Claim Missing Document
Check
Articles

Found 38 Documents
Search

TINJAUAN GAMBAR EKSPRESI OBJEK MANUSIA BERDASARKAN TEORI LOWENFELD MENGGUNAKAN KRAYON OLEH ANAK TK B METHODIST BERASTAGI Crosby Sitepu; Azmi Azmi; Anam Ibrahim; Adek Cerah Kurnia Azis
Gorga : Jurnal Seni Rupa Vol 9, No 1 (2020): Gorga : Jurnal Seni Rupa
Publisher : Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/gr.v9i1.17022

Abstract

AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan gambar ekspresi objek manusia dari indikator bentuk, warna, dan kerapian melalui menggambar menggunakan krayon yang dilaksanakan di TK B Methodist Berastagi berdasarkan teori Lowenfeld. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Subjek penelitian ini adalah 3 peserta didik di TK B 3 Methodist Berastagi Kecamatan Berastagi Kabupaten Karo Provinsi Sumatera Utara. Objek penelitian ini yaitu kemampuan menggambar ekspresi. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah observasi dan dokumentasi. Analisis data menggunakan teknik analisis deskriptif kualitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kemampuan menggambar ekspresi objek manusia dengan krayon berdasarkan teori Lowenfeld pada peserta didik di TK B 3 Methodist Berastagi adalah baik. Karakteristik gambar ekspresi karya peserta didik TK B 3 Methodist Berastagi telah memiliki konsep cerita sesuai dengan imajinasi dan juga sesuai dengan kedaan lingkungan sekitar mereka, seperti didalam ruang lingkup keluarga dan kelas mereka.  Kata Kunci: gambar, ekspresi, anak, TK, lowenfeld.AbstractThis study was designed to describe the ability of images that depict human objects from indicators of shape, color, and neatness through drawing using crayons conducted at Kindergarten B Methodist Berastagi through Lowenfeld's theory.This research is a qualitative descriptive study. The subjects of this study were 26 students at the Kindergarten B 3 Methodist in Berastagi, Berastagi District, Karo Regency, North Sumatra Province. The object of this research is the ability to draw expressions. Data collection methods used are observation and documentation. Data analysis uses descriptive qualitative analysis techniques. The results of this study indicate that the ability to draw human object expressions with crayons based on Lowenfeld's theory of students in TK B 3 Methodist Berastagi is good. Characteristic images of expression by Kindergarten B 3 Methodist Berastagi students have a concept of the story in accordance with the imagination and also in accordance with the circumstances of their environment, such as in the scope of their families and classrooms. Keywords: image, expressions, children, kindergarten, lowenfeld..
ILUSTRASI CERPEN RENJAYA SIAHAAN PADA KORAN ANALISA Nahanda Tinambunan; R Triyanto; Adek Cerah Kurnia Azis
Gorga : Jurnal Seni Rupa Vol 10, No 1 (2021): Gorga : Jurnal Seni Rupa
Publisher : Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/gr.v10i1.22612

Abstract

Watercolor is a medium that is very difficult to use compared to other paint media. Coloring that is done by overlaying the colors with other colors tends to make the paper easily damaged and sometimes doesn't match the expected color. Mistakes also often occur when mixing water with watercolors. Sometimes the consistency is still too thick and sometimes too runny so that the application must be full of consideration and caution. This study aims to determine the difference between the illustration drawing technique applied by Renjaya Siahaan and the aquarel technique in using watercolor media. The method used in this research is descriptive qualitative. Sampling in this study used a purposive sampling technique, namely 10 short story illustrations in Analisa Newspaper Daily in the year of 2018-2019. Data were collected by conducting literature studies, interviews and observations. The results of the study concluded that the technique applied by Renjaya Siahaan in applying paint to the surface of the paper tended to be opaque. The process of making a Renjaya Siahaan illustration image begins with reading a short story that will be illustrated, contemplating and observing what objects will be depicted. Furthermore, after the idea is obtained, it is continued with making a sketch, giving basic colors, adding a dark and light impression and the finishing stage. The technique applied by Renjaya Siahaan is more wasteful of paint and requires more time in the processing process compared to the use of watercolor with aquarel technique which is more effective and efficient in minimizing processing time and material usage.Keywords: cerpen illustration, renjaya siahaan, analisa.AbstrakCat air merupakan media yang sangat sulit untuk digunakan dibandingkan media cat lainnya. Pewarnaan yang dilakukan dengan melapisi warna dengan warna lainnya cenderung membuat kertas mudah rusak dan terkadang tidak sesuai dengan warna yang diharapkan. Kesalahan juga kerap terjadi saat mencampur air dengan cat air. Kadang konsistensinya masih terlalu pekat dan bahkan kadang terlalu encer sehingga dalam pengaplikasiannya harus penuh pertimbangan dan kehati-hatian. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan tentang teknik menggambar ilustrasi yang diterapkan Renjaya Siahaan dengan teknik aquarel dalam menggunakan media cat air. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah deskriptif kualitatif. Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling, yaitu 10 karya ilustrasi cerpen di Koran Analisa tahun 2018-2019. Pengambilan data dilakukan dengan melakukan studi pustaka, wawancara dan observasi. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa teknik yang diterapkan Renjaya Siahaan dalam mengaplikasikan cat pada permukaan kertas cenderung bersifat plakat. Proses pembuatan gambar ilustrasi Renjaya Siahaan dimulai dengan membaca cerpen yang akan di ilustrasikan, perenungan dan observasi terkait objek apa saja yang akan digambarkan. Selanjutnya setelah ide diperoleh dilanjutkan dengan pembuatan sketsa, pemberian warna dasar, menambah kesan gelap terang dan tahap finishing. Teknik yang diterapkan Renjaya Siahaan lebih boros cat dan memerlukan lebih banyak waktu dalam proses pengerjaannya dibandingkan dengan penggunaan cat air dengan teknik aquarel dimana lebih efektif dan efisien dalam hal meminimalisir waktu pengerjaan dan penggunaan material.Kata Kunci: ilustrasi cerpen, renjaya siahaan, analisa. Authors:Nahanda Tinambunan : Universitas Negeri MedanR. Triyanto : Universitas Negeri MedanAdek Cerah Kurnia Azis : Universitas Negeri Medan References:­Halawa, W. E., Triyanto, R., Budiwiwaramulja, D., & Azis, A. C. K. (2020). Analisis Gambar Ilustrasi Hombo Batu Nias Gunungsitoli. Gorga: Jurnal Seni Rupa, 9(1), 193-203. https://doi.org/10.24114/gr.v9i1.18793.Kusrianto, Adi. (2007). Pengantar Desain Komunikasi Visual. Yogyakarta: Andi.Maharsi, Indiria. (2016). Ilustrasi. Yogyakarta: ISI Yogyakarta.Priyatni, Endah Tri. (2010). Membaca Sastra dengan Ancangan Literasi Kritis. Jakarta: Bumi Aksara.Said, Abdul Aziz dan Arifin, Irfan. (2016). Dasar-Dasar Melukis Cat Air. Jurnal DKV Fakultas Seni dan Desain UNM, 3(2), 9-18. http://eprints.unm.ac.id/id/eprint/11281.Salam, Sofyan. (2017). Seni Ilustrasi. Makassar: Badan Penerbit UNM.Sembiring, Dermawan. (2014). Wawasan Seni. Medan: Unimed Press.Siahaan, R. (2019). “Hasil Karya Ilustrasi”. Hasil Dokumentasi Pribadi: 18 November 2019, Mieko Art School.
TINJAUAN PRINSIP – PRINSIP DESAIN PERTAMANAN PADA MASJID TAMAN WISATA IMAN SITINJO KABUPATEN DAIRI Darmanto Silalahi; Daulat Saragi; Adek Cerah Kurnia Azis; Sugito Sugito
Gorga : Jurnal Seni Rupa Vol 8, No 1 (2019): Gorga : Jurnal Seni Rupa
Publisher : Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/gr.v8i1.13028

