Gorga : Jurnal Seni Rupa
Vol 11, No 2 (2022): Gorga : Jurnal Seni Rupa

JAM DINDING ORNAMEN BATAK TOBA BERBAHAN SERBUK KAYU DENGAN TEKNIK MEMBENTUK

Winny Adeline (Universitas Negeri Medan)
Misgiya Misgiya (Universitas Negeri Medan)
Adek Cerah Kurnia Azis (Universitas Negeri Medan)



Article Info

Publish Date
15 Dec 2022

Abstract

Sawdust is one of the many wastes found around us, the lack of knowledge and innovation in processing this waste makes the sawdust build up. Based on the problems above, an idea emerged to produce products made from sawdust with the aim of reducing sawdust waste. The wall clock was chosen as the product to be made because it has a functional value and is always tied to humans as a time guide, while to add aesthetic value, Toba Batak ornaments are added as decoration. The method of creation is carried out in three stages, the exploration or data collection stage, the design stage is creating an alternative sketch which then gets the selected design, and the embodiment stage is the process of forming a wall clock. The visual aspect that can be seen from this wall clock is the durability of the wall clock based on the raw materials, the neatness of the wall clock, and the aesthetic value. Five wall clocks were created using the technique of shaping by hand, each entitled Melting the Circle of Culture, Lilian, Flower Bloom, and Seirama.Keywords: sawdust, ornaments, shaping technique. AbstrakSerbuk kayu merupakan salah satu limbah yang banyak ditemukan di sekitar kita. Kurangnya pengetahuan dan inovasi dalam mengolah limbah tersebut membuat serbuk kayu semakin menumpuk. Berdasarkan permasalahan di atas muncullah ide untuk menghasilkan produk berbahan serbuk kayu dengan tujuan untuk mengurangi limbah serbuk kayu. Jam dinding dipilih sebagai produk yang akan dibuat karena memiliki nilai fungsi dan selalu terikat dengan manusia sebagai penunjuk waktu, sedangkan untuk menambah nilai estetis ditambahkan ornamen Batak Toba sebagai hiasan. Metode penciptaan yang dilakukan dengan tiga tahap, tahap eksplorasi atau pengumpulan data, tahap perancangan yaitu menciptakan sketsa alternatif yang kemudian mendapatkan desain terpilih, dan tahap perwujudan yaitu proses pembentukan jam dinding. Aspek visual yang dilihat dari jam dinding ini adalah ketahanan jam dinding berdasarkan bahan baku, kerapian jam dinding, dan nilai estetik. Karya yang diciptakan sebanyak lima jam dinding menggunakan teknik membentuk dengan tangan, masing-masing karya berjudul Melebur, Lingkaran Kebudayaan, Lilian, Bunga Kemekaran, dan Seirama.Kata Kunci: serbuk kayu, ornamen, teknik membentuk. Authors:Winny Adeline : Universitas Negeri MedanMisgiya : Universitas Negeri MedanAdek Cerah Kurnia Azis : Universitas Negeri Medan References:Astuti, A. (1997). Pengetahuan Keramik. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.Hermita, R. (2016). Pengolahan limbah serbuk kayu menjadi bahan mebel. PROPORSI: Jurnal Desain, Multimedia dan Industri Kreatif, 2(1), 01-12. http://dx.doi.org/10.22303/proporsi.2.1.2016.01-12Muharam, E., & Warti, S. (1991). Pendidikan Kesenian II Seni Rupa. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.Nurmaidah, N., & Purba, R. E. S. (2017). Pemanfaatan Limbah Serbuk Gergaji Kayu Sebagai Substitusi Campuran Bata Ringan Kedap Suara. Portal: Jurnal Teknik Sipil, 9(2). http://dx.doi.org/10.30811/portal.v9i2.620Saragi, D. (2017). Jenis Motif & Nilai Filosofis Ornamen Tradisional Sumatera Utara. Jogjakarta: Thafa Media.Simbolon, E. Y., & Zulkifli, Z. Penerapan Ornamen Pada Desain Tote Bag Berdasarkan Prinsip Desain. Gorga: Jurnal Seni Rupa, 10(1), 119-128.https://doi.org/10.24114/gr.v10i1.23164.

Copyrights © 2022






Journal Info

Abbrev

gorga

Publisher

Subject

Arts Education

Description

Gorga : Jurnal Seni Rupa terbit 2 (dua) kali setahun pada bulan Juni dan Desember, berisi tulisan/artikel hasil pemikiran, hasil penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat yang ditulis oleh para pakar, ilmuwan, praktisi (seniman), dan pengkaji dalam disiplin ilmu kependidikan, kajian seni, desain, ...