cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kab. serang,
Banten
INDONESIA
Jurnal Teknik Industri Untirta
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Engineering,
Jurnal ini adalah wadah untuk publikasi yang berkaitan dengan keilmuan dan penerapan Teknik Industri.
Arjuna Subject : -
Articles 233 Documents
Analisis Pemborosan Proses Loading dan Unloading Pupuk dengan Pendekatan Lean Supply Chain Tubagus Ardi Ferdiansyah; Asep Ridwan; Widi Hartono
Jurnal Teknik Industri Untirta Vol. 1 No. 1 Maret 2013
Publisher : Jurnal Teknik Industri Untirta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (587.842 KB)

Abstract

PT. ABC merupakan perusahaan yang bergerak di bidang jasa pengangkutan barang, baik barang curah kering maupun barang curah cair sehingga tidak terlepas dari kegiatan logistik. Penelitian ini difokuskan pada jenis barang curah yaitu pupuk. Permasalahan yang dihadapi perusahaan saat ini adalah terjadinya inefesiensi di aliran Supply Chain pada proses Load dan Unload pupuk yang disebabkan adanya waste(pemborosan) dan Non Value Added (NVA) yang dapat merugikan perusahaan. Tujuan penelitian ini yang adalah mengetahui jenis waste apa saja yang ada pada aliran Supply Chain pada produk pupuk dan bagaimana rekomendasi perbaikan yang dilakukanuntuk mengurangi waste tersebut. Dengan menggunakan pendekatan Plan Do Check Action (PDCA) dan metode Value Stream Analysis Tools (VALSAT) diharapkan dapat mengurangi waste dan membuat perusahaan lebih produktif lagi. Usulan perbaikan pada penelitian ini adalah dengan menggunakan conveyor untuk proses pembongkaran dari dermaga ke gudang packaging,mendekatkan timbangan dengan gudang penyimpanan, penyuluhan tentang pentingnya K3 secara kontinyu setiap dua bulan kepada operator dan karyawan lainya sehingga bisa menghindari kecelakaan di tempat kerja, mendesign grab dengan ukuran yang lebih besar yaitu 13,37 m , menambah jumlah truck, pelatihan pada operator dan supir. pengaturan truk yang lalu lalang di dermaga dan penempatan parkir lebih teratur dan rapih. Dengan usulan perbaikan yang tersebut untuk nilai NVA yang semula 405,78 menit atau 39,88% turun sebesar 7,40% menjadi 294,42 menit atau 32,48% , waktu siklus menjadi berkurang yang semula sebesar 1017,46 menit turun sebesar 110,94 menit menjadi 906,52 menit dan untuk Process Cycle Efficiency (PCE) yang semula 39,03% naik sebesar 4,77% menjadi 43,80%. . 2
Perancangan E-Commerce IKM Produk Industri Kreatif Kota Serang Rizal Rizal; Achmad Bahauddin; Nurul Ummi
Jurnal Teknik Industri Untirta Vol. 1 No. 4 Oktober 2013
Publisher : Jurnal Teknik Industri Untirta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (723.711 KB)

Abstract

IKM Banten Art adalah IKM yang bergerak dalam industri kreatif dalam bidang kerajinan di kota Serang. IKM ini memproduksi berbagai jenis kerajinan handycraft gypsum berupa miniatur bangunan, hewan atau ciri khas Kota Serang. Latar belakang penelitian ini yang juga menjadi hambatan bagi IKM Banten Art adalah kurangnya sarana promosi, sehingga mempersulit pengenalan produk kerajinan ke masyarakat. Sarana promosi yang dilakukan IKM “Banten Art”  saat ini hanya melalui media konvensional seperti brosur, pamflet dan lainnya. Salah satu sarana promosi yang efektif adalah melalui media internet. Tujuan penelitian ini adalah membuat suatu perancangan sistem pemasaran e-commerce berbasis website agar IKM “Banten Art” dapat menata manajemen pemasaran secara efektif yang dapat mendukung pengenalan produk industri kreatif kota Serang kepada masyarakat di seluruh Nusantara maupun luar negeri. Dengan dibuatnya sistem pemasaran e-commerce berbasis website ini maka diharapkan omzet penjualan dapat meningkat sebesar 30%.  Website ini dibuat dengan menggunakan software joomla dengan component virtuemart. Metode penelitian yang dilakukan untuk merancang website ini adalah dengan membuat analisis kebutuhan sistem yang terdiri atas kebutuhan fungsional dan non fungsional, perancangan desain sistem yang terdiri dari Data flow diagram, entity relationsip diagram, dan kamus data, perancangan database dan terakhir adalah merancang aplikasi e-commerce. Hasil dari penelitian ini adalah berupa website e-commerce IKM Banten Ar. Menu yang terdapat pada website ini adalah menu home, company profile, product category, contact us, maps, how to order, dan FAQ.
Identifikasi Sumber Pencemaran Permukaan Air Sungai Cidurian Menggunakan Analisis Multivariat Hartadi Wijaya; Faula Arina; Putro Ferro Ferdinant
Jurnal Teknik Industri Untirta Vol. 1 No. 1 Maret 2013
Publisher : Jurnal Teknik Industri Untirta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (329.418 KB)