Abstract

AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk  mengetahuiprinsip-prinsip desain pada masjid Taman Wisata Iman yang terdapat di daerah Sitinjo Kabupaten Dairi. Penelitian ini dilaksanakan di Daerah Taman Wisata Iman Sitinjo Kabupaten Dairi khususnya pada Taman Masjid. Dipilihnya daerah ini menjadi objek penelitian karena daerah wisata ini tidak terlepas dari keberadaan tamannya karena taman sangat berfungsi untuk memperindah dan menambah daya tarik suatu daerah wisata. Pada penelitian ini taman yang akan diteliti hanya berfokus pada taman masjid saja, namun peneliti taman ini menjadi3 (tiga) bagian taman yaitu Taman Depan, Taman Samping, dan Taman Inti.Metode yang digunakan dalam mengumpulkan data yaitu: Metode Observasi, Wawancara, dan Dokumentasi.Dari hasil penelitian ini berdasarkan penerapan prinsip-prinsip desain pertamanan pada Masjid Taman Wisata Iman Sitinjo Kabupaten Dairi yang telah di presentasekan maka dapat disimpulkan bahwa Taman Depan dinilai cukup (3,8), Taman Samping dinilai sangat kurang (1,8), dan Taman Inti dinilai cukup (3,5). Dari presentase ketiga taman maka dirata-ratakan dinilai cukup (3,0) dalam menerapkan prinsip-prinsip desain pertamanan. Untuk itu maka dibutuhkan suatu pemikiran untuk memberikan suatu perhatian khusus terhadap pembuatan taman yang baik yaitu dengan suatu perencanaan yang matang dengan menerapkan prinsip-prinsip desain pertamanan sehingga setiap penempatan unsur-unsur taman tertata dengan baik dan hasilnya menjadikan taman yang indah dan menarik perhatian para pengunjung.  Kata Kunci: prinsip desain taman, masjid, RWIAbstractThis study aims to determine the design principles of the Taman wisataImanmosque in the Sitinjo area of Dairi Regency. This research was carried out in the Area of Taman Wisata Iman Sitinjo, Dairi Regency, especially in the Mosque Park.This area was chosen as the object of research because this tourist area is inseparable from the existence of the park because the park is very functioning to beautify and add to the attractiveness of a tourist area.In this study the park that will be studied only focuses on the mosque park, but the researchers of this park become 3 (three) parts of the park, namely the Front Garden, the Side Garden, and the Core Park. The method used in collecting data is: Observation, Interview, and Documentation Methods. From the results of this study based on the application of the principles of gardening design at the Taman Wisata Iman Sitinjo Mosque in Dairi District which has been presented, it can be concluded that the Front Garden is considered sufficient (3.8), the Side Park is considered very lacking (1.8), and the Park The core is considered sufficient (3.5). From the third percentage of the park, it is averaged enough (3.0) to apply the principles of landscape design. For that reason, a thought is needed to give a special attention to the making of a good garden, namely with a careful planning by applying the principles of landscape design so that each placement of the elements of the garden is well organized and the results make the garden beautiful and attract the attention of visitors. Keywords: design principles, mosque, RWI 
ANALISIS GAMBAR BENTUK BUNGA ANGGREK DENGAN TEKNIK POINTILIS BERWARNA DI SMP AL-FITYAN SCHOOL MEDAN Nurlinda Hanum Siregar; Adek Cerah Kurnia Azis; Mesra Mesra; Tetty Mirwa
Gorga : Jurnal Seni Rupa Vol 9, No 1 (2020): Gorga : Jurnal Seni Rupa
Publisher : Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/gr.v9i1.18041

