Jurnal Rekayasa Proses
Vol 16, No 2 (2022)

Analisis perubahan sistem kualitas udara Kota Yogyakarta pada masa pandemi COVID-19

Himawan Novianto (Magister Teknik Sistem, Fakultas Teknik, Universitas Gadjah Mada, Jl. Teknika Utara No. 3, Barek, Yogyakarta 55281, Indonesia)
Muhammad Mufti Azis (Departemen Teknik Kimia, Fakultas Teknik, Universitas Gadjah Mada, Jl. Grafika No. 2, Kampus UGM, Yogyakarta 55281, Indonesia)
Hilya Mudrika Arini (Departemen Teknik Mesin dan Industri, Fakultas Teknik, Universitas Gadjah Mada, Jl. Grafika No. 2, Kampus UGM, Yogyakarta 55281, Indonesia)



Article Info

Publish Date
29 Dec 2022

Abstract

Beberapa penelitian membahas penurunan konsentrasi polutan udara selama masa pandemi COVID-19, namun belum banyak penelitian yang membahas kaitan antara variabel kualitas udara dan tingkat mobilitas masyarakat. Penelitian ini menyelidiki keterkaitan hubungan antara variabel polutan udara, faktor meteorologi, dan tingkat mobilitas masyarakat di Kota Yogyakarta. Fenomena hubungan sistem kualitas udara dan mobilitas masa pandemi COVID-19 tahun 2020 terbagi dalam dua periode: (a) Pembatasan Aktivitas (April s.d. Juli 2020) dan (b) Normal Baru (Agustus s.d. Desember 2020). Kualitas udara Kota Yogyakarta sebelum dan pada masa pandemi COVID-19 menunjukkan perbaikan, dari kategori Baik: 31,85% menjadi 90,37% ISPU (chi-square asymp.  sig.  < 0,05).   Polutan udara PM10, SO2, dan CO menurun sebesar 18%, 93%, dan 74%, sedangkan O3 meningkat sebesar 104% pada masa pandemi COVID-19 tahun 2020. Polutan udara primer PM10, SO2, dan CO berhubungan positif terhadap faktor meteorologi penyinaran matahari, tetapi berhubungan negatif terhadap polutan udara sekunder O3 serta faktor meteorologi suhu udara, kelembaban udara, curah hujan, dan kecepatan angin. Pembatasan aktivitas masyarakat di luar rumah secara umum menyebabkan perbaikan kualitas udara, di mana penurunan mobilitas transportasi menjadi variabel yang mempengaruhi penurunan polutan udara primer di Kota Yogyakarta. Pembatasan aktivitas mempengaruhi polutan udara sekunder, di mana kenaikan O3 terjadi ketika mobilitas dalam ruangan dan transportasi meningkat.

Copyrights © 2022