KESEHATAN
Publisher : Jurnal Ilmiah Kesehatan (JIK)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (140.211 KB)

Abstract

Abstrak.Retardasi mental merupakan suatu keadaan perkembangan mental yang terhenti atau tidak lengkap, yang terutama ditandai oleh adanya hambatan ketrampilan selama masa perkembangan, sehingga berpengaruh pada tingkat intelegensia yaitu kemampuan kognitif, bahasa, motorik dan sosial. Perkembangan kemampuan sosialisasi anak retardasi mental sangat dipengaruhi oleh media sosialnya, terutama peran orangtua sangat berpengaruh  dalam perkembangan sosial anak yang mengalami retardasi mental. Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan peran orangtua dengan kemampuan sosialisasi anak retardasi mental di SDLB Negeri Kota Pekalongan. Penelitian ini menggunakan desain descriptif correlative dengan pendekatan cross sectional. Teknik pengambilan sampel menggunakan sampel jenuh.Jumlah responden sebanyak 49 orangtua yang memiliki anak retardasi mental sesuai dengan kriteria inklusi dan eksklusi. Hasil penelitian dengan menggunakan uji Chi-Square didapatkan nilai ρ value = 0,0001 (ρ< α atau ρ < 0,05) dan nilai OR=17,81 menunjukkkan adanya hubungan peran orangtua dengan kemampuan sosialisasi anak retardasi mental di SDLB Negeri Kota Pekalongan. Adanya peran orangtua yang baik dapat meningkatkan kemampuan sosialisasi anak retardasi mental.Orangtua sebagai orang terdekat dalam kehidupan anak dapat membantu anak retardasi mental dalam menyesuaikan diri dengan lingkungan.   Kata kunci : Kemampuan sosialisasi, anak Retardasi mental   ChildrensocializationabilitiesMentalRetardation Abstract. Mental retardation is a condition of mental development stalled or incomplete, which is mainly characterized by the presence of obstacles during the development of skills, so the effect on the level of intelligence is the ability of cognitive, language, motor and social. Development of socialization skills mentally retarded child is strongly influenced by social media, especially the role of parents is very influential in the social development of children who have mental retardation. This study aims to determine the relationship with the parent role socialization skills in children with mental retardation SDLB Pekalongan. This study design using correlative descriptif with cross sectional approach. The sampling technique using saturated sample. The number of respondents as many as 49 parents of children with mental retardation in accordance with the inclusion and exclusion criteria. The results using Chi-Square test obtained value of ρ value = 0.0001 (ρ <α or ρ <0.05) and the value of OR = 17.81, indicating the existence of a relationship with the parent role socialization skills in children with mental retardation SDLB Pekalongan , The role of a good parent can increase the ability of socialization of children with mental retardation. Parents as the nearest person in a child's life can help a child with mental retardation in adjusting to the environment. Keywords: Ability socialization, mental retardation children
PENINGKATAN PENGETAHUAN MASYARAKAT DENGAN EDUKASI VAKSINASI COVID-19 Dian Kartikasari; Emi Nurlaela; Neti Mustikawati
Jurnal LINK Vol 17, No 2 (2021): NOVEMBER 2021
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Poltekkes Kemenkes Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (582.242 KB) | DOI: 10.31983/link.v17i2.7773