Abstract

AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui hasil karya siswa dalam membuat gambar bentuk Bunga Anggrek dengan teknik pointilis berwarna karya siswa kelas VIII SMP Al-Fityan School Medan. Penelitian ini termasuk pada jenis penelitian kualitatif. Populasi yang terdapat dalam penelitian ini sebanyak 21 karya gambar bentuk Bunga Anggrek sehingga sampel yang ditetapkan dalam penelitian ini terdiri dari 5 karya gambar bentuk Bunga Anggrek menggunakan teknik Purvosive Sampling atau pengambilan sampel dengan pertimbangan tertentu yang dipandang dapat memberikan data secara maksimal. Penilaian dalam penelitian ini mengacu kepada nilai KKM 75 pada mata pelajaran seni budaya. Maka penilaian dalam penelitian menunjukkan bahwa penerapan unsur ggelap-terang 89, bentuk 87, ruang 86, pointilis 88, kemiripan bentuk  88,  tekstur  87. Maka dari 6 indikator penilaian tersebut unsur yang paling unggul dari 6 indikator yaitu pada unsur gelap-terang yang menimbulkan kemiripan bentuk. Sedangkan penilaian unsur yang paling terendah berada pada unsur ruang, dengan penerapan ruang masih kurang menunjukkan keteraturan. Penilaian secara keseluruhan pada unsur pointilis, bentuk, ruang, gelap-terang, kemiripan bentuk, dan tekstur mencapai nilai rata-rata87 dan termasuk dalam kategori baik, serta pada penerapan gelap-terang mencapai nilai rata-rata 87 dan termasuk dalam kategori baik, maka dari 5 karya gambar bentuk Bunga Anggrek yang mencapai nilai KKM sebanyak 5 karya  atau 100%  dari 5 karya gambar bentuk Bunga Anggrek sudah mencapai nilai KKM.Kata Kunci: analisis gambar bentuk, teknik pointilis.AbstractThis research aims to determine the work of students in creating drawings of the form of orchid flowers with pointilis techniques written by grade VIII students SMP Al-Fityan School Medan. This research is included in qualitative research. The population contained in this study as much as 21 drawings of the form of orchid flowers so that the samples set in this study consisted of 5 works of drawings of orchid flowers using Purvosive Sampling technique or sampling with Certain considerations that are deemed able to provide maximum data. The assessment in this study refers to the value of 75 in the cultural arts subjects. Then the assessment in the study showed that the application of the elements of the 89-bright ggelap, form 87, Room 86, Pointilis 88, similarity form 88, texture 87. Thus, from the 6 indicators the assessment is the most superior of the 6 indicators that are in the dark-light elements that cause similarities in shape. While the lowest valuation of the element is on the element of space, with the implementation of space still lacking the regularity. The overall assessment of Pointilis, form, space, dark-light, resemblance to shape, and texture reaches a flat-rata87 value and belongs to a good category, as well as on the application of dark-light reaching an average value of 87 and included in Good category, then of 5 works images of orchid form that reaches the value of the KKM as much as 5 works or 100% of 5 works images of the shape of the orchid has reached the value of the KKM.  Keywords: form image analysis, pointilis techniques.
PENGEMBANGAN MEDIA AJAR GRAFIS KOMPUTER MATERI WPAP DALAM BENTUK E-BOOK DAN VIDEO TUTORIAL BAGI MAHASISWA SENI RUPA Gamal Kartono; Mesra Mesra; Adek Cerah Kurnia Azis
Gorga : Jurnal Seni Rupa Vol 9, No 1 (2020): Gorga : Jurnal Seni Rupa
Publisher : Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/gr.v9i1.18191

