JAGAT (Jurnal Geografi Aplikasi dan Teknologi)
Vol 6, No 2 (2022): JAGAT (Jurnal Geografi Aplikasi dan Teknologi)

Analisis Persebaran Daerah Rawan Abrasi Pantai Di Pesisir Binongko, Kabupaten Wakatobi

Hasnawati Hasnawati (Universitas Halu Oleo)
Iradat Salihin (Jurusan Geografi FITK Universitas Halu Oleo)
Ahmad Hidayat (Universitas Halu Oleo)
Muliddin Muliddin (Universitas Halu Oleo)
Noor Husna Khairisa (Universitas Halu Oleo)



Article Info

Publish Date
30 Nov 2022

Abstract

Abstrak: Abrasi pantai adalah proses pengikisan pantai oleh tenaga gelombang laut dan arus laut yang bersifat merusak dan menyebabkan perubahan garis pantai. Ada dua faktor yang menyebabkan terjadinya perubahan garis pantai. Pertama, faktor alami seperti gelombang laut, arus, angin, sedimentasi, topografi pesisir dan pasang surut. Sedangkan faktor kedua adalah faktor manusia (non-alami), seperti penambangan pasir, reklamasi pantai, dan pengerusakan vegetasi pantai. Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mengetahui karakteristik pantai di Pesisir Binongko; (2) mengetahui sebaran daerah rawan abrasi pantai di pesisir Binongko. Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu deskriptif kualitatif dengan menganalisis pengaruh karakteristik pantai di daerah yang rawan abrasi dengan teknik purposive sampling untuk melihat persebaran daerah rawan abrasi. Hasil penelitian ini antara lain: (1) Karakteristik pantai di Pesisir Binongko antara lain: terdapat lima pantai berpasir, empat pantai berbatu, dan satu pantai berlumpur. Selain itu, terdapat satu pantai pantai berbentuk cembung, empat pantai relatif datar, dan terdapat lima pantai cekung; (2) Persebaran daerah rawan abrasi pantai di Pesisir Binongko adalah sebagai berikut: Pada Kecamatan Binongko tahun 2010 sampai tahun 2020 abrasi terjadi seluas 15,907 ha dan akresi terjadi seluas 20,252 ha, sedangkan di Kecamatan Togo Binongko abrasi terjadi seluas 11,525 ha dan akresi terjadi seluas 7,304 ha. Kata kunci:     Karakteristik pantai, sebaran daerah rawan abrasi, Pesisir Pantai BinongkoAbstract: Coastal abrasion is the process of erosion of shore by the power waves and currents that are destructive and causing shoreline changes. There are two factors that cause shoreline changes. First, natural factors such as ocean waves, currents, wind, sedimentation, coastal topography and tides. The second factor is human factor (non-natural), such as sand mining, beach reclamation, and destruction of coastal vegetation. This study aims to: (1) determine the characteristics of the beach in the Binongko Coast; (2) determine the distribution of coastal abrasion-vulnerability areas on the Binongko Coast. Data in this research is analyzed by using descriptive qualitative method by analyzing the influence of coastal characteristics in areas where is vulnerable to abrasion with purposive sampling technique to see the distribution of vulnerable area of abrasion. The result softh is study are: (1) The characteristics of the beach on the Binongko Coast i.e. there are five beaches, four rocky shores, and one muddy shore. In addition, there is one convex beach, four relatively flat beaches, and five concave beaches; (2) In Binongko District from 2010 to 2020, abrasion occurred in an area of 15,907 acre and accretion occurred in an area of 20,252 acre, while in Togo Binongko District, abrasion occurred in an area of 11,525 acre and accretion occurred in an area of 7,304 acre.Keywords:     Beach characteristics, the distribution of vulnerable area of abrasion, Binongko Coast

Copyrights © 2022






Journal Info

Abbrev

jagat

Publisher

Subject

Agriculture, Biological Sciences & Forestry Computer Science & IT Earth & Planetary Sciences Engineering Other

Description

JAGAT (Jurnal Geografi Aplikasi dan Teknologi) merupakan majalah Ilmiyah yang membaha teori dan praktik geografi serta kajian geografi fisik, pengindraan jauh, perencanaan dan pengembangan wilayah yang relevan dengan Negara Indonesia. Terbit pertama kali tahun 2017. Frekuensi terbit sebanyak dua ...