Abstract

Vaksinasi Covid 19 merupakan salah satu pencegahan penularan Covid 19. Minimnya pengetahuan masyarakat akan vaksinasi Covid 19 dan kurangnya informasi tentang vaksinasi Covid 19 menjadi salah satu faktor penyebab masyarakat takut akan vaksin. Tujuan dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat adalah memberikan edukasi tentang vaksinasi covid 19. Penyuluhan dilakukan melalui metode paparan, tanya jawab, pengisian kuesioner. Data diambil melalui pengisian kuesioner, wawancara dan observasi yang selanjutnya dianalisis secara deskriptif. Terlihat peningkatan pemahaman peserta tentang vaksinasi sebesar 100% (50 peserta), pemahaman tentang protokol kesehatan sebesar 100% (50 peserta), pemahaman tentang gejala yang ditimbulkan setelah melakukan vaksinasi Covid 19 sebesar 90% (45 peserta), dan pemahaman tentang penatalaksanaan yang bisa dilakukan di rumah setelah melakukan vaksinasi Covid 19 sebesar 90% (45 peserta).
STUDI DESKRIPTIF KOMPETENSI GURU DALAM PELAKSANAAN STIMULASI, DETEKSI DAN INTERVENSI DINI TUMBUH KEMBANG (SDIDTK) ANAK DI LINGKUNGAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI (PAUD) PIMPINAN CABANG AISYIYAH (PCA) PEKAJANGAN Neti Mustikawati; Aisyah Dzil Kamilah
Prosiding University Research Colloquium Proceeding of The 12th University Research Colloquium 2020: Bidang MIPA dan Kesehatan
Publisher : Konsorsium Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Perguruan Tinggi Muhammadiyah 'Aisyiyah (PTMA) Koordinator Wilayah Jawa Tengah - DIY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (252.503 KB)

Abstract

Stimulasi, Deteksi dan Intervensi Dini Tumbuh Kembang (SDIDTK) Anak merupakan salah satu upaya pemerintah guna meningkatkan kesehatan anak.bagi anak usia 0-72 bulan. Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) merupakan salah satu tempat dimana SDIDTK ini dapat dilaksanakan dengan memberdayakan guru sebagai tenaga pelaksana dengan pendampingan dari petugas kesehatan. Berdasarkan hasil studi pendahuluan yang dilakukan didapatkan informasi tentang sebagian besar guru yang belum mendapatkan informasi tentang SDIDTK. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran kompetensi guru dalam pelaksanaan stimulasi, deteksi dan intervensi dini tumbuh kembang (SDIDTK) anak di lingkungan pendidikan anak usia dini (PAUD) pimpinan cabang aisyiyah (PCA) Pekajangan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif. Sampel diambil dengan menggunakan tehnik total sampling dengan besar sampel sebanyak 33 responden Analisis data menggunakan analisis univariat berupa distribusi frekuensi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa lebih dari separuh responden memiliki pengetahuan yang kurang tentang SDIDTK (58%) dan 42% responden memiliki pengetahuan baik tentang SDIDTK. Semua responden memiliki kemampuan yang baik dalam melakukan pengukuran berat badan (100%). Sebagian besar responden juga memiliki kemampuan yang baik dalam melakukan pengukuran tinggi badan (94%). Sebagian besar responden masih memiliki kemampuan yang kurang dalam melakukan pengukuran panjang badan (91%) dan juga dalam melakukan deteksi KPSP (85%). Saran bagi pengelola institusi PAUD dan instansi pemerintah terkait agar dapat menindaklanjuti dari hasil penelitian ini dengan mengembangkan berbagai upaya guna menunjang peningkatan kompetensi tenaga pendidik PAUD dalam pelaksanaan SDIDTK melalui kegiatan pelatihan.
DETEKSI BULLYING PADA ANAK USIA SEKOLAH DI SD MUHAMMADIYAH PAESAN KECAMATAN KEDUNGWUNI KABUPATEN PEKALONGAN Neti Mustikawati; Aida Rusmariana
Prosiding University Research Colloquium Proceeding of The 13th University Research Colloquium 2021: Kesehatan dan MIPA
Publisher : Konsorsium Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Perguruan Tinggi Muhammadiyah 'Aisyiyah (PTMA) Koordinator Wilayah Jawa Tengah - DIY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (351.094 KB)