Abstract

AbstrakAdapun tujuan dari penelitian ini yaitu; 1). Meningkatkan minat dan hasil belajar mahasiswa Seni Rupa dalam membuat tugas materi WPAP pada Mata Kuliah Grafis Komputer, 2). Memaparkan validasi, praktikalitas, dan efektivitas modul dan video pada Mata Kuliah Grafis Komputer, dan 3). Menghasilkan sebuah publikasi ilmiah dalam prosiding Seminar Internasional. Modul dan video tutorial pembelajaran Mata Kuliah Grafis Komputer pada penelitian ini diperoleh bahwa tingkat pencapaian minat mahasiswa berada pada 95,23% dimana dari 42 orang mahasiswa hanya 1 (satu) orang mahasiswa saja yang tidak lulus dalam perkuliahan ini yaitu berada pada 4,78% saja. Selanjutnya validitas modul dan video berada pada pencapaian 71,25% berada pada kategori valid, kemudian untuk nilai praktikalitas modul dan video berada pada pencapaian 69% dapat dikatakan cukup praktis dan mampu meningkatkan minat pengguna dalam proses pembelajara pada Mata Kuliah Grafis Komputer, dan berada pada 84% keefektivitasan modul dan video, hal ini dapat dikatakan bahwa modul dan video sangat efektif selama proses pembelajaran pada Mata Kuliah Grafis Komputer. Diharapkan modul dan video tutorial hasil penelitian ini dapat terus meningkatkan minat dan hasil belajar mahasiswa dalam mengambil Mata Kuliah Grafis Komputer, namun diharapkan juga untuk Mata Kuliah lainnya ada penemuan baru yang dapat meningkatkan minat dan hasil mahasiswa baik itu dalam bentuk modul, video, dan lain sebagainya, yang tujuan utamanya untuk meningkatkan minat dan hasil belajar mahasiswa Seni Rupa tentunya.Kata Kunci: minat belajar, hasil belajar, WPAP.AbstractThe purpose of this study are; 1). Increase the interest and learning outcomes of Fine Arts students in making WPAP assignments in Computer Graphic Courses, 2). Describe the validation, practicality, and learning modules and videos on Computer Graphic Courses, and 3). Produce scientific publications in International Seminars. Modules and video tutorials for learning Computer Graphic Courses in this study were obtained by students at the 95.23% level where of the 42 students only 1 (one) student could not be obtained in this lecture while at 4.78%. Furthermore the validity of the module and videos according to the achievement of 71.25% according to the valid category, then for the practicality value of modules and videos in accordance with the achievement of 69% can be accepted quite practical and able to increase user interest in the process of spending on Computer Graphic Courses, and depends on 84% effectiveness modules and videos, this can be requested modules and videos that are very effective during the learning process in the Computer Graphics Course. It is hoped that the modules and video tutorials of the results of this study can continue to increase students' interest and learning outcomes in taking Computer Graphic Courses, but it is also hoped that for other courses there are new discoveries that can increase student interest and results in the form of modules, videos, etc. etc., whose purpose is to increase student interest and learning outcomes.Keywords: learning interest, learning outcomes, WPAP
PERUBAHAN MASYARAKAT MELAYU DI KOTA MEDAN: SUATU KAJIAN TENTANG TRADISI MEMBANGUN RUMAH TINGGAL Azmi Azmi; Adek Cerah Kurnia Azis
Gorga : Jurnal Seni Rupa Vol 10, No 2 (2021): Gorga : Jurnal Seni Rupa
Publisher : Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/gr.v10i2.31020

Abstract

This research was conducted to prove the changes in Malay society by studying the tradition of building houses, in the city of Medan, North Sumatra. The study used a qualitative descriptive method with an ethnomethodology and ethnoscience design, using 10 research subjects on stilt houses. This research instrument uses documentation and interview techniques which comprehensively want to see the cultural phenomenon of the Malay community in the city of Medan, in relation to the tradition of building houses. The results of the data analysis technique used by the Miles and Huberman model show that the change in the shape of the traditional house is caused by the Malay traditional factor which provides openness and flexibility. The changes in the Malay community in the city of Medan have caused the elements of traditional culture to be lost, but it is better that there are new cultural aspects that arise. The phenomenon of cultural transformation of the Malay community so far has taken place according to a flexible framework of customary rules, in responding to changing times it is still acceptable. The implication of the research results is that in some cases