Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK BIJI LABU AIR (Lagenaria siceraria) TERHADAP Staphylococcus epidermidis, Staphylococcus aureus dan Escherichia coli Silvi Nurafni; Siti Mariam; Kasriati
Jurnal Farmamedika (Pharmamedika Journal) Vol 1 No 2 (2016): Jurnal Farmamedika (Pharmamedica Journal)
Publisher : Sekolah Tinggi Teknologi Industri dan Farmasi Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (972.417 KB) | DOI: 10.47219/ath.v1i2.18

Abstract

Lagenaria siceraria, known as water pumpkin seeds containing compounds alkaloids, phenolics, tannins, flavonoids and steroids. The above compounds are potentially as antibacterial. This research aims to know the effectiveness of the inhibition of the growth of the bacteria Staphylococcus epidermidis, Staphylococcus aureus and Escherichia coli. Based on the results of the research it is known that phytochemicals may be screening the content of water pumpkin seeds (Lagenaria siceraria) namely alkaloids, tannins, flavonoids, steroids and phenol. From the results of testing the effectiveness of antibacterial water pumpkin seed extract with ethyl acetate solvent, hexane and water is able to inhibit the growth of Staphylococcus epidermidis, Staphylococcus aureus and Escherichia coli. However the antibacterial activity of extracts of water pumpkin seeds using solvent hexane has a zone larger than drag the extract water pumpkin seeds using the solvent ethyl acetate and water. Comparison of antimicrobial activity of the solvent on the third with variation concentration of solvent shows a meaningful difference in inhibiting the growth of bacteria Staphylococcus epidermidis, Staphylococcus aureus and Escherichia coli. It can be seen from the p-value < 0.05 (p = 0.000).
Perbandingan Efek Samping Propofol-Fentanil dan Propofol-Fentanil-Midazolam di Instalasi Medis Sentral Rumah Sakit X Bogor Silvi Nurafni; Tri Desminingrum; Evida Mainanda
JURNAL ILMU KEFARMASIAN INDONESIA Vol 20 No 1 (2022): JIFI
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Pancasila

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35814/jifi.v20i1.817

Abstract

Propofol is one of the most commonly used intravenous drugs employed to induce and maintain general anesthesia. The effective induction dose of propofol is 1.0-2.5 mg/kg IV caused hemodynamic instability significant as hypotension. Stability hemodynamic in used propofol can optimized with midazolam-fentanyl. The aims of this study was to determine the comparison of side effects propofol-fentanyl and propofol-fentanyl-midazolam in patient undergoing elective surgery with parameter of blood pressure, pulse, respiratory rate (RR). This study was a observational with prospective method in 60 patients undergoing elective surgery with physical status ASA I-II conducted in the period of April to July 2019. The result showed the induction anesthesia used of propofol-fentanyl caused decreased on systolic blood pressure 17,2±3 mmHg, diastolic blood pressure 5,3±1,6 mmHg, pulse 3,9±1,5 beats/minute, and RR 1,4±0,01 breaths/minute. The induction anesthesia used of propofol-fentanyl-midazolam caused decreased on systolic blood pressure 11,8±0,4 mmHg, diastolic blood preasure 4,2±0,4 mmHg, pulse value 5,0±0,9 beats/minute, and RR 2,8±0,9 breaths/minute. Side effects in the form of blood pressure, pulse and respiratory rate from the administration of the combination of propofol-fentanyl and propofol-fentanyl-midazolam were not significantly different.
SARANG SEMUT (Myrmecodia Pendans) SEBAGAI BAHAN BAKU TEH HERBAL ANTIKANKER Nina Imaniar; Silvi Nurafni; Diah Ayu Pitaloka; Ivan Salman
Jurnal Farmamedika (Pharmamedika Journal) Vol 7 No 2 (2022): Jurnal Farmamedika (Pharmamedica Journal)
Publisher : Sekolah Tinggi Teknologi Industri dan Farmasi Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47219/ath.v7i2.179

