Orang tua terutama ibu berperan penting terhadap pembentukan perilaku anak. Perkembangan fisik, psikis, dan perilaku harus diperhatikan dengan baik untuk kelangsungan hidup anak. Akan tetapi, apabila seorang ibu bekerja menjadi TKW tentu anak membutuhkan figur peran pengganti yang akan mendidik dan mendampinginya. Tujuan penelitian adalah untuk menganalisis penerapan pola asuh pada anak TKW dan dampak pola asuh terhadap perilaku anak TKW. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis deskriptif. Pengumpulan data melalui wawancara semi terstruktur dengan sembilan informan yaitu ayah, nenek, dan tante anak TKW. Teknik analisis data menggunakan model interaktif Miles Huberman meliputi reduksi data, display data, dan verifikasi data. Temuan penelitian adalah pengasuh dari anak TKW memiliki kecenderungan menggunakan pola asuh demokratis daripada otoriter dan permisif. Pengasuhan demokratis ditandai dengan memberi dorongan dan dukungan setiap kegiatan positif yang dilakukan anak. Pengasuhan otoriter lebih menekankan anak untuk patuh sedangkan pengasuhan permisif dengan memberi kasih sayang berlebihan tanpa adanya panduan. Ketiga pola asuh tersebut berdampak positif dan negatif pada anak. Adapun dampak positif yang diterima anak TKW seperti semangat dalam sekolah, belajar, beribadah, perilaku sosial yang baik, mencintai dan menjaga lingkungan sekitar. Dampak negatif pada beberapa anak TKW memiliki perilaku manja, tidak mandiri, dan tidak memiliki keberanian. Dengan demikian, penerapan pola asuh demokratis sebagai pilihan tepat yang digunakan pengasuh memberi dampak positif kepada perilaku anak TKW.
Copyrights © 2022