there is a tendency that the houses referred to are types of houses on stilts typology I and II, as “traditional identities.” As for residential buildings, “modern identity” is a typology or style III stilt house, which is more varied, monumental and formal. Furthermore, in some buildings, it can be seen that traditional building structures are not integrated with modern structures. Impressed with the value of decorative or ornamental carvings tend to change a lot, especially those of sacred, mystical and religious value. In essence, the Malay tradition of traditional Malay formulates that there are: "three symbols" depicted in the house, namely: the status contained in the hierarchy of people's lives, position, space, and prohibition rules (tabu). Keywords: change, malay society, tradition.AbstrakPenelitian ini dilakukan untuk membuktikan perubahan masyarakat Melayu suatu kajian tradisi membangun rumah tinggal, di kota Medan Sumatera Utara. Penelitian memakai metode deskriptif kualitatif dengan desain etnometodologi dan etnosains, menggunakan subjek penelitian sebanyak 10 buah rumah panggung. Instrumen penelitian ini memakai teknik dokumentasi dan interview yang secara komprehensif ingin melihat fenomena budaya masyarakat Melayu di kota Medan, dalam kaitannya dengan tradisi membangun rumah tinggal. Hasil dari teknik analisis data yang digunakan model Miles dan Huberman menunjukkan bahwa perubahan bentuk rumah tinggal tradisional disebabkan oleh faktor adat Melayu yang memberikan keterbukaan dan keluwesan. Perubahan-perubahan masyarakat Melayu di kota Medan menyebabkan unsur-unsur budaya tradisi ada yang hilang, namun sebaiknya ada aspek budaya baru yang timbul. Fenomena transformasi budaya masyarakat Melayu selama ini berlangsung sesuai kerangka aturan adat  yang fleksibel, dalam menyikapi perubahan zaman masih bisa diterima. Implikasi dari hasil penelitian dalam beberapa kasus terlihat ada kecenderungan bahwa rumah tinggal yang dirujuk adalah jenis rumah panggung tipologi I dan II, sebagai “identitas tradisional.” Sedangkan untuk bangunan rumah tinggal “identitas modern” adalah rumah panggung tipologi atau langgam III, ini lebih variatif, monumental dan formal. Selanjutnya pada beberapa bangunan terlihat struktur bangunan tradisi tidak menyatu dengan bangunan struktur modern. Terkesan nilai ragam hias atau ukiran ornamen cenderung banyak perubahan terutama yang bernilai sakral, mistis dan religius. Pada hakekatnya tradisi Melayu adat Melayu merumuskan ada : ”tiga simbolik” yang tergambar dalam rumahnya yakni: status yang terdapat dalam hirarki kehidupan masyarakat, kedudukan, ruang,  dan peraturan larangan (tabu).Kata Kunci:perubahan, masyarakat melayu, tradisi.Authors:Azmi : Universitas Negeri MedanAdek Cerah Kurnia Azis : Universitas Negeri Medan References:Adenansyah, T. (1989). Butir-butir Sejarah Suku Melayu Pesisir Sumatera Timur. Medan: Yayasan Karya.Radcliffe-Brown, A. R. (2013). The andaman Islanders. Cambridge University Press.Effendy, Tenas dan Mudra, Al Mahyudin. (2004). Rumah Melayu Memangku Adat dan Menjemput Zaman. Yogyakarta : AdiCita.Geertz, C. (2005). Clifford Geertz by His Colleagues. USA: University of Chicago Press.Highhouse, S., Lievens, F., & Sinar, E. F. (2003). Measuring Attraction to Organizations. Educational and psychological Measurement, 63(6), 986-1001.Heidekrueger, P. I., Ninkovic, M., Heine-Geldern,A., Herter, F., & Broer, P. N. (2017). End to-end  Versus End-to-Side Anastomoses in Free Flap Reconstruction: Single Centre Experiences. Journal of plastic surgery and hand surgery, 51(5), 362-365.Marsden, J. E., & Hughes, T. J. (1994). Mathematical Foundations of Elasticity. New York: Courier Corporation.Husny, M. Lah. (1976). Bentuk Rumah Tradisional Melayu. Medan: BP Husny.Koentjaraningrat. (1980) Sejarah Teori Antropologi I. Jakarta: UI Press.Miles, Mathew, B.  dan Huberman, A. Michael. (1972). Analisa Data Kualitatif. Jakarta : UI Press.Pelly, Usman (2019)  Orang Melayu dalam Kehidupan Kota Medan, dalam “Tak Melayu Hilang di Bumi.  Medan: Casa Mesra.Tambunan, Syahfitri. (2015). Arsitektural Vernakuler dari Rumah Panggung Indonesia. www. Analisadaily.com (diakses tanggal 19 September 2020).Tabrani, Primadi. (1995). Belajar dari Sejarah dan Lingkungan. Bandung: Penerbit  Institut Teknologi Bandung.
PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERMUATAN LOKAL BATAK UNTUK SEKOLAH MENENGAH DI KOTA MEDAN Gamal Kartono; Sugito Sugito; Adek Cerah Kurnia Azis
Gorga : Jurnal Seni Rupa Vol 10, No 1 (2021): Gorga : Jurnal Seni Rupa
Publisher : Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/gr.v10i1.25971