Abstract

Bullying atau perundungan merupakan salah satu jenis kekerasan pada anak Bullying adalah tekanan serta intimidasi secara terusmenerus yang dilakukan untuk menyakiti maupun emosional. Bullying pada usia anak biasa terjadi di sekolah dan lingkungan sepermainan. Menurut data dari Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) per tanggal 30 Mei 2018, ada 161 kasus pendidikan dimana ada 36 kasus (22,4%) anak merupakan korban kekerasan dan bullying, dan 41 kasus (25,5%) anak sebagai pelaku kekerasan dan bullying. Bullying dapat terjadi pada semua jenjang pendidikan mulai dari TK sampai Perguruan Tinggi, dengan mayoritas kasus terjadi di jenjang pendidikan SD. Bullying yang terjadi pada anak dapat berdampak secara fisik maupun psikis yang dapat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangannya. Deteksi bullying merupakan salah satu langkah awal antisipasi pencegahan terjadinya kasus bullying pada anak usia sekolah di SD. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi bullying pada anak usia sekolah di SD Muhammadiyah Paesan Kecamatan Kedungwuni Kabupaten Pekalongan. Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif. Metode pengumpulan data dengan menggunakan alat ukur PIPS (Peer Interaction Primary School). Sampel diambil dengan menggunakan teknik purposive sampling dengan besar sampel sebanyak 132 responden. Analisis data menggunakan analisis univariat berupa distribusi frekuensi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar responden 82% masuk dalam kategori sebagai korban bullying, 17% responden masuk dalam kategori pelaku, dan 1% responden masuk dalam kategori sebagai korban maupun pelaku, serta tidak ada satu responden pun yang masuk dalam kategori bukan keduanya. Saran bagi pihak sekolah dan instansi terkait agar dapat menindaklanjuti dari hasil penelitian ini dengan mengembangkan berbagai upaya guna mengantisipasi terjadinya kasus bullying salah satu diantaranya melalui kegiatan edukasi bagi siswa.
Gambaran Tanda Tanda Vital pada Pasien Sectio Caesarea dengan Anastesi Spinal di RSI Muhammadiyah Pekajangan Pekalongan Teti Indriani; Dafid Arifiyanto; Neti Mustikawati
Prosiding University Research Colloquium Proceeding of The 15th University Research Colloquium 2022: Mahasiswa (Student Paper Presentation) A
Publisher : Konsorsium Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Perguruan Tinggi Muhammadiyah 'Aisyiyah (PTMA) Koordinator Wilayah Jawa Tengah - DIY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (151.987 KB)

Abstract

Backgroud : The prevalence of Sectio Caesarea in Indonesia reaches 17,6%. Sectio Caesarea in an artificial birth in which the fetus is delivered through an incision. The surgical process requires anaesthesia. Spinal anaesthesia used in Secto Caesarea causes complications such as hypotension, bradycardia, hypoxia and hypothermia. Accordingly, patient’s vital sign must be observed during preoperative, intraoperative and postoperative. Objective : The study ised a descriptiver method wit an observasional approach, data collection used an observation sheet for vital sign. The study involved 40 Sectio caesarea patients with spinal anaesthesia at RSI PKU Muhammadiyah Pekajangan Pekalongan. Result : The result show that most of the Sectio caesarea patients with spinal anaesthesia aged 20-35 years (87,5%), had a high school education level (42,5%) and mltigravida (72,5%). Hypotension and bradycardia occurred 5 minutes after spinal anaesthesia. The mean systolic blood pressure was 89,28 mmHg, diastolic 59,35 mmHg, pulse 59,53 times/minute. Hypothermia occurred 15 minutes after spinal anaesthesia with an average temperature of 34,89°C. Conclusion : observastion of vital signs is very important in Sectio caesarea patiens with spinal anaesthesia at RSI PKU Muhammadiyah Pekajangan Pekalongan.
A Description of Neonatal Death in the Perinatology Ward of Muhammadiyah Pekajangan Hospital, Pekalongan Regency Y Yuliati; Neti Mustikawati
Prosiding University Research Colloquium Proceeding of The 15th University Research Colloquium 2022: Mahasiswa (Student Paper Presentation) A
Publisher : Konsorsium Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Perguruan Tinggi Muhammadiyah 'Aisyiyah (PTMA) Koordinator Wilayah Jawa Tengah - DIY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (154.903 KB)