Abstract

Sarang semut (Myrmecodia pendans) merupakan jenis tanaman epifit dengan banyak kandungan bioaktif yang bermanfaat bagi kesehatan. Berbagai penelitian mengemukakan bahwa sarang semut mengandung senyawa metabolit sekunder berupa flavonoid dan tanin yang dapat menghambat proliferasi sel kanker melalui aktivitas antioksidannya. Sarang semut pada umumnya di jual dalam bentuk potongan-potongan kecil yang di rebus bersama air kemudian di ambil rebusannya untuk dikonsumsi guna mendapatkan manfaat dari komponen bioaktif yang terkandung di dalam tanaman tersebut. Latar belakang yang menjadi fokus pada penelitian ini adalah untuk mengetahui efek sitotoksik ekstrak sarang semut terhadap penghambatan proliferasi sel kanker sebagai langkah awal pengembangan teh herbal antikanker. Tujuan dari penelitian ini adalah menambah alternatif pemanfaatan bahan lokal berupa sarang semut sehingga lebih mudah untuk dimanfaatkan kandungan kimia yang terkandung di dalamnya serta untuk mengetahui tingkat toksisitas teh herbal sarang semut sebagai bahan antikanker. Metode pada penelitian ini yaitu berupa penelitian eksperimental meliputi pengumpulan dan penyiapan bahan tumbuhan, skrining fitokimia, uji antioksidan serta analisis toksisitas sebagai langkah awal untuk uji praklinis tumbuhan yang berpotensi sebagai antikanker. Hasil skrining fitokimia diperoleh bahwa ekstrak air sarang semut mengandung flavonoid, tanin, saponin dan terpenoid. Uji aktivitas antioksidan menggunakan metode DPPH diperoleh nilai IC50 ekstrak air sarang semut sebesar 4,94 µg/mL yang memiliki aktivitas lebih baik dibandingkan kontrol positif vitamin C. Uji toksisitas penelitian ini menggunakan metode BSLT diperoleh nilai LC50 ekstrak air sarang semut sebesar 152 µg/mL yang masuk pada kategori toksik. Kesimpulan dari penelitian ini adalah kandungan senyawa aktif dalam sarang semut untuk dikembangkan sebagai pengobatan terhadap penyakit kanker.
PENGETAHUAN PASIEN HIPERTENSI PUSKESMAS CIPAKU BOGOR SETELAH DIEDUKASI DENGAN PEMBERIAN INFORMASI OBAT Silvi Nurafni; Ana Lusina; Efni Cintia Ulana
Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 4 No. 2 (2023): Volume 4 Nomor 2 Tahun 2023
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cdj.v4i2.14858

Abstract

Berdasarkan Laporan kinerja Direktorat Jenderal Pelayanan Kefarmasian tahun 2017 menjelaskan bahwa puskesmas yang melaksanakan pelayanan kefarmasian sesuai standar adalah puskesmas yang telah menerapkan pemberian informasi obat (PIO) yang terdokumentasi. Pelayanan informasi obat harus benar, jelas, mudah dimengerti, akurat, tidak bias, etis, dan terkini sangat diperlukan dalam upaya penggunaan obat rasional oleh pasien. Informasi obat yang jelas akan berpengaruh pada pengetahuan dan kepatuhan pasien. Pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan pasien tentang pengobatan hipertensi dengan pemberian informasi obat dengan leaflet di Puskesmas Cipaku. Data dikumpulkan dari data primer berupa kuesioner yang akan diberikan sebelum pemberian PIO dan sesudah pemberian PIO dengan menggunakan leaflet. Hasil menunjukan bahwa sebelum dilakukan PIO dengan leaflet responden paling banyak dengan pengetahuan baik sebesar 47%. Namun setelah dilakukan PIO dengan leaflet responden dengan pengetahuan baik meningkat menjadi 80%. Sehingga dapat disimpulkan Pemberian Informasi Obat (PIO) kepada pasien hipertensi dapat meningkatkan pengetahuan pasien mengenai pengobatan hipertensi sehingga diharapkan menghasilkan outcome terapi yang lebih optimal.