Pandemi COVID-19 mengubah perilaku masyarakat akibat adanya penerapan kebijakan pembatasan sosial dari pemerintah berdampak terhadap peningkatan demand konsumsi energi listrik sektor rumah tangga. Tanpa adanya pengurangan yang signifikan dalam permintaan listrik dan peningkatan efisiensi energi menyebabkan sulitnya menurunkan emisi karbon dioksida (CO2) dan mengurangi risiko perubahan iklim global. Program Jakarta Green Building dengan target penghematan energi listrik sebesar 3.785 GWh pada tahun 2030 menjadi salah satu pertimbangan bagaimana rumah susun pemerintah sebagai salah satu bentuk bangunan vertikal berkontribusi dalam pemenuhan demand energi. Di satu sisi, adanya pandemi juga memberikan dampak perekonomian yang berpotensi mempengaruhi ability to pay konsumsi listrik rumah tangga sehingga belum diketahui apakah terdapat pengaruh yang berbeda dalam perilaku konsumsi energi listrik selama pandemi ini. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi konsumsi energi listrik rumah tangga rusunawa di Jakarta Timur. Dalam mencapai tujuan tersebut, penulis melakukan 2 tahap analisis. Tahap pertama menentukan tipologi cluster dari 15 rusunawa yang terdapat di Jakarta Timur dan menentukan sampel rusunawa yang diambil untuk dilakukan penyebaran kuesioner penghuni. Tahap kedua peneliti menentukan faktor-faktor yang mempengaruhi konsumsi energi listrik rumah tangga dengan metode regresi linear berganda. Hasil dari penelitian ini didapatkan bahwa dari 15 rusunawa yang tersebar di Jakarta Timur, hanya terdapat 2 jenis tipologi rusunawa yaitu rusunawa 6 lantai berbentuk blok beton dengan jumlah 10 rusunawa dan 16 lantai berbentuk tower semi-apartemen dengan jumah 5 rusunawa. Meskipun terdapat perbedaan jenis rusunawa, namun kedua kelompok rusunawa tersebut masing-masing memilik faktor signifikan konsumsi energi listrik rumah tangga yang sama, yaitu jumlah penghuni dan jumlah kepemilikan alat listrik.
Copyrights © 2022