Abstract

The expected objectives in this study, namely; 1). Produce a Teaching Chart of Arts and Crafts with Local Content (Batak) as the Implementation of K13 for Middle Schools in Medan City in the form of an ISBN issued to publishers who have been registered as members of the Indonesian Publishers Association, namely FBS UNIMED PRESS, 2). Revealing the validation, practicality, and effectiveness of Teaching Materials for Arts and Crafts with Local Content (Batak) as a K13 Implementation for Middle Schools in Medan City, in this case the value of module validation is at 93.75% achievement is in the very valid category, the value of module practicality by students being at the level of achievement of 92.78% can be categorized as very practical, this shows that it is able to increase user interest in the learning process, and for student activities it is included in the active category because it is in the percentage of 79.37%, and 3). Produce a scientific publication in the International Proceedings carried out by LPPM Universitas Negeri Medan and scientific publications in the Sinta-4 National Accredited journal, namely Gorga: Journal of Fine Arts, Faculty of Language and Arts, Universitas Negeri Medan. It is hoped that the next researchers will develop character-based modules (soft skills) that are more focused on the attitude of increasing interest and learning outcomes in the Micro Learning process, Wood Carving Crafts, and other Subjects for Students of the Department of Fine Arts, Faculty of Language and Arts, Universitas Negeri Medan.Keywords: development, teaching materials, K13, Medan.AbstrakAdapun tujuan yang diharapkan dalam penelitian ini, yaitu; 1). Menghasilkan Bagan Ajar Seni Rupa dan Kerajinan Bermuatan Lokal (Batak) sebagai Implementasi K13 untuk Sekolah Menengah di Kota Medan dalam bentuk ber-ISBN yang diterbitkan pada penerbit yang sudah tercatat sebagai anggota Ikatan Penerbit Indonesia yaitu FBS UNIMED PRESS, 2). Mengungkap validasi, praktikalitas, dan efektivitas Bahan Ajar Seni Rupa dan Kerajinan bermuatan Lokal (Batak) sebagai Implementasi K13 untuk Sekolah Menengah di Kota Medan, dalam hal ini nilai validasi modul berada pada pencapaian 93.75% berada pada kategori sangat valid, nilai praktikalitas modul oleh mahasiswa berada pada tingkat pencapaian 92.78% dapat dikategorikan sangat praktis hal ini menunjukkan bahwa mampu untuk meningkatkan minat pengguna dalam proses pembelajaran, dan untuk aktivitas mahasiswa masuk ke dalam kategori aktif karena berada pada persentase 79.37%, dan 3). Menghasilkan sebuah publikasi ilmiah dalam Prosiding Internasional yang dilaksanakan oleh LPPM Universitas Negeri Medan dan publikasi ilmiah pada jurnal ter-Akreditasi Nasional Sinta-4 yaitu Gorga : Jurnal Seni Rupa Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan. Diharapkan peneliti-peneliti berikutnya untuk mengembangkn modul berbasis karakter (soft skill) yang lebih ditekankan kepada attitude peningkatan minat dan hasil belajar dalam proses Pembelajaran Micro, Kriya Ukir Kayu, dan Mata Kuliah lainnya bagi Mahasiswa Jurusan Seni Rupa Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan.Kata Kunci: pengembangan, bahan ajar, K13, Medan. Authors:Gamal Kartono : Universitas Negeri Medan Sugito : Universitas Negeri Medan Adek Cerah Kurnia Azis : Universitas Negeri Medan     References:Andriansyah. (2017). 4 Tradisi Unik ini Hanya Bisa Kamu Temukan di Sumatera Utara. https://www.brilio.net/jalan-jalan/4-tradisi-unik-ini-hanya-bisa-kamu-temukan-di-sumatera-utara--170103b.html (diakses tanggal 15 Mei 2020).Arief, S. Sadiman, dkk. (1986). Seri Pustaka Teknologi Pendidikan No.6 Media Pendidikan. Pengertian, Pengembangan, dan Pemanfaatannya. Jakarta: CV Rajawali.Art, Hawkins. (2019). Letters from Art: Art Hawkins Standing Tall in the Shadow of Aldo Leopold. North Central Wisconsin: Orange Hat Publishing.Conrad, Phillip Kottak. (2000). Cultural Anthropology. Pennsylvania State University: McGraw-Hill.Dirjen Kurikulum. (1987). Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia dengan Nomor 0412/U/1987 tanggal 11 Juli 1987. https://www.google.com/search?client=avast-a-1&q=Dirjen+Kurikulum.+(1987).+Surat+Keputusan+Menteri+Pendidikan+dan+Kebudayaan+Republik+Indonesia+dengan+Nomor+0412%2FU%2F1987+tanggal+11+Juli+1987.&oq=Dirjen+Kurikulum.+(1987).+Surat+Keputusan+Menteri++Pendidikan+dan+Kebudayaan+Republik++Indonesia+dengan+Nomor+0412%2FU%2F1987+tanggal+11+Juli+1987.&aqs=avast..69i57.1385j0j15&ie=UTF-8 (diakses tanggal 25 Juni 2021).Depdiknas. (2008). Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Jakarta: Dikmenum Depdiknas.Haromain, Imam., Dkk. (2009). Pedoman dan Implementasi Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan MTs. Jawa Timur: Mapemda Kantor Wilayah.Kontan. (2020). Kerajinan. https://www.kontan.co.id/topik/kerajinan (diakses tanggal 14 Mei 2020).Mery, La. (1975). Komposisi Tari, Elemen-elemen Dasar: Diterjemahkan dari Buku Dance Composition: The Basic Elements oleh Soedarsono. Jakarta: Akademi Seni Tari Indonesia.Mahzuni, Dade., Mumuh, M., Z., & Ayu, S. (2017). Pengembangan Kerajinan Tangan Berbasis Kearifan Budaya di Pakenjeng Kabupaten Garut. Dharmakarya : Jurnal Aplikasi Ipteks untuk Masyarakat, (06)2, 101-105. https://doi.org/10.24198/dharmakarya.v6i2.14867.Muhajirin. ( _____ ). Dasar-Dasar Kerajinan. http://staffnew.uny.ac.id/upload/132102200/pendidikan/DASAR-DASAR+KERAJINAN.pdf (diakses anggal 14 Mei 2020).Muslih, Masnur. (2011). KTSP Pembelajaran Berbasis Kompetensi dan Kontekstual. Jakarta: Bumi Aksara.Paramita, N. C., Azmi, A., & Azis, A. C. K. (2020). Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Menggambar Bentuk Buah Teknik Krayon. Journal of Education, Humaniora and Social Sciences (JEHSS), 3(1), 171-177. https://doi.org/10.34007/jehss.v3i1.245.Thiagarajan, Sivasailam, dkk. (1974). Instructional Development for Training Teachers of Exceptional Children. Washinton DC: National Center for Improvement Educational System.Wikipedia. (2020). Suku Batak. https://id.wikipedia.org/wiki/Suku_Batak (diakses tanggal 14 Mei 2020).
ANALISIS KARYA GAMBAR BENTUK SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 SIMANGUMBAN BERDASARKAN PRINSIP-PRINSIP SENI RUPA Maddina Nainggolan; Brisman Silaban; Adek Cerah Kurnia Azis
Gorga : Jurnal Seni Rupa Vol 7, No 2 (2018): Gorga : Jurnal Seni Rupa
Publisher : Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/gr.v7i2.11350

