Jurnal Farmamedika (Pharmamedica Journal)
Vol 7 No 2 (2022): Jurnal Farmamedika (Pharmamedica Journal)

SARANG SEMUT (Myrmecodia Pendans) SEBAGAI BAHAN BAKU TEH HERBAL ANTIKANKER

Nina Imaniar (Sekolah Tinggi Teknologi Industri dan Farmasi Bogor)
Silvi Nurafni (Sekolah Tinggi Teknologi Industri dan Farmasi Bogor)
Diah Ayu Pitaloka (Sekolah Tinggi Teknologi Industri dan Farmasi Bogor)
Ivan Salman (Sekolah Tinggi Teknologi Industri dan Farmasi Bogor)



Article Info

Publish Date
01 Dec 2022

Abstract

Sarang semut (Myrmecodia pendans) merupakan jenis tanaman epifit dengan banyak kandungan bioaktif yang bermanfaat bagi kesehatan. Berbagai penelitian mengemukakan bahwa sarang semut mengandung senyawa metabolit sekunder berupa flavonoid dan tanin yang dapat menghambat proliferasi sel kanker melalui aktivitas antioksidannya. Sarang semut pada umumnya di jual dalam bentuk potongan-potongan kecil yang di rebus bersama air kemudian di ambil rebusannya untuk dikonsumsi guna mendapatkan manfaat dari komponen bioaktif yang terkandung di dalam tanaman tersebut. Latar belakang yang menjadi fokus pada penelitian ini adalah untuk mengetahui efek sitotoksik ekstrak sarang semut terhadap penghambatan proliferasi sel kanker sebagai langkah awal pengembangan teh herbal antikanker. Tujuan dari penelitian ini adalah menambah alternatif pemanfaatan bahan lokal berupa sarang semut sehingga lebih mudah untuk dimanfaatkan kandungan kimia yang terkandung di dalamnya serta untuk mengetahui tingkat toksisitas teh herbal sarang semut sebagai bahan antikanker. Metode pada penelitian ini yaitu berupa penelitian eksperimental meliputi pengumpulan dan penyiapan bahan tumbuhan, skrining fitokimia, uji antioksidan serta analisis toksisitas sebagai langkah awal untuk uji praklinis tumbuhan yang berpotensi sebagai antikanker. Hasil skrining fitokimia diperoleh bahwa ekstrak air sarang semut mengandung flavonoid, tanin, saponin dan terpenoid. Uji aktivitas antioksidan menggunakan metode DPPH diperoleh nilai IC50 ekstrak air sarang semut sebesar 4,94 µg/mL yang memiliki aktivitas lebih baik dibandingkan kontrol positif vitamin C. Uji toksisitas penelitian ini menggunakan metode BSLT diperoleh nilai LC50 ekstrak air sarang semut sebesar 152 µg/mL yang masuk pada kategori toksik. Kesimpulan dari penelitian ini adalah kandungan senyawa aktif dalam sarang semut untuk dikembangkan sebagai pengobatan terhadap penyakit kanker.

Copyrights © 2022






Journal Info

Abbrev

farmamedika

Publisher

Subject

Biochemistry, Genetics & Molecular Biology Chemistry Immunology & microbiology Medicine & Pharmacology

Description

Jurnal Farmamedika dikelola oleh Lembag Penelitian dan Pengabdian Masyarakat, Sekolah Tinggi Teknologi Industri dan Farmasi Bogor. Frekuensi penerbitan jurnal sebanyak 2 kali dalam satu tahun pada bulan Juni dan Desember. Kategori tulisan berupa hasil penelitian dari peneliti maupun akademisi dalam ...