Claim Missing Document
Check
Articles

Found 24 Documents
Search

OPTIMASI PARAMETER PEMESINAN END MILL MATERIAL BAJA KARBON RENDAH MENGGUNAKAN RESPONSE SURFACE METHOD (RMS) Faula Arina; Muhammad Adha Ilhami; Dian Friana Hidayat
Jurnal Teknika Vol 7, No 2 (2011): Edisi November 2011
Publisher : Faculty of Engineering, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36055/tjst.v8i2.6716

Abstract

Setiap komponen mesin, umumnya dibuat dari logam yang memiliki bentuk beraneka ragam. melalui proses pemesinan sehingga menghasilkan bentuk yang diinginkan. Di dalam proses, pengaturan parameter pemesinan yaitu kecepatan potong (cutting speed), kecepatan pemakanan (federate) dan kedalaman potong (depth of cut) penting untuk dilakukan karena tingkat kekasaran permukaan yang tinggi dapat berpengaruh pada permukaan logam yang tidak bercahaya/buram serta kasar. Oleh karena itu tujuan penelitian ini adalah meminimumkan kekasaran permukaan (surface roughness) logam baja rendah dengan menggunakan Response Surface Methodology (RSM) pada proses pemotongan oleh mesin CNC milling 3-axis. RSM terdiri dari dua tahap yaitu percobaan orde pertama dan orde dua. Pada orde pertama percobaan dilakukan sebanyak tiga kali yaitu untuk penyaringan faktor (screening factor) menggunakan factorial desain, steepest descent dan percobaan ketiga untuk menguji kesesuaian model orde satu. Sedangkan pada orde keduadilakukan percobaan sekali yaitu untuk central composite design. Pada penelitian ini factor awal yang diduga berpengaruh yaitu kecepatan potong (cutting speed), kecepatan pemakanan (feedrate) dan kedalaman potong (depth of cut) dengan masing-masing level faktor yaitu 70 dan 90 m/min, 0,1 dan 0,25 mm/min dan 0,22 dan 0,5 mm. Hasil dari penelitian ini yaitu percobaan dari orde satu diperoleh prediksi persamaan model y = 1,1447-0,158 x1 + 0,064 x2 dengan faktor yang berpengaruh secara signifikan adalah kecepatan potong dan kecepatan pemakanan dengan respon tingkat kekasaran permukaan. Hasil proses pemotongan CNC milling 3-axis yang optimum diperoleh sebesar 0,9227 µm dengan level factor untuk kecepatan potong dan kecepatan pemakanan adalah 110 m/min dan 0,225 mm/min.
ANALISIS NILAI INDEKS BULLWHIP EFFECT PADA SISTEM SUPPLY CHAIN DAN RANCANGAN PERBAIKAN DENGAN PENDEKATAN SIMULASI (Studi Kasus di PT.XYZ) Asep Ridwan; Muhammad Adha Ilhami; Intan Emeralda
Jurnal Teknika Vol 8, No 1 (2012): Edisi Juni 2012
Publisher : Faculty of Engineering, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36055/tjst.v9i1.6681

Abstract

PT XYZ merupakan sebuah industri baja dengan sistem supply chain yang kompleks. Permasalahan yang terjadi adalah adanya pola pesan bahan baku bagian Direct Reduction Plant yang tidak pasti sehingga berpotensi terjadinya Bullwhip Effect. Dampaknya adalah kesalahan dalam memproduksi barang. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis indeks Bullwhip Effect dan merancang perbaikan dengan simulasi powersim. Penelitian dimulai dengan menghitung indeks Bullwhip Effect seluruh plant kemudian menentukan penyebabnya dengan Fishbone Diagram dan Failure Mode Effect Analysis (FMEA) serta melakukan simulasi Powersim pada plant dengan indeks Bullwhip Effect kritis. Hasil penelitian menunjukkan indeks Bullwhip Effect pada Direct Reduction Plant = 4,05; Billet Steel Plant = 0,79; Slab Steel Plant 1 =1,14; Slab Steel Plant 2 =1,18; Hot Strip Mill = 1,04; Wire Rod Mill = 0,99; dan Cold Rolling Mill = 1,148. Penyebabnya adalah membeli bahan baku ketika harga murah sehingga terjadi penumpukan barang dan tidak melakukan pemesanan saat harga tinggi sehingga kekurangan bahan baku. Rancangan perbaikan yang diusulkan adalah melakukan kerja sama long term dengan pihak supplier sehingga harga relatif tetap dan berkelanjutan. Dengan simulasi yang diusulkan menunjukkan bahwa indeks Bullwhip Effect pada Direct Reduction Plant menurun dari 4,05 menjadi 1,00. Solusi ini untuk menjaga stabilitas harga dan ketersediaan bahan baku di gudang.
Perancangan rute pergerakan material handling crane pada operasional gudang barang jadi menggunakan ant colony optimization Yusraini Muharni; Lely Herlina; Bobby Kurniawan; Muhammad Adha Ilhami; Kulsum Kulsum; Evi Febianti; Ade Irman Saeful Mutaqin; Hartono Hartono
Journal Industrial Servicess Vol 7, No 2 (2022): April 2022
Publisher : Fakultas Teknik Jurusan Teknik Industri Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36055/jiss.v7i2.14468

