Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui peran resolusi konflik dan pemaafan terhadap kepuasan pernikahan periode awal dan dimensi pemaafan yang lebih berpengaruh terhadap kepuasan pernikahan pasangan periode awal. Penelitian ini melibatkan 140 responden (76 suami dan 64 istri) dengan usia pernikahan di bawah 10 tahun, berdasarkan teknik purposive sampling. Metode analisis data yang digunakan adalah uji analisis regresi berganda. Hasil menunjukkan adanya pengaruh signifikan pemaafan terhadap kepuasan pernikahan (F= 7.028 ; p < 0.05) dengan kontribusi sebesar 13% (R² = 0.130%), sedangkan resolusi konflik tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap kepuasan pernikahan (p > 0.05). Dimensi pemaafan yang memberikan kontribusi lebih besar terhadap kepuasan pernikahan adalah kebaikan
Copyrights © 2022