Abstract

Seiring dengan pertambahan penduduk dan perkembangan industri, pencemaran air sungai menjadi masalah yang dihadapi oleh manusia. Meskipun udara, tanah, dan air tidak terlepas dari masalah pencemaran, tidak dapat dipungkiri bahwa lingkungan yang paling terancam dewasa ini adalah perairan terutama sungai karena air sungai merupakan kebutuhan utama industri dan rumah tangga yang pada akhirnya dilepaskan ke lingkungan bersama-sama dengan berbagai jenis polutan yang terkandung didalamnya. Sungai Cidurian terletak di kampung Bawen Kabupaten Serang digunakan untuk peternakan, industri dan pertanian. Pencemaran sungai Cidurian karena limbah rumah tangga, pertanian serta industri. Tujuan penelitian ini menentukan faktor dominan pencemaran, mengelompokkan sampel air dan mengidentifikasi sumber pencemaran air sungai Cidurian. Data yang digunakan adalah data sekunder dari Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Kabupaten Serang tahun 2008-2012,  100 sampel air permukaan sungai dengan 12 parameter kualitas air yaitu: temperatur, TDS, TSS, pH, BOD, COD, DO, nitrat, nitrit, krom, tembaga, dan besi. Pengolahan data menggunakan metode analisis faktor, metode analisis klaster dan metode analisis diskriminan. Hasil akhir penelitian ini adalah factor dominan yang mempengaruhi polusi air yaitu limbah rumah tangga, ada 3 klaster yang terbentuk yaitu limbah rumah tangga, pertanian dan industri, dan identifikasi sumber pencemaran air sungai ada dua fungsi diskriminan.
Relayout Tata Letak Gudang Produk Jadi Menggunakan Metode Dedicated Storage Irfan Hadi Permana; Muhammad Adha Ilhami; Evi Febianti
Jurnal Teknik Industri Untirta Vol. 1 No. 4 Oktober 2013
Publisher : Jurnal Teknik Industri Untirta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (444.445 KB)