Abstract

Gudang barang jadi merupakan area transit produk, tempat di mana produk yang telah selesai diproduksi menunggu penarikan dari pelanggan. Penarikan produk dari gudang yang tidak pasti  dapat berakibat pada produk ditarik pada waktu  yang bersamaan sehingga menimbulkan antrian dan waktu penanganan yang lebih lama. Di samping itu, rute pergerakan material handling menjadi tidak effisien, karena terlalu sering melalui rute bolak-balik yang seharusnya tidak perlu. Pada penelitian ini digunakan metode ant colony optimization  untuk  merancang rute pergerakan material handling yang efektif dan efisien untuk meminimasi biaya pemindahan material handling. Biaya pemindahan material handling terkecil dicapai pada seting parameter  = 1.0, = 1.0, dan  = 0.5.
Solving Just-in-Time Single Machine Scheduling with Variable Discrete Speed Machine using Hybrid NSGA-II Bobby Kurniawan; Ade Irman; Evi Febianti; K Kulsum; Lely Herlina; Muhammad Adha Ilhami; Yusraini Muharni; Fellek Getu Tadesse
Jurnal Teknik Industri Vol. 22 No. 2 (2021): August
Publisher : Department Industrial Engineering, University of Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22219/JTIUMM.Vol22.No2.211-223

Abstract

Due to industrialization and population growth, increasing energy demand can lead to energy scarcity because non-renewable resources are primarily used as energy sources. In addition, carbon dioxide gas, the waste of industrialization, can harm the environment. Therefore, environmentally friendly methods are encouraged in the industrial environment as energy preservation and climate change mitigation. This research discusses just-in-time single machine scheduling that takes into account energy consumption. In this research, energy consumption depends on the machine’s speed. The objectives are minimizing the just-in-time (JIT) penalty (the sum of weighted earliness/tardiness) and energy consumption. This research proposed a hybrid NSGA-II with a local search to solve the multi-objective scheduling problem. Thus, solving the JIT single-machine scheduling problem considers energy consumption to conserve energy and increase production efficiency. Numerical experiments demonstrated that the hybrid NSGA-II with local search is more effective than the standard NSGA-II in solving the problem. Therefore, decision-makers can use the scheduling model to select alternative solutions that consider energy and the environment without sacrificing efficiency.
Simulasi Kebijakan Persediaan Optimal Pada Sistem Persediaan Probabilistik Model P Menggunakan Powersim Horas Naek.S.M.S; Muhammad Adha Ilhami; Lely Herlina
Jurnal Teknik Industri Untirta Vol. 1 No. 1 Maret 2013
Publisher : Jurnal Teknik Industri Untirta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (429.067 KB)

