Tindakan mencegah penyimpangan seksual bagi remaja awal perempuan menjadi penting diperhatikan seiring semakin luasnya kesempatan dalam menentukan orientasi seksual yang masih dianggap bertentangan dengan norma agama maupun budaya nusantara. Adanya ketidakmampuan remaja awal perempuan dalam bertindak melakukan pencegahan, dapat berisiko mengalami penyimpangan seksual yang beragam. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tindakan mencegah penyimpangan seksual remaja awal perempuan. Desain penelitian ini adalah deskriptif. Populasi dalam penelitian ini adalah remaja awal perempuan yang ada di Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT) Permata Kota Mojokerto sebanyak 97 responden, dengan jumlah sampel sebanyak 60 responden menggunakan teknik purposive sampling. Variabel dalam penelitian adalah tindakan mencegah penyimpangan seksual. Pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner yang telah reliabel dengan Cronbach’s Alpha di angka 0.9. Pengolahan data dengan editing, koding, skoring dan tabulating. Hasil penelitian menunjukkan bahwa remaja awal perempuan di SDIT Permata Kota Mojokerto sebagian besar mampu melakukan tindakan pencegahan penyimpangan seksual, yaitu 41 responden (68,3%), dan yang kurang mampu sebanyak 19 responden (31,7%). Kesimpulan dalam penelitian ini adalah remaja awal perempuan mampu memilih pakaian yang sopan, menjaga gestur saat berinteraksi dengan lawan jenis, mengetahui adab memasuki kamar orang tua, mengenal organ seksualnya, menghindari dari rangsangan seksual, serta melek informasi penyakit akibat penyimpangan seksual (baik fisik maupun psikis). Diharapkan orang tua dan guru di sekolah tetap melakukan pendampingan dan menjadi sumber informasi yang baik bagi remaja awal, sehingga penyimpangan seksual tidak terjadi pada remaja awal maupun sebayanya.
Copyrights © 2022