Abstract

PT. ABC merupakan salah satu perusahaan baja yang memproduksi beberapa jenis produk baja yaitu baja tulangan dan baja profil yang masing-masing memiliki tipe produk yang berbeda-beda. Permasalahan yang dihadapi oleh PT. ABC adalah perusahaan tidak memiliki pengaturan mengenai tata letak produk  jadi. Saat ini untuk mengatur posisi penyimpanan dan penyusunan produk-produk tersebut, akibatnya pola penyimpanan dan penyusunan dilakukan secara acak bergantung pada posisi gudang yang kosong. Akibatnya waktu angkut menjadi lebih lama (ada proses mencari) dan terjadi penumpukan produk yang berlebihan. Adapun tujuan dari penelitian ini yaitu menghitung total jarak material handling pada kondisi saat ini, menghitung total jarak material handling pada kondisi usulan 1 (penerapan dedicated tanpa perubahan penempatan blok) dan usulan 2 (penerapan dedicated dengan dilakukan perubahan penempatan blok), menghitung penurunan total jarak material handling yang terjadi jika metode dedicated storage diterapkan. Oleh karena itu untuk dapat menjawab tujuan dari penelitian tersebut perlu dilakukan penerapan metode dedicated storage.Metode dedicated storage ini merupakan metode tata letak penyimpanan produk berdasarkan banyaknya aktivitaskeluar masuk produk di gudang dengan jarak tempuh terpendek terhadap I/Opoint (throughput). Dengan adanya rancangan penyusunan penerapan dedicated storage ini diharapkan produk yang akan disimpan dapat menempati lokasi yang tetap untuk memudahkan operator dalam menyimpan dan mengambil produk sehingga aliran produk menjadi lancar dan pemakaian area penyimpanan (space requirement) menjadi lebih optimal. Hasil dari penerapan dedicated untuk usulan 1 sebesar 877.779 m jarak ini memiliki selisih sebesar 305.562 m dari jarak kondisi exsisting yaitu 1.183.341 m dengan persentasi penurunan jarak 25,82 %, sedangkan untuk jarak usulan 2 didapatkan total jarak sebesar 772.486 m dari jarak kondisi exsisting dengan persentasi penurunan jarak 34,72 %. Angka ini menunjukkan total perjalanan yang diperlukan material handling untuk menyimpan dan mengirim produk yang ada di gudang.
Evaluasi Potensi Bahaya dan Risiko Kerja pada Aktivitas Cleaning Tanki Fazrul Syalam Chusada; wahyu Susihono
Jurnal Teknik Industri Untirta Vol. 1 No. 3 September 2013
Publisher : Jurnal Teknik Industri Untirta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (267.815 KB)

Abstract

PT. VTM merupakan salah satu perusahaan jasa yang penyedia tanki storage asal Belanda. Aktivitas cleaning tanki merupakan salah satu aktivitas yang ada di PT VTM yang memilikipotensi bahaya dan tingkat risiko yang tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi bahaya apa saja yang ada dalam aktivitas cleaning tanki,menilai risiko yang terjadi dari potensi bahaya yang ada dan mengetahui akar penyebab dari risiko yang ada. Pada penelitian ini menggunkan JSA, HIRA dan FTA. Pada analisa dengan menggunakan JSA di dapatkan bahwa banyak sekali potensi bahaya yang mungkin terjadi pada aktivitas cleaning tanki ini,dan berdasarkan hasil penilaian dengan menggunakan HIRA didapat bahwa tingkat risiko masuk kedalam kategori trivial sampai dengan moderate, dimana kategori moderate tersebut terdapat pada risiko keracunan pada aktivitas pencucian awal, tertimpa material pada aktivitas pemasangan scaffolding, dan tertimpa material pada aktivitas pembongkaran scaffolding. Kemudian dilakukan analisa kembali terhadap ketiga risiko tersebut dengan menggunakan FTA dengan maksud untuk mengetahui akar penyebab dari ketiga risiko tersebut. Pada risiko keracunan diketahui bahwa penyebab utamanya yaitu kurang perawatan, masker bukan untuk pekerjaan confined space, kabel ada yang terputus, blower tidak berputar, kabel tidak terhubung dengan sumber listrik, inspeksi tidak menyeluruh dan tidak ada informasi. Pada risiko tertimpa material pada aktivitas pemasangan scaffolding maupun pembongkaran scaffolding diketahui akar penyebabnya yaitu tidak ada display, spesifikasi tali pengangkat material tidak sesuai, pekerja ingin cepat selsai, pekerja melamun atau tidak konsentrasi, dan pekerja tidak fit.
Usulan Lean Manufacturing Pada Produksi Closet Tipe CW 660J Untuk Meningkatkan Produktivitas Ridwan Mawardi; Lely Herlina; Evi Febianti
Jurnal Teknik Industri Untirta Vol. 1 No. 2 Juli 2013
Publisher : Jurnal Teknik Industri Untirta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (508.426 KB)