Abstract

Penelitian ini dilakukan di perusahaan manufaktur yang memproduksi pipa baja SPM (Spiral Pipe Machine) dan ERW (Electric Resistant Welding). Penelitian dilakukan dengan menggunakan sistem persediaan probabilistik model P untuk menentukan biaya persediaan yang minimum dimana perusahaan memiliki kebijakanan waktu antar pemesanan yang periodik. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan alternatif rentang waktu antar pemesanan kepada perusahaan untuk memesan bahan baku. Kemudian membandingkan alternatif yang telah diberikan dengan simulasi Powersim untuk menguji validitas dari kebijakan tersebut. Dengan sistem persediaan probabilistik model P didapatkan alternatif rentang waktu antar pemesanan untuk mendapatkan biaya persediaan yang minimum antara 0,018-0,0255 tahun untuk bahan baku ERW dan rentang waktu antara 0,0130,0135 tahun untuk bahan baku SPM. Perbandingan hasil model dengan simulasi Powersim pada bahan baku ERW dan SPM dengan menggunakan One sample T-Test tidak ditemukan perbedaan, karena nilai kedua t hitung bahan baku (0,140 dan 0,699) lebih kecil dari t tabel (2,685). Biaya persediaan yang minimum untuk bahan baku ERW didapatkan Rp. 141.772.012.550,79 dengan rentang waktu pemesanan untuk setiap pemesanan selama 0,0254 tahun dan kapasitas maksimum sebesar 50.618,54 ton, sedangkan biaya persediaan yang minimum untuk bahan baku SPM didapatkan Rp. 271.833.764.443,480 dengan rentang waktu pemesanan untuk setiap pemesanan selama 0,0134 tahun dan kapasitas maksimum sebesar 98.922,57 ton.
Usulan Perbaikan Layout Produksi Project Fab Of Resin Untuk Meminimasi Ongkos Material Handling Menggunakan Metode Simulated Annealing Eva Marella Sihite; Evi Febianti; Muhammad Adha Ilhami
Jurnal Teknik Industri Untirta Vol. 3 No. 1 Maret 2015
Publisher : Jurnal Teknik Industri Untirta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1500.827 KB)

Abstract

Permintaan produk yang cukup dinamis mengharuskan sistem manufaktur untuk memiliki kemampuan yang fleksibel, produktif, efektif, dan efisien, dengan berbagai cara misalnya menata ulang mesin (re-layout) untuk meminimasi ongkos produksi. Parameter yang dijadikan tolak ukur perencanaan tata letak fasilitas yang dinamis adalah minimasi ongkos Material Handling (OMH). PT. DEF salah satu perusahaan yang bergerak pada bidang pengolahan baja. Perusahaan ini berdiri pada tahun 1983. Perusahaan ini telah menangani berbagai proyek, baik proyek besar maupun proyek kecil. PT. DEF memiliki 2 bagian ada konstruksi dan fabrikasi. Sedangkan dalam penelitian ini diambil bagian fabrikasi. Tata letak mesin pada PT. DEF tidak teratur dan jarak tempuh yang panjang dalam proses pemindahan bahannya dari satu mesin ke mesin yang lain membuat ongkos material handling jauh lebih mahal atau mengalami kerugian. Pada penelitian ini tujuan yang ingin dicapai adalah untuk mengurangi kerugian yang disebabkan tata letak mesin yang tidak sesuai, dan meminimasi ongkos material handling. Merancang ulang tata letak (re-layout) lantai fabrikasi project fab of resin PT. DEF dapat meminimumkan ongkos material handling dengan menggunakan metode Simulated Annealing. Merancang ulang tata letak (re-layout) lantai fabrikasi bukan berarti merancang tata letak yang baru, namun merancang ulang tata letak yang sudah ada. Algoritma simulated annealing diperkenalkan oleh Metropolis et al. pada tahun 1953, dan aplikasinya dalam masalah optimasi (Panggabean, H., 2002). Algoritma simulated annealing merupakan algoritma metaheuristik yang berarti algoritma dengan metode optimisasi yang dilakukan dengan memperbaiki kandidat penyelesaian secara iteratif sesuai dengan fungsi objektifnya. Hasil dari penelitian ini adalah sebuah bentuk usulan alternatif tata letak yang terbaik.
Penjadwalan Pola Aliran Flow Shop 1-Stage dengan Sistem Lelang Untuk Meminimasi Weighted Tardiness dengan Mempertimbangkan Maintenance dan Waktu Set Up Irfan Muhammad; Muhammad Adha Ilhami; Evi Febianti
Jurnal Teknik Industri Untirta Vol. 1 No. 2 Juli 2013
Publisher : Jurnal Teknik Industri Untirta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (425.09 KB)