Abstract

Neonatal mortality reate is an indicator to determine the community health status involving various programs in the community. Neonatal mortality is defined as death in infants aged 0-28 days caused by maternal and infant factors. Objective: This study aims to describe neonatal mortality in the perinatalogy ward of Muhammadiyah Pekajangan Hospital Pekalongan Regency. Samples: A descriptive study with a longitudinal design was used. The research sample was neonates who died at 0-28 days in the perinatology ward of Muhammadiyah Pekajangan Hospital Pekalongan Regency in the 2017-2020 period as many as 57 documents. Methodes: The sampling technique used was total sampling. The research instrument used medical records. Data analyisis used univariate analysis with frequency distribution. Results: The results of the study showed that the majority of neonatal mortality was 66,7% male, 93,3% aged 0-6 days, 56,1% premature, 43,9% caesarean section and 61,4% low body weight. The cause of neonatal death is known to be 64,9% asphyxia. Conclusion: Recommendations for hospital are to analyze trend in the causes of neonatal deaths to be considered for hospital policy making in providing health services to pregnant and maternity women.
Description of Nurses' Perceptions about EWS (Early Warning System) and Its Use in The Inpatient Unit of Pekajangan Islamic Hospital Pekalongan Toto Eko Santosa; Neti Mustikawati
Prosiding University Research Colloquium Proceeding of The 15th University Research Colloquium 2022: Mahasiswa (Student Paper Presentation) A
Publisher : Konsorsium Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Perguruan Tinggi Muhammadiyah 'Aisyiyah (PTMA) Koordinator Wilayah Jawa Tengah - DIY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (162.677 KB)