Abstract

AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui hasil karya siswa yaitu dalam menggambar bentuk siswa kelas VII SMP Negeri 1 Simangumban berdasarkan  prinsip-prinsip seni rupa. Objek yang yang digambar adalah botol dan gelas. Adapun populasi dalam penelitian ini yaitu seluruh hasil karya gambar bentuk siswa kelas VII SMP Negeri 1 Simangumban yang berjumlah 124 karya. dan sampelnya yaitu 30 karya dengan menggunakan teknik Random Sampling. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan mengetahui bagaimana hasil karya gambar bentuk siswa kelas VII di SMP Negeri 1 Simangumban terlebih dahulu, mendeskripsikan gambaran yang diteliti dan dinilai berdasarkan prinsip-prinsip seni rupa yang telah ditentukan.Hasil temuan penelitian ini menunjukkan bahwa secara keseluruhan karya yang dihasilkan berdasarkan prinsip-prinsip seni rupa memiliki kualitas yang cukup dengan nilai rata-rata = 62,13. Secara terperinci, nilai rata-rata berdasarkan kelima prinsip-prinsip seni rupa sebagai berikut: prinsip kesatuan = 63,71, prinsip proporsi  = 65, prinsip komposisi = 64, Prinsip keseimbangan = 59,22, dan prinsip terang gelap = 57,18.Kata Kunci: karya gambar bentuk, prinsip-prinsip seni rupa.AbstractThis study aims to find out the results of students' work, namely in drawing the form of class VII students of SMP Negeri 1 Simangumban based on the principles of fine arts. The objects that are drawn are bottles and glasses. The population in this study is all the drawings of students in class VII of SMP Negeri 1 Simangumban, totaling 124 works. and the samples are 30 works using the Random Sampling technique. This study uses descriptive qualitative method by knowing how the results of the work of the VII grade students in SMP Negeri 1 Simangumban first, describe the picture that is researched and assessed based on predetermined art principles. The findings of this study indicate that the overall work produced based on the principles of fine art has sufficient quality with an average value = 62.13. In detail, the average value is based on the five principles of art as follows: principle of unity = 63.71, principle of proportion = 65, principle of composition = 64, principle of balance = 59.22, and principle of lightness = 57.18. Keywords: image form, principles of fine art. 
PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MICRO TEACHING BAGI MAHASISWA SENI RUPA UNIVERSITAS NEGERI MEDAN Adek Cerah Kurnia Azis; Mesra Mesra; Sugito Sugito
Gorga : Jurnal Seni Rupa Vol 10, No 1 (2021): Gorga : Jurnal Seni Rupa
Publisher : Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/gr.v10i1.26011

Abstract

The expected objectives in this study, namely; 1). Produce a Teaching Chart of Arts and Crafts with Local Content (Batak) as the Implementation of K13 for Middle Schools in Medan City in the form of an ISBN issued to publishers who have been registered as members of the Indonesian Publishers Association, namely FBS UNIMED PRESS, 2). Revealing the validation, practicality, and effectiveness of Teaching Materials for Arts and Crafts with Local Content (Batak) as a K13 Implementation for Middle Schools in Medan City, in this case the value of module validation is at 93.75% achievement is in the very valid category, the value of module practicality by students being at the level of achievement of 92.78% can be categorized as very practical, this shows that it is able to increase user interest in the learning process, and for student activities it is included in the active category because it is in the percentage of 79.37%, and 3). Produce a scientific publication in the International Proceedings carried out by LPPM Universitas Negeri Medan and scientific publications in the Sinta-4 National Accredited journal, namely Gorga: Journal of Fine Arts, Faculty of Language and Arts, Universitas Negeri Medan. It is hoped that the next researchers will develop character-based modules (soft skills) that are more focused on the attitude of increasing interest and learning outcomes in the Micro Learning process, Wood Carving Crafts, and other Subjects for Students of the Department of Fine Arts, Faculty of Language and Arts, Universitas Negeri Medan.Keywords: development, teaching materials, K13, Medan. AbstrakAdapun tujuan yang diharapkan dalam penelitian ini, yaitu; 1). Menghasilkan Bagan Ajar Seni Rupa dan Kerajinan Bermuatan Lokal (Batak) sebagai Implementasi K13 untuk Sekolah Menengah di Kota Medan dalam bentuk ber-ISBN yang diterbitkan pada penerbit yang sudah tercatat sebagai anggota Ikatan Penerbit Indonesia yaitu FBS UNIMED PRESS, 2). Mengungkap validasi, praktikalitas, dan efektivitas Bahan Ajar Seni Rupa dan Kerajinan bermuatan Lokal (Batak) sebagai Implementasi K13 untuk Sekolah Menengah di Kota Medan, dalam hal ini nilai validasi modul berada pada pencapaian 93.75% berada pada kategori sangat valid, nilai praktikalitas modul oleh mahasiswa berada pada tingkat pencapaian 92.78% dapat dikategorikan sangat praktis hal ini menunjukkan bahwa mampu untuk meningkatkan minat pengguna dalam proses pembelajaran, dan untuk aktivitas mahasiswa masuk ke dalam kategori aktif karena berada pada persentase 79.37%, dan 3). Menghasilkan sebuah publikasi ilmiah dalam Prosiding Internasional yang dilaksanakan oleh LPPM Universitas Negeri Medan dan publikasi ilmiah pada jurnal ter-Akreditasi Nasional Sinta-4 yaitu Gorga : Jurnal Seni Rupa Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan. Diharapkan peneliti-peneliti berikutnya untuk mengembangkn modul berbasis karakter (soft skill) yang lebih ditekankan kepada attitude peningkatan minat dan hasil belajar dalam proses Pembelajaran Micro, Kriya Ukir Kayu, dan Mata Kuliah lainnya bagi Mahasiswa Jurusan Seni Rupa Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan.Kata Kunci:pengembangan, bahan ajar, K13, Medan. Authors:Adek Cerah Kurnia Azis : Universitas Negeri MedanMesra : Universitas Negeri MedanSugito : Universitas Negeri Medan References:___________ . (2013). Pembelajaran Mikro (Micro Teaching).https://fayezfeztiawan.wordpress.com/2013/03/01/pembelajaran-mikro-micro-teaching/ (diakses tanggal 05 Mei 2020).Azis, A. C. K., Sugito, M. P., & Mesra, M. S. (2021). Pengajaran Micro Teaching. Media Sains Indonesia. https://books.google.co.id/books?hl=id&lr=&id=4LEhEAAAQBAJ&oi=fnd&pg=PA149&dq=Pengajaran+Micro+Teaching&ots=3IbDzkMRzA&sig=PQ1vXgMkZ2M_CcI90rQIgxbHrAY&redir_esc=y#v=onepage&q=Pengajaran%20Micro%20Teaching&f=falseAlwi Hasan dkk. (2002). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.Arifmiboy. (2019). Microteaching Model TADALURING.Ponorogo: Wade Group.Azis, A. C. K., dkk. (2018). Pengembangan Materi Ajar Komik pada Mata Kuliah Menggambar Ilustrasi untuk Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar Mahasiswa Seni Rupa dalam Membuat Penugasan KKNI Revitalisasi 2018. Laporan Akhir Penelitian tidak diterbitkan. Medan: LPPM Unimed.Miranda, A., & Azis, A. C. K. (2020). Analisis Media Poster Capres Prabowo Sandi dalam Kampanye Pilpres Tahun 2019. MAVIS: Jurnal Desain Komunikasi Visual, 2(2). 55-57. https://doi.org/10.32664/mavis.v2i2.470.Slameto. (2003). Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.Sumadi, Suryabrata. (2002). Pengertian Minat. Jakarta:________ .Sudjana, Nana. (1987). Dasar-Dasar Belajar Mengajar. Bandung : Sinar Baru.Syarifudin, Andri. (2014). Pengertian Pembelajaran Micro.http://andrisyarifudin2.blogspot.com/2014/06/pengertian-pembelajaran-micro.html (diakses tanggal 05 Mei 2020).Wayan, Nurkancana. (1986). Evaluasi Pendidikan. Surabaya: Usaha Nasional.
ANALISIS GAMBAR ILUSTRASI HOMBO BATU NIAS GUNUNGSITOLI Wahana E. S. Halawa; R. Triyanto; Dwi Budiwiwaramulja; Adek Cerah Kurnia Azis
Gorga : Jurnal Seni Rupa Vol 9, No 1 (2020): Gorga : Jurnal Seni Rupa
Publisher : Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/gr.v9i1.18793