Abstract

Penelitian ini dilakukan di perusahaan manufaktur yang memproduksi pipa baja las spiral dan longitudinal. Penelitian  dilatarbelakangi dari permasalahan penjadwalan yang masih konvensional di perusahaan  yang mana banyak job yang selesai tidak sesuai dengan due datenya. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan penjadwalan dengan menggunakan metode sistem lelang (auction based) untuk meminimasi weighted tardiness dan membandingkan jadwal produksi usulan dengan jadwal inisial di perusahaan. Model penjadwalan sistem lelang mengadaopsi dari sistem lelang pada umumnya dimana mesin sebagai juru lelang, job sebagai peserta lelang dan slot waktu sebagai barang yang dilelang. Pada penelitian ini metode EDD digunakan sebagai perbandingan dengan hasil penjadwalan sistem lelang. Dari hasil penelitian didapat nilai weighted tardiness penjadwalan dengan sistem lelang yang optimal dalam arti lebih minimasi dibanding dengan metode EDD dan kondisi existing dengan nilai weighted tardiness sebesar 39 , dibandingkan dengan  nilai weighted tardiness pada metode EDD dan kondisi existing sebesar 106 dan 45  Dengan demikian penjadwalan dengan metode lelang lebih optimal dibanding dengan metode EDD dan kondisi existing dengan urutan jadwal pada mesin ERW adalah Job 1-Job 2-Job 3-Job 5-Job 4-Job 6-Job 7-Job 8-Job 9.
Usulan Penataan Ruang Parkir Dengan Pendekatan Simulasi Di Universitas X Mochamad Saefullah; Muhammad Adha Ilhami; Kulsum Kulsum
Jurnal Teknik Industri Untirta Vol. 3 No. 2 Juli 2015
Publisher : Jurnal Teknik Industri Untirta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1526.97 KB)

Abstract

Parkir adalah keadaan tidak bergerak suatu kendaraan yang tidak bersifat sementara (Keputusan Dirjen Hubda No. 272/HK.105/DRJD/96). Atau dengan kata lain Parkir merupakan suatu kondisi kendaraan yang berhenti dalam jangka waktu tertentu. Pengalokasian Ruang Parkir dalam kampus merupakan faktor penting dalam penataan kampus. Hal ini bertujuan supaya kendaraan-kendaraan yang berada di dalam kampus tidak parkir sembarangan, yang akan mengakibatkan kondisi dalam kampus yang tidak beraturan dan akan mengurangi keindahan kampus. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jumlah kendaraan motor dan mobil yang tidak mendapatkan tempat parkir (parkir yang tersedia) pada saat ini (2013), selain itu membuat usulan lokasi parkir agar ruang parkir saat ini mencukupi, dan Mengetahui kebutuhan luas parkir tambahan untuk tahun 2014 dengan asumsi kenaikan kendaraan berdasarkan peningkatan kendaraan di Badan Pusat Statistik (BPS). Penelitian ini menggunakan pendekatan simulasi yang diolah menggunakan software Promodel. Dengan melihat rata-rata jumlah kendaraan yang masuk ke lokasi parkir sembarang. Dari hasil penelitian menunjukan bahwa pada simulasi eksisting terdapat 137 kendaraan motor dan 4 kendaraan mobil yang berada di lokasi sembarang, sehingga masih diperlukan lokasi parkir tambahan seluas 205 m2 untuk motor dan 46 m2 untuk mobil. Dengan usulan penambahan ruang parkir maka tidak ada lagi kendaraan yang masuk ke dalam lokasi parkir sembarang. Namun, kebutuhan ruang parkir pada tahun 2014 masih belum mencukupi, dimana masih membutuhkan lokasi parkir tambahan seluas 218 m2 untuk menampung mobil sebanyak 19 unit dan lokasi parkir tambahan seluas 220.5 m2 untuk menampung motor sebanyak 147 unit.
Relayout Tata Letak Gudang Produk Jadi Menggunakan Metode Dedicated Storage Irfan Hadi Permana; Muhammad Adha Ilhami; Evi Febianti
Jurnal Teknik Industri Untirta Vol. 1 No. 4 Oktober 2013
Publisher : Jurnal Teknik Industri Untirta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (444.445 KB)