Abstract

Controlling the mortality rate is very important to determine the level of quality standards of hospital services. The Early Warning System (EWS) helps nurses detect deteriorating conditions and identify patient needs so as to reduce mortality. This study aims to describe the perception of nurses about the use of EWS in the inpatient unit of RSI Pekajangan. Quantitative descriptive research design. The sampling technique in this study was total sampling with a total of 53 respondents. The data collection tool uses a questionnaire. The results showed the average age of the respondents was 33.38 years, most of the respondents were female as many as 38 respondents (71.7%), some respondents had Diploma 3 education as many as 48 respondents (90.6%) and the average tenure respondents were 9.75 years old, most respondents had a perception of the EWS in the good category, namely 44 respondents (83.3%) and most respondents had a perception about the use of EWS in the sufficient category, namely 37 respondents (69.8%). The results of this study recommend that nurses are expected to improve their ability in implementing the early warning system (EWS) so that the incidence of cardiac arrest, respiratory arrest and mortality in hospitals can decrease.
Pemeriksaan Kesehatan dan Deteksi Status Kognitif Menggunakan Hopkins Verbal Learning Test (HVLT) Neti Mustikawati; Dian Novita Sari; Diah Aprilia Savitri; Hana Wahyu Ardikasari; Kurnia Laila Widya Putri; Ghusni Thamrin
Prosiding University Research Colloquium Proceeding of The 16th University Research Colloquium 2022: Bidang Pengabdian Masyarakat
Publisher : Konsorsium Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Perguruan Tinggi Muhammadiyah 'Aisyiyah (PTMA) Koordinator Wilayah Jawa Tengah - DIY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Lanjut usia (lansia) merupakan kelompok umur yang berisiko terhadap munculnya berbagai masalah kesehatan akibat proses degeneratif, sehingga lansia lebih berisiko mengalami penyakit tidak menular (PTM) seperti hipertensi, diabetes mellitus (DM) dan juga demensia. Kondisi pandemi COVID-19 yang terjadi pada tahun 2019 mengakibatkan terhentinya pelayanan kesehatan posyandu lansia dan posbindu untuk sementara. Hal ini tentu berpengaruh terhadap kondisi kesehatan masyarakat terutama bagi yang berusia lanjut karena tidak bisa melakukan pemantauan kondisi kesehatannya. Tujuan dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah untuk mendeteksi penyakit melalui pemeriksaan kesehatan, dan meningkatkan pengetahuan melalui edukasi mengenai demensia, serta melakukan terapi aktivitas yang berkaitan dengan pencegahan demensia yaitu senam otak. Metode pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan adalah dengan melakukan pemeriksaan kesehatan, deteksi status kognitif, edukasi tentang demensia, dan mendemonstrasikan senam otak. Kegiatan diikuti oleh 64 orang dan dilaksanakan pada hari Jum’at tanggal 27 Mei 2022 di Kelompok Pengajian Muslimat Desa Karangjompo Kec. Tirto, Kab. Pekalongan. Berdasarkan hasil kegiatan didapatkan data bahwa rata-rata usia 58 tahun dengan rentang usia antara 41-80 tahun. Sebagian besar (47%) ibu-ibu anggota pengajian ini memiliki tekanan darah tinggi, 42% tekanan darah normal, dan 11% tekanan darah rendah. Dari 45 ibu yang dilakukan pengukuran gula darah sebagian besar (84%) normal, 11% tinggi, dan 4% rendah. Dari 43 ibu yang dilakukan pengukuran berat badan (BB) dan tinggi badan (TB) didapatkan data rata-rata BB adalah 62 kilogram (kg) dengan rentang antara 40-85 kg, rata-rata TB adalah 153 sentimeter (cm) dengan rentang antara 140-159 cm. Berdasarkan IMT didapatkan bahwa sebagian besar (63%) masuk dalam kategori lebih, dan 37% normal. Untuk skor HVLT didapatkan dari 21 ibu yang mengikuti rata-rata adalah 27 dengan rentang skor antara 23-39.
Hubungan Tingkat Pengetahuan Gizi dan Perilaku Jajan dengan Status Gizi Anak Usia Sekolah di SDN Kandeman 02 Dwi Winarni; Neti Mustikawati
Prosiding University Research Colloquium Proceeding of The 16th University Research Colloquium 2022: Mahasiswa (Student Paper Presentation)
Publisher : Konsorsium Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Perguruan Tinggi Muhammadiyah 'Aisyiyah (PTMA) Koordinator Wilayah Jawa Tengah - DIY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Anak usia sekolah adalah anak yang memiliki usia antara 6-12 tahun. Status gizi anak usia sekolah saat ini tidak hanya terbatas pada kelebihan gizi (obesitas). Sebagian besar masalah gizi lain pada anak sekolah adalah kekurangan gizi, seperti anak yang pertumbuhannya terhambat tinggi dan berat badan tidak sesuai standar normal. Penelitian ini menggunakan studi deskriptif dengan pendekatan cross sectional. Pengetahuan gizi dan Perilaku Jajan diukur menggunakan kuesioner dan Status gizi di ukur dengan mengukur berat badan dan tinggi badan. Sampel yang digunakan sebanyak 105 siswa di SDN Kandeman 02. Hasil pengukuran di analisa dengan menggunakan uji chi-square. Setelah dilakukan pengolahan data didapatkan hasil dari 105 siswa pengetahuan gizi kurang sebanyak 62%, pengetahaun gizi cukup sebanyak 29,5%, pengetahuan gizi baik sebanyak 8,5%. Perilaku Jajan didapatkan hasil cukup sebanyak 39%, baik sebanyak 61%. Status gizi anak didapatkan hasil gizi buruk sebanyak 6,6%, gizi kurang sebanyak 24,7%, normal sebanyak 54,2%, gizi lebih sebanyak 13,3% dan obesitas sebanyak 0,9%.