Ardy Maulidy Navastara
Departemen Perencanaan Wilayah Dan Kota Insititut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya

Published : 28 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 28 Documents
Search

Pemintakatan Risiko Bencana Banjir Akibat Luapan Kali Kemuning Di Kabupaten Sampang Afrizal Triwidiyanto; Ardy Maulidy Navastara
Jurnal Teknik ITS Vol 2, No 1 (2013)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (981.327 KB) | DOI: 10.12962/j23373539.v2i1.2469

Abstract

Keberadaan Kali Kemuning seringkali menjadi ancaman bagi masyarakat perkotaan di Sampang. Sebabnya, ketika musim hujan tiba, sungai tersebut meluap hingga menggengani permuhan warga maupun areal persawahan yang sangat merugikan. Selain itu, terjadinya banjir mengakibatkan terhentinya aktivitas harian masyarakat dan juga terputusnya jalur darat yang menghubungkan Kab. Pamekasan dan Kab. Bangkalan. Ditambah dengan iklim yang tak tentu, mengakibatkan sulitnya antisipasi terjadinya banjir. Perlu adanya pemetaan atau zonasi tingkat risiko bencana banjir agar mengetahui posisi masyarakat terhadap ancaman bencana banjir. Penelitian ini bertujuan untuk merumuskan pemintakatan bencana banjir di Kecamatan Sampang dan Kecamatan Kedungdung. Tahapan yang dilakukan adalah mengidentifikasi potensi bahaya bencana banjir, tingkat kerentanan bencana banjir, dan risiko bencana banjir. Alat analisis yang digunakan adalah Composite Mapping Analysis (CMA) untuk mengetahui penyebab bencana banjir dan menentukan bobot setiap faktor penyebab banjir. AHP digunakan untuk menganalisis bobot dari aspek kerentanan dan weighted sum overlay yang digunakan untuk melakukan analisis overlay. Berdasarkan analisis CMA faktor utama penyebab terjadinya banjir adalah penggunaan lahan. Berdasarkan hasil analisa AHP didapatkan bahwa kerentanan aspek ekonomi memiliki bobot paling tinggi atau yang paling rentan terhadap bencana banjir. Tahap terakhir dari penelitian ini adalah dihasilkannya peta pemintakatan risiko bencana banjir di Kecamatan Sampang dan Kecamatan Kedungdung dengan 3 tingkatan risiko bencana yaitu tidak berisiko, sedikit berisiko, dan cukup berisiko. Kecamatan Kedungdung mempunya luasan tidak berisiko paling tinggi dan Kecamatan Sampang sebagian besar memiliki tingkatan sedikit berisiko
Penentuan Wilayah Potensial Komoditas Jagung di Kabupaten Kediri Puji Rahayu; Ardy Maulidy Navastara
Jurnal Teknik ITS Vol 3, No 1 (2014)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (305.805 KB) | DOI: 10.12962/j23373539.v3i1.5735

Abstract

Tingginya produksi jagung di Kabupaten Kediri seharusnya bisa memaksimalkan kegiatan pengolahan jagung. Dinas Koperasi, Industri dan Perdagangan Kabupaten Kediri menyebutkan bahwa jumlah industri kecil menengah pengolahan jagung sampai Bulan Desember 2012 mencapai 25 industri. Namun, sistem pengolahan yang dilakukan kurang maksimal dikarenakan pengembangan yang dilakukan tidak sesuai dengan potensi bahan baku jagung di wilayah. Sehingga dilakukan tahapan analisis untuk mencapai tujuan dari penelitian ini, yaitu menentukan wilayah potensial jagung dengan melihat jumlah produksi jagung. Penelitian ini dilakukan dengan mengunakan metode kuantitatif dengan pendekatan rasionalistik. Jenis data kuantitatif yang digunakan berupa jumlah produksi jagung dan produksi tanaman pangan sebagai input analisis LQ. Sedangkan dalam analisis shift share data yang digunakan hampir sama, yaitu jumlah produksi jagung dan tanaman pangan Kabupaten Kediri dari tahun 2009-2011. Hasil dari analisis didapatkan bahwa kecamatan yang menjadi wilayah potensial penyedia jagung adalah Kecamatan Ringinrejo, Plosoklaten, Gurah, Pagu, Kayenkidul, dan Ngasem
Faktor Penyebab Belum Berkembangnya Industri Kecil Batik Desa Kenongo Kecamatan Tulangan-Sidoarjo Vinza Firqinia Fristia; Ardy Maulidy Navastara
Jurnal Teknik ITS Vol 3, No 2 (2014)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (307.657 KB) | DOI: 10.12962/j23373539.v3i2.7267

Abstract

Perkembangan terakhir program pemerintah Kabupaten Sidoarjo ialah menggali potensi unggulan beberapa kawasan usaha kecil. Salah satu keahlian masyarakat lokal yang berpotensi menciptakan produk unggulan dan memberikan peningkatan ekonomi daerah ialah industri kecil batik Desa Kenongo. Namun potensi tersebut belum memiliki kemampuan pengembangan industri kecil batik yang optimal. Tujuan penelitian ini untuk menentukan faktor penyebab belum berkembangnya industri kecil batik Desa Kenongo di Kecamatan Tulangan,Sidoarjo. Metode analisis yang digunakan yaitu analisa Delphi. Hasil analisa Delphi didapat faktor penyebab belum berkembang ialah kurangnya kemampuan teknis kegiatan produksi, kurangnya kemampuan pengrajin menjadi pengusaha batik, kurangnya interaksi kegiatan pembatik, serta kurangnya pengetahuan pengelolaan limbah dan aksesbilitas.
Zonasi Kawasan Terdampak Akibat Pembangunan Interchange TOL di Kabupaten Jombang Anggra Sukma Setyagama; Ardy Maulidy Navastara
Jurnal Teknik ITS Vol 3, No 2 (2014)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (282.555 KB) | DOI: 10.12962/j23373539.v3i2.7280

Abstract

Pembangunan interchange TOL di Kecamatan Tembelang menyebabkan terjadi fenomena alihfungsi lahan, sehingga terjadi ketidaksesuaian antara rencana tata ruang dengan kondisi eksisting. Untuk itu diperlukan zonasi kawasan yang terdampak akibat adanya pembangunan interchange TOL untuk membantu pemerintah dalam pengendalian kawasan Simpang Susun Tembelang. Penelitian ini bertujuan menentukan zonasi kawasan yang terdampak akibat pembangunan interchange TOL Tembelang, dengan sasarannya yaitu: analisis faktor-faktor yang terdampak, pembobotan faktor yang terdampak, serta membuat zonasi kawasan terdampak akibat pembangunan interchange TOL Tembelang. Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif, analisis delphi, analisis skoring skala likert dan analisis overlay peta melalui GIS. Hasil dari penelitian ini menunjukkan zonasi kawasan yang terdampak berpola memita/linier mengikuti jalan. Penelitian ini juga menghasilkan bahwa zonasi kawasan yang terdampak terbagi menjadi 5 kategori, antara lain: kawasan sangat terdampak, kawasan terdampak, kawasan cukup terdampak, kawasan sedikit terdampak, dan kawasan tidak terdampak. Penentuan zonasi kawasan ini dapat digunakan pihak pemerintah untuk acuan dalam menentukan arahan pada Kawasan Simpang Susun Tembelang akibat pembangunan interchange TOL.
Prioritas Faktor Pengembangan Kawasan Industri Gula Toelangan Melalui Pendekatan Konsep Simbiosis Industri Dwi Ayu Rakhmawati; Ardy Maulidy Navastara
Jurnal Teknik ITS Vol 3, No 2 (2014)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (227.232 KB) | DOI: 10.12962/j23373539.v3i2.7289

Abstract

Pabrik Gula (PG) Toelangan yang terletask di Kabupaten Sidoarjo, memiliki potensi yang diindikasi dapat untuk digunakan sebagai potensi pengembangan kawasan simbiosis industri. Dengan adanya pengembangan kawasan simbiosis industri pada industri gula Toelangan, diharapkan mampu menambah pendapatan dari hasil pengolahan limbahnya. Studi ini bertujuan untuk menentukan prioritas faktor pengembangan kawasan industri gula Toelangan melalui pendekatan konsep simbiosis industri. Untuk mencapai tujuan penelitian ini, maka dilakukan menggunakan teknik AHP (Analitycal Hierarchy Process) untuk membobotkan faktor pengembangan dan analisa deskriptif untuk menentukan prioritas faktor pengembangan kawasan simbiosis industri. Sehingga, hasil akhir dari penelitian ini adalah prioritas faktor pengembangan kawasan industri gula Toelangan melalui pendekatan konsep simbiosis industri dengan tingkat tinggi adalah faktor material murni, sumber daya manusia, dan kebutuhan lahan. Sedangkan faktor dengan prioritas sedang dan rendah adalah faktor penunjang pengembangan kawasan industri yang lain.
Pemanfaatan Lahan pada Lokasi Bekas Tambang Tanah Urug di Kecamatan Ngoro, Mojokerto Linda Purba Ningrum; Ardy Maulidy Navastara
Jurnal Teknik ITS Vol 4, No 1 (2015)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (554.794 KB) | DOI: 10.12962/j23373539.v4i1.8996

Abstract

Kecamatan Ngoro memiliki lokasi bekas tambang tanah urug yang ditinggalkan dan tidak dimanfaatkan. Lokasi bekas tambang di Kecamatan Ngoro berupa kolam dan dataran bergelombang yang dikelilingi tebing tinggi yang hampir tegak lurus. Di sisi lain, lahan sebagai sumber daya pembangunan memiliki nilai manfaat yang tinggi, sehingga lahan harus dimanfaatkan dan pemanfaatannya harus disesuaikan dengan karakteristik lahan yang dimiliki. Lahan bekas tambang sendiri merupakan lahan yang memiliki karakteristik lahan yang berbeda dari lahan pada umumnya. Maka dari itu tidak semua jenis pemanfaatan lahan dapat dikembangkan pada lokasi bekas kegiatan pertambangan. Maka perlu adanya penelitian terkait arahan pemanfaatan lahan pada lokasi lahan bekas tambang di Kecamatan Ngoro, Mojokerto. Analisis penelitian dilakukan dengan mengidentifikasi karakteristik lahan bekas tambang tanah urug dengan analisis deskripsi data kualitatif. Analisis kemampuan lahan dengan AHP dan proses Overlay. AHP digunakan untuk menentukan nilai bobot kepentingan masing-masing karakteristik. Sedangkan Overlay digunakan untuk mengetahui nilai kemampuan lahan bekas tambang tanