Abditani : Jurnal Pengabdian Masyarakat
Vol. 5 No. 2 (2022): Oktober

TINGKAT PENGETAHUAN BAHAYA ALAT PERANGKAP TIKUS DIALIRI LISTRIK DAN LANGKAH AMAN PENGENDALIAN TIKUS

Putri Dwi Lestari (Universitas Brawijaya)
Shelly Kusumarini R (Universitas Brawijaya)
Chandra Luki Annadhifa (Universitas Brawijaya)
Frida Ayu Salsana Billa (Universitas Brawijaya)
Farida Puspita Zuhria (Universitas Brawijaya)



Article Info

Publish Date
25 Oct 2022

Abstract

Tikus merupakan hama utama pertanian karena sering merusak tanaman padi. Keberadaan tikus sangat mengganggu dan merugikan dalam bidang pertanian, ekonomi dan kesehatan. Tikus cukup sulit untuk dikendalikan karena memiliki indra penciuman yang cukup tajam, pergerakan cepat, dan cerdik. Permasalahan hasil panen yang kian menurun kerap dialami petani. Hal tersebut menjadi alasan beberapa warga menggunakan perangkap tikus dialiri listrik. Berdasarkan masalah tersebut maka kegiatan sosialisasi harus diberikan kepada warga desa Pucakwangi, karena perangkap tikus dialiri listrik sangat berbahaya bagi nyawa petani. Untuk mengukur tingkat pengetahuan warga terhadap bahaya perangkap tikus dialiri listrik maka dilakukan pretest dan postest. Hasil yang diperoleh selama kegiatan sosialisasi ini warga cukup paham dengan bahaya perangkap tersebut, tetapi masih digunakan karena dianggap efektif dalam mengendalikan tikus. Setelah dilaksanakan sosialisasi warga desa Pucakwangi akan mencoba menerapkan langkah pengendalian yang lebih aman dan menggunakan bahan alami sebagai pengusir tikus. Kegiatan ini memberikan pengetahuan kepada petani tentang bahaya perangkap tikus dialiri listrik sehingga petani harus meninggalkan perangkap tersebut dan beralih pada pengendalian tikus yang lebih aman bagi petani dan lingkungan Kata kunci: Tikus, Perangkap listrik, Pengendalian tikus, Bahan alami, Gropyokan. ABSTRACT Rat was the primary pest in agriculture because it often broke the rice crops. The existence of rat gave a harmful for agriculture, economic, and health. Rat was little hard to be controlled because it had a strong sense to smell, fast move, and clever. The farmer often faced a problem like the decrease of yields. That was the reason why villagers used mousetrap with electric in it. Based on that problem, a socialization should be given for villagers in Pucakwangi, because the mousetrap was so dangerous for farmers. In order to measure the knowledge of villagers about the danger of mousetrap, so pretest and post test are needed to be done. The results obtained during this socialization activity were that the villagers were quite aware of the dangers of the trap, but it was still used because it was considered effective in controlling rats. After the socialization, Pucakwangi villagers will try to implement safer control measures and use natural ingredients as rat repellent. This activity provides knowledge to farmers about the dangers of electrified rat traps, so that farmers must leave these traps and switch to rat control that is safer for farmers and the environment.. Keywords: Rat, Electric mousetrap, Rat control, Natural ingredients, Gropyokan.

Copyrights © 2022






Journal Info

Abbrev

abditani

Publisher

Subject

Agriculture, Biological Sciences & Forestry

Description

Jurnal Abditani merupakan salah satu jurnal pengabdian masyarakat yang diterbitkan oleh Fakultas Pertanian Universitas Alkhairaat Palu. Jurnal ini berisi hasil-hasil pengabdian kepada masyarakat yang merupakah hilirisasi dari hasil-hasil penelitian dalam rumpun ilmu pertanian umum yang meliputi ...