Abstract

PT. ABC merupakan salah satu perusahaan baja yang memproduksi beberapa jenis produk baja yaitu baja tulangan dan baja profil yang masing-masing memiliki tipe produk yang berbeda-beda. Permasalahan yang dihadapi oleh PT. ABC adalah perusahaan tidak memiliki pengaturan mengenai tata letak produk  jadi. Saat ini untuk mengatur posisi penyimpanan dan penyusunan produk-produk tersebut, akibatnya pola penyimpanan dan penyusunan dilakukan secara acak bergantung pada posisi gudang yang kosong. Akibatnya waktu angkut menjadi lebih lama (ada proses mencari) dan terjadi penumpukan produk yang berlebihan. Adapun tujuan dari penelitian ini yaitu menghitung total jarak material handling pada kondisi saat ini, menghitung total jarak material handling pada kondisi usulan 1 (penerapan dedicated tanpa perubahan penempatan blok) dan usulan 2 (penerapan dedicated dengan dilakukan perubahan penempatan blok), menghitung penurunan total jarak material handling yang terjadi jika metode dedicated storage diterapkan. Oleh karena itu untuk dapat menjawab tujuan dari penelitian tersebut perlu dilakukan penerapan metode dedicated storage.Metode dedicated storage ini merupakan metode tata letak penyimpanan produk berdasarkan banyaknya aktivitaskeluar masuk produk di gudang dengan jarak tempuh terpendek terhadap I/Opoint (throughput). Dengan adanya rancangan penyusunan penerapan dedicated storage ini diharapkan produk yang akan disimpan dapat menempati lokasi yang tetap untuk memudahkan operator dalam menyimpan dan mengambil produk sehingga aliran produk menjadi lancar dan pemakaian area penyimpanan (space requirement) menjadi lebih optimal. Hasil dari penerapan dedicated untuk usulan 1 sebesar 877.779 m jarak ini memiliki selisih sebesar 305.562 m dari jarak kondisi exsisting yaitu 1.183.341 m dengan persentasi penurunan jarak 25,82 %, sedangkan untuk jarak usulan 2 didapatkan total jarak sebesar 772.486 m dari jarak kondisi exsisting dengan persentasi penurunan jarak 34,72 %. Angka ini menunjukkan total perjalanan yang diperlukan material handling untuk menyimpan dan mengirim produk yang ada di gudang.
Analisis Keseimbangan Lintasan untuk Meningkatkan Kapasitas Produksi dengan Pendekatan Line Balancing dan Simulasi Vickri Fiesta Daelima; Evi Febianti; Muhammad Adha Ilhami
Jurnal Teknik Industri Untirta Vol. 1 No. 2 Juli 2013
Publisher : Jurnal Teknik Industri Untirta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (923.773 KB)

Abstract

PT. XYZ adalah perusahaan yang bergerak di bidang Industri Air Minum Dalam Kemasan (AMDK), dimana perusahaan ini belum mampu untuk memenuhi target permintaan yang ada dan target produksi yang telah ditetapkan oleh perusahaan. Hal tersebut diidentifikasi terjadi bottleneck (stasiun bottleneck) pada lintasan produksinya sehingga perusahaan belum mampu memenuhi target permintaan dan target produksinya. Karena itulah maka perlu adanya identifikasi bottleneck (stasiun bottleneck) dan upaya menurunkan waktu siklus pada stasiun tersebut untuk meningkatkan kapasitas produksi sehingga target permintaan dan target produksi bisa dicapai. Pada penelitian ini, pendekatan line balancing dan simulasi yang digunakan untuk menyelesaikan masalah tersebut. Dimana pendekatan line balancing untuk menentukan penggabungan stasiun kerjanya dan simulasi untuk mengetahui hasil output-nya. Dalam penelitian ini terdapat 3 kriteria model usulan yaitu berdasarkan cycle time maksimum, takt time permintaan dan takt time produksi. Hasil dari penelitian ini adalah mendapatkan model usulan dengan nilai output produksi yang maksimum. Dimana hasil output produksi berbanding terbalik dengan waktu siklusnya. Semakin kecil waktu siklusnya maka akan semakin besar output sistem yang dihasilkan. Dari ketiga model usulan tersebut dapat didapatkan bahwa waktu siklus untuk takt time permintaan 13,6793 detik dan menghasilkan output 2043 unit / shift, waktu siklus untuk cycle time maksimum 16,3625 detik dan hasil output-nya 2042 unit / shift serta waktu siklus untuk takt time produksi 14,6253 detik dan hasil output-nya 1963 unit / shift. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa takt time permintaan lebih baik daripada takt time produksi dan cycle time maksimum.