Abstract

AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk menganalisis hasil karya menggambar ilustrasi hombo batu Nias dengan teknik arsir ditinjau dari komposisi, Proporsi dan gelap terang karya siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Gunungstitoli Utara. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif yang bersifat deskriptif. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karya siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Gunungsitoli Utara dengan jumlah 144 karya dan sampel penelitian yaitu kelas VIII-A yang berjumlah 29 karya dengan menggunakan teknik Cluster Random Sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa analisis karya menggambar ilustrasi hombo batu Nias siswa kelas VIII-A SMP Negeri 1 Gunungsitoli Utara rata-rata mendapatkan kategori Cukup dengan total 25 Karya, sedangkan mendapatkan kategori Baik total 2 karya. Dan 2 karya siswa pada kategori Kurang. Pada hasil rekapitulasi nilai karya gambar ilustrasi hombo batu Nias indikator Komposisi mendapatkan kategori Cukup dengan nilai rata-rata 78,9. Indikator Proporsi mendapatkan kategori Cukup dengan nilai rata-rata 78,6. Dan indikator Gelap-terang mendapatkan kategori Cukup dengan hasil nilai rata-rata 79,9. Dengan demikian kelemahan hasil karya siswa kelas VIII-A SMP Negeri 1 Gunungsitoli Utara terletak pada indikator Proporsi, dan  dari 29 karya siswa yang menonjol  adalah indikator Gelap Terang. Selanjutnya nilai terttinggi pada karya siswa dengan mendapatkan nilai rata-rata 86 pada karya nomor 23. Sedangkan nilai terendah pada karya siswa dengan hasil nilai rata-rata 74 pada karya nomor 28.Berdasarkan hasil analisis data diperoleh kesimpulan bahwa hasil karya gambar ilustrasi hombo batu Nias SMP Negeri 1 Gunungsitoli Utara dikatakan cukup baik, karena terdapat kelemahan penerapan indikator proporsi, namun nilai lebih pada indikator Komposisi dan Gelap Terang.Kata Kunci: hombo batu nias.AbstractThis study aims to analyze the work of drawing illustrations of Nias stone hombo with shading techniques in terms of composition, proportion and darkness of the work of eighth grade students of SMP Negeri 1 Gunungstitoli Utara. The method used in this research is descriptive qualitative. The population in this study were all students of class VIII of SMP Negeri 1 Gunungsitoli Utara with a total of 144 works and the study sample was class VIII-A, amounting to 29 works using the Cluster Random Sampling technique. The results showed that the analysis of works drawing illustrations of Nias stone hombo class VIII-A students at SMP Negeri 1 Gunungsitoli Utara on average received the category of Enough with a total of 25 works, while getting the Good category a total of 2 works. And 2 students' work in the Less category. In the recapitulation of the value of the Nias stone hombo illustration illustration, the Composition indicator gets the Fair category with an average value of 78.9. Proportion Indicators get the Fair category with an average value of 78.6. And the Dark-light indicator gets the Fair category with an average score of 79.9. Thus the weaknesses of the work of VIII-A students of SMP Negeri 1 Gunungsitoli Utara are in the Proportion indicator, and of the 29 outstanding student works are Dark Light indicators. Furthermore, the highest value in the work of students by getting an average value of 86 in the work number 23. While the lowest value in the work of students with an average value of 74 in the work number 28. Based on the results of data analysis, it was concluded that the results of the Nias hombo illustration illustration works SMP Negeri 1 Gunungsitoli Utara is said to be quite good, because there are weaknesses in the application of the proportion indicator, but more value in the composition of the Dark and Composition indicator. Keywords: hombo batu nias.