Abstract

PT. Surya Toto Indonesia, Tbk merupakan suatu perusahaan yang bergerak dalam industri keramik dimana proses produksi closet tipe CW 660J terdapat beberapa pemborosan atau aktivitas kerja yang tidak memberikan nilai tambah (value added) dalam proses input menjadi output sepanjang value stream, diantaranya adalah masih terdapat aktivitas yang memerlukan waktu proses yang cukup lama dalam melakukan proses produksi. Untuk meningkatkan produktifitas perusahaan terlebih dahulu diketahui kegiatan yang memberikan nilai tambah (value added) dan tidak memberikan nilai tambah (non value added). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui jenis pemborosan yang paling dominan, cara  untuk mengatasi pemborosan, dan mengetahui berapa besar produktivitas yang didapatkan dari hasil usulan perbaikan. Pada penelitian ini, metode yang digunakan adalah dengan menggunakan metode lean. Pendekatan lean bertujuan untuk menghilangkan pemborosan (waste elimination). Pemborosan diidentifikasi dengan seven waste, kemudian dilakukan pemetaan secara detail agar diperoleh tools yang tepat dalam pemetaan aliran proses dengan menggunakan Value Stream Analysis Tools (VALSAT). Hasil dari penelitian ini adalah mengetahui jenis pemborosan (waste) yang paling dominan, yaitu didapatkan bahwa transportasi merupakan waste yang paling besar, setelah itu dilakukan usulan perbaikan dengan menggunakan metode 5W+1H. Berdasarkan hasil perhitungan valsat didapatkan total nilai keseluruhan dan tipe mapping tools Process Activity Mapping dipilih karena memiliki nilai yang paling tinggi. Pada saat process activity mapping current state aktivitas value added sebesar 81,24%, non value added sebesar 5,03%, dan necessary non value added sebesar 13,74% dengan lead time 895,5 menit. Setelah dilakukan  usulan perbaikan yaitu dengan dibuatnya mesin conveyor dan memberikan alas pada mesin loader, maka didapatkan hasil peningkatan persentase value added menjadi 87,33% penurunan pada  non value added menjadi 3%, dan necessary non value added menjadi 9,66% dengan lead time 833 menit.
Analisis Keseimbangan Lintasan untuk Meningkatkan Kapasitas Produksi dengan Pendekatan Line Balancing dan Simulasi Vickri Fiesta Daelima; Evi Febianti; Muhammad Adha Ilhami
Jurnal Teknik Industri Untirta Vol. 1 No. 2 Juli 2013
Publisher : Jurnal Teknik Industri Untirta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (923.773 KB)

Abstract

PT. XYZ adalah perusahaan yang bergerak di bidang Industri Air Minum Dalam Kemasan (AMDK), dimana perusahaan ini belum mampu untuk memenuhi target permintaan yang ada dan target produksi yang telah ditetapkan oleh perusahaan. Hal tersebut diidentifikasi terjadi bottleneck (stasiun bottleneck) pada lintasan produksinya sehingga perusahaan belum mampu memenuhi target permintaan dan target produksinya. Karena itulah maka perlu adanya identifikasi bottleneck (stasiun bottleneck) dan upaya menurunkan waktu siklus pada stasiun tersebut untuk meningkatkan kapasitas produksi sehingga target permintaan dan target produksi bisa dicapai. Pada penelitian ini, pendekatan line balancing dan simulasi yang digunakan untuk menyelesaikan masalah tersebut. Dimana pendekatan line balancing untuk menentukan penggabungan stasiun kerjanya dan simulasi untuk mengetahui hasil output-nya. Dalam penelitian ini terdapat 3 kriteria model usulan yaitu berdasarkan cycle time maksimum, takt time permintaan dan takt time produksi. Hasil dari penelitian ini adalah mendapatkan model usulan dengan nilai output produksi yang maksimum. Dimana hasil output produksi berbanding terbalik dengan waktu siklusnya. Semakin kecil waktu siklusnya maka akan semakin besar output sistem yang dihasilkan. Dari ketiga model usulan tersebut dapat didapatkan bahwa waktu siklus untuk takt time permintaan 13,6793 detik dan menghasilkan output 2043 unit / shift, waktu siklus untuk cycle time maksimum 16,3625 detik dan hasil output-nya 2042 unit / shift serta waktu siklus untuk takt time produksi 14,6253 detik dan hasil output-nya 1963 unit / shift. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa takt time permintaan lebih baik daripada takt time produksi dan cycle time maksimum.
Perancangan Sistem Informasi Berbasis Website dengan Metode Framework For The Applications of System Thinking Achmad Syarif Abdullah; Hadi Setiawan; Nurul Ummi
Jurnal Teknik Industri Untirta Vol. 1 No. 4 Oktober 2013
Publisher : Jurnal Teknik Industri Untirta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (491.225 KB)

