PT.Krakatau Daya Tirta merupakan perusahaan yang menghasilkan produk Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) jenis galon 19 liter dan gelas cup 240 ml. Permasalahan yang sering terjadi yaitu pada AMDK jenis gelas cup 240 ml yang terdiri dari bahan baku cup 240 ml, sedotan dan lidcup. Latar belakang penelitian ini yaitu perusahaan menerapkan sistem persediaan periodic review dimana sering dilakukan pembelian bahan baku kemasan dalam jumlah besar dengan lead time pemesanan 1 bulan untuk menjaga kelancaran proses produksi. Pemesanan dalam jumlah besar tersebut dapat mengakibatkan penumpukkan persediaan bahan baku, selain itu menyebabkan ongkos total persediaan yang dikeluarkan pihak perusahaan semakin besar. Tujuan pada penelitian ini yaitu menentukan kebijakan persediaan optimal untuk meminimasi biaya persediaan berdasarkan ongkos total persediaan dan reorder point menggunakan Model Q dengan Lost Sales kemudian membandingkan ongkos total persediaan kondisi awal dan usulan perbaikan. Metode yang digunakan dalam penelitian yaitu Model Q dengan Lost Sales sesuai dengan model matematis Hadley-Within. Kemudian melakukan simulasi diskrit dengan menggunakan microsoft excell, simulasi dilakukan sebanyak 10 kali replikasi dan kemudian dilakukan perhitungan replikasi. Setelah itu dilakukan pengujian validasi menggunakan uji One Sample T-Test menggunakan software SPSS untuk membandingkan secara statistik antara satu set data dengan sebuah nilai, dalam hal ini nilai yang dibandingkan adalah ongkos total persediaan. Hasil penelitian didapatkan nilai Q dan r optimal serta ongkos total persediaan optimal. Berdasarkan hasil perbandingan, diperoleh bahwa pengolahan persediaan menggunakan model Q dengan Lost Sales didapatkan ongkos total persediaan pada usulan perbaikan lebih rendah dibandingkan dengan ongkos total persediaan kondisi awal.
Copyrights © 2013