JURNAL TEKNIK INDUSTRI
Vol. 10 No. 1 (2020): VOLUME 10 NO 1 MARET 2020

Peningkatan Perilaku Keselamatan Melalui Budaya Keselamatan pada Operator Swasta Bus Transjakarta

Dian Mardi Safitri (Unknown)
Winnie Septiani (Unknown)
Audinia Angraeni (Unknown)
Samy Natsir Alwinny (Unknown)



Article Info

Publish Date
31 Mar 2020

Abstract

Intisari— Investigasi kecelakaan yang dilakukan oleh pihak internal operator swasta Transjakarta menunjukkan bahwa hampir semua kecelakaan diakibatkan oleh human error (pengemudi). Faktor utama terjadinya kecelakaan diduga adalah mengabaikan prosedur keselamatan yang ditentukan, tidak pekanya pengemudi terhadap kondisi berbahaya. Tujuan penelitian ini adalah untuk memodelkan hubungan safety culture, safety behavior, dan safety knowledge, dan merancang rekomendasi peningkatan safety behavior melalui faktor safety culture dan safety knowledge. Pembangunan model hipotesis dilakukan dengan studi literatur. Pengujian model dilakukan dengan teknik analisis multivariat yaitu structural equation modeling-partial least square. Hasil pengujian hipotesis menunjukkan bahwa hubungan antara safety culture dengan safety behavior positif. Demikian pula dengan hubungan antara safety culture dan safety knowledge. Sedangkan hubungan safety knowledge dengan safety behavior ternyata berpengaruh negatif. Hasil dari pengujian model hipotesis akan digunakan sebagai dasar penyusunan rekomendasi strategi peningkatan safety behavior. Rekomendasi yang berkaitan dengan indikator safety culture diantaranya adalah Perancangan sistem penilaian kinerja sebagai dasar pemetaan kualitas kinerja sumber daya manusia dan pemberlakuan sistem reward and punishment, pemberlakuan dasar perhitungan gaji menggunakan rupiah per jam kerja untuk menurunkan kecenderungan pelanggaran batas kecepatan kendaraan, membentuk media dan forum komunikasi yang memiliki standar prosedur yang lebih jelas, termasuk dengan pencatatan umpan balik atas informasi dari kedua belah pihak, perancangan display yang ergonomis sebagai media penyampaian pesan yang berkaitan dengan keselamatan. merancang media dan prosedur yang lebih jelas untuk penyampaian keluhan dan saran dari pengemudi untuk manajemen, perancangan survei untuk menilai apakah budaya keterbukaan manajemen telah terbangun baik di organisasi. adaptasi prinsip continuous improvement perancangan strategi peningkatan kualitas pelayanan dan keselamatan yang berkelanjutan. Sedangkan rekomendasi perbaikan yang berkaitan dengan indikator safety knowledge adalah dengan melengkapi dan memperkaya materi pelatihan untuk pengemudi dengan materi risiko penyakit akibat kerja, definisi penyakit akibat kerja, materi mengenai cara menghindari penyakit akibat kerja dalam program pelatihan untuk membangun awareness para pengemudi, dan materi mengenai kesalahan postur sebagai faktor risiko pada keselamatan, materi mengenai beban psikologis pengemudi.Abstract— Accident investigation conducted by internal parties of the Transjakarta operator private company that almost all accidents are caused by human error (driver). The main factor in the alleged accident is ignoring the specified safety procedures, not the driver's sensitivity to dangerous conditions. The purpose of this study is to model the relationship between safety culture, safety behavior, and safety knowledge, and design recommendations for improving safety behavior through safety culture and safety knowledge factors. Development of a hypothetical model is carried out with literature studies. Model testing is done by multivariate analysis technique that is structural equation modeling least square. The results of hypothesis testing indicate that the relationship between culture safety and safety behavior is positive. Similarly, the relationship between safety culture and safety knowledge. While the relationship of safety knowledge with safety behavior turned out to have a negative effect. The results of testing the hypothesis model will be used as the basis for preparing recommendations for strategies to improve safety behavior. Recommendations relating to safety culture indicators include the design of performance appraisal systems as a basis for mapping the quality of human resource performance and the implementation of a reward and punishment system, basic application of salary calculation using rupiah per working hour to reduce the tendency of vehicle speed limits, establish media and communication forums who have clearer standard procedures, including by recording feedback on information from both parties, the design of displays is ergonomic as a medium for delivering messages related to safety. designing the media and clearer procedures for submitting complaints and suggestions from drivers to management, designing surveys to assess whether the culture of openness of management has been built well in the organization. continuous improvement principle adaptation design strategies to improve service quality and sustainable safety. While recommendations for improvements relating to safety Knowledge indicators are to equip and enrich training materials for drivers with material on the risk of occupational diseases, definitions of work-related diseases, materials on how to avoid work-related illnesses in training programs to build driver awareness, and material about errors posture as a risk factor for safety, material regarding the driver's psychological burden..

Copyrights © 2020






Journal Info

Abbrev

tekin

Publisher

Subject

Electrical & Electronics Engineering Energy Industrial & Manufacturing Engineering

Description

Jurnal Teknik Industri (JTI) mainly focuses on industrial engineering scientific essays in the form of research results, surveys and literature review that are closely related to the Field of Industrial ...