Abstract

Perancangan sistem informasi merupakan cara untuk membangun atau merancang ulang sebuah sistem transfer informasi pada sebuah bidang. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan performance dari perusahaan. krakatau Permata Golf yang merupakan bagian dari unit usaha  sport center PT. KIEC selama ini belum memaksimalkan dalam hal sistem informasi. Sistem yang dilakukan masih bersifat konvensional artinya belum adanya pendataan yang tertata baik dikarenakan penyimpanannya masih dalam bentuk hardcopy atau berkas serta penyampaian informasi yang juga dalam bentuk hardcopy. Oleh karena itu penelitian ini akan menganalisa dan merancang sistem informasi berbasis golf course PT. KIEC. Perancangan sistem informasi berbasis website menggunakan metode pengembangan sistem yaitu FAST (Framework for the Application System Thinking) terdiri dari fase-fase Scope Definition, Problem Analysis, Requirements Analysis, Logical Design dan Physical Design. Sebagai dasar analisis digunakan siklus DMAIC (Define, Measure, Analyze, Improvement, Control) yang merupakan sebuah metode untuk mengetahui permasalahan serta melakukan perbaikan yang terus menerus sehingga didapat hasil yang lebih baik. Dalam tahap Define dilakukan tool diagram fishbone untuk penentuan masalah. Dalam tahap Measure dilakukan dengan metode FAST. Dalam tahap Analyze dilakukan dengan analisa SWOT. Sedangakan pada tahap Improvement dilakukan dengan strategi matriks SWOT. Terdapat satu halaman utama pada rancangan sistem informasi golf course yang terbagi menjadi menu utama, menu golf, menu sport club, menu family club, menu birdie cafe dan menu contact us. Dalam rancangan ini juga terdapat form registrasi member online untuk para konsumen yang ingin mendaftarkan diri sebagai member golf melalui media internet.
Identifikasi Penilaian Aktivitas Pengelasan Pada Bengkel UmuDengan Pendekatan Job Safety Analysis Brian Hadi Winiarto; Ade Sri Mariawati
Jurnal Teknik Industri Untirta Vol. 1 No. 1 Maret 2013
Publisher : Jurnal Teknik Industri Untirta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (503.109 KB)

Abstract

PT.Indonesia Power merupakan perusahaan pembangkit listrik tenaga uap terbesar di Indonesia. PT.Indonesia Power mempunyai bagian pemeliharaan salah satunya untuk unit 1-4 yang didalamnya terdapat bengkel umum unit 1-4. Bengkel umum unit 1-4 memiliki beberapa aktivitas yaitu mengelas listrik, membubut, menggerinda, cutting, penggurdian dan lain-lain. Berdasarkan wawancara aktivitas las listrik di bengkel umum unit 1-4 memiliki jumlah kecelakaan kerja lebih banyak dibandingkan aktivitas lainya. Untuk itu diperlukan identifikasi potensi bahaya, penilaian risiko serta pengendaliannya. Latar belakang dari penelitian ini adalah pada bengkel umum unit 1-4 tidak memiliki Job Safety Analysis (JSA) pada setiap aktivitas. Aktivitas pengelasan pada bengkel umum unit 1-4 dilakukan diberbagai tempat seperti pengelasan di ruang terbuka, ruang tertutup dan ditempat ketinggian. Pada aktivitas pengelasan di tempat terbuka dilakukan setiap hari sedangkan pada aktivitas pengelasan di ruang tertutup atau ketinggian dilakukan tidak setiap hari dan jarang terjadi dikarenakan dilakukan apabila terdapat masalah dan gangguan mesin. Penelitian ini dilakukan dengan cara wawancara dan observasi langsung. Tujuan dari penelitian adalah untuk mengidentifikasi bahaya dan dampak bahaya dari aktivitas pengelasan, menilai risiko dari bahaya aktivitas pengelasan yang memiliki tingkat risiko/peringkat risiko tertinggi, dan menentukan cara pengendalian bahaya pada aktivitas pengelasan tempat terbuka, pengelasan tempat tertutup dan pengelasan di tempat ketinggian yang dilakukan bengkel umum unit 14. Dalam penelitian ini menggunakan metode Job Safety Analysis untuk mengidentifikasi potensi bahaya pengelasan listrik, penilaian risiko serta pengendaliannya. Hasil dari penelitian ini didapat potensi bahaya yang memiliki tingkat resiko/peringkat risiko tertinggi adalah Terkena sinar ultraviolet dan infra merah, Asap pengelasan terhirup pekerja, Percikan api mengenai benda yang mudah terbakar atau mengenai tabung, terdapat kandungan gas hidrogen di area pengelasan tempat tertutup dan ketinggian, Terjatuh/terpeleset dari ketinggian, potensi bahaya ini tergolong risiko tinggi, potensi bahaya lainya dari aktivitas pengelasan adalah Tersengat listrik, Terbakar ketubuh pekerja (terkena percikan api las), pekerja mengalami panas dalam ruangan tertutup, Terbentur/tertimpa material, Tertusuk material yang tajam, Tangan terjepit, Terjatuh, Terpukul palu terak, Tergores material tajam, Terhirup debu material, Tangan terkena logam panas, Terkena serpihan api saat gerinda, Terkena pecahan geram pada putaran gerinda. Dampak bahaya yang akan terjadi adalah Merusak mata dan kulit, Gangguan pernapasan, Menimbulkan ledakan atau kebakaran, kematian, Cidera/pingsan, Luka bakar pada tubuh pekerja, dehidrasi, Luka gores pada tangan, Luka bakar. Pengendalian yang dilakukan berdasarkan hirarki pengendalian yaitu engineering control, administrative control dan personal protective equuipment (APD).
Perencanaan Inventori Bahan Baku SPM dengan Model P Back Order Edi Junaedi; Lely Herlina; Evi Febianti
Jurnal Teknik Industri Untirta Vol. 1 No. 4 Oktober 2013
Publisher : Jurnal Teknik Industri Untirta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (191.356 KB)

Abstract

Pengendalian inventori diperlukan guna menetapkan dan menjamin tersedianya sumber daya yang tepat, dalam kuantitas yang tepat dan pada waktu yang tepat. Pengendalian inventori sendiri berfokus pada pemenuhan akan permintaan konsumen sebagai sumber profit perusahaan. Yang melatar belakangi penelitian ini adalah pengendalian inventori PT. XYZ dalam pengadaan bahan baku SPM masih belum optimal karena perusahaan belum mampu memenuhi semua permintaan yang ada. Kekurangan inventori mengakibatkan pasokan bahan baku menjadi terhambat sehingga perusahaan tidak dapat memenuhi semua permintaan konsumen dan berimbas pada turunnya profit perusahaan. Pengendalian inventori yang diterapkan perusahaan yaitu probabilistik model P back order. Dimana permintaannya berfluktuasi dengan waktu pemesanan yang konstan dengan jumlah pesan yang berubah-ubah. Adapun tujuan penelitian ini guna mencari solusi permasalah yang terjadi yakni menentukan pengendalian inventori perusahaan yang tepat dengan total biaya inventori minimum dengan penentuan apa, berapa, dan kapan pesanan dilakukan. Untuk mendapatkan perencanaan inventori optimal dilakukan perhitungan model matematis Hadley-Within. Dilakukan pula simulasi model  menggunakan software powersim untuk membandingkan kebijakan inventori eksisting dengan perencanaan inventori usulan. validasi dilakukan dengan metode uji One Sample T Test dan perbandingan rata-rata kedua alternatif dilakukan dengan metode uji Independent Sample T Test. Hasil penelitian ini diperoleh perencanaan inventori usulan sebagai pengendalian inventori terbaik. Berdasarkan total biaya inventori terkecil diperoleh waktu pemesanan adalah 6 hari, inventori maksimum 12685 ton, dan inventori minimum yang harus tersedia di gudang adalah 10480 ton. Dengan adanya perbaikan pengelolaan inventori model P back order maka perencanaan pengadaan bahan baku SPM menjadi optimal sehingga perusahaan akan mampu memenuhi semua permintaan konsumen dan profit perusahaan akan meningkat.

Page 1 of 24 | Total Record : 233