Artikel ini bertujuan untuk meneliti model dialog argumentatif yang menitik beratkan pada proses adu argumentasi dari kedua belah pihak antara Ibrahim dan Raja Namrud sebagaimana diungkap dalam Al-Qur’an, di antaranya dapat ditemukan pada surah al Baqarah ayat 258 yang menceritakan secara singkat pertemuan Nabi Ibrahim dan Raja Namrud. Saat mereka bertemu,terjadilah dialog argumentatif yang pada akhirnya dimenangkan oleh Nabi Ibrahim. Temuan tersebut sekaligus mendukung teori Dawam Raharjo yang menyebutkan, ada beberapa cirikeistimewaan nabi Ibrahim. Pertama, ia memperoleh pengertian tentang Tuhan melalui proses perjuangan berpikir sejak usia muda dengan cara observasi dan pengamatan. Kedua, iamenyebarkan dan memperjuangkan keyakinannya tersebut kepada berbagai bangsa. Ketiga, ia adalah orang yang teruji dengan berbagai perintah dan larangan Allah, dan karena itu ia dipilihsebagai pemimpin umat manusia. Penelitian ini adalah penelitian pustaka (library research) dengan menggunakan pendekatan analisis semantik yang dikembangkan oleh al-Jurjani. Hasil dari riset ini mengatakan bahwa dialog yang dilakukan oleh Nabi Ibrahim menggunakan bahasa yang santun dan persuasif sebagai metode dakwah yang mencirikan agama tauhid.
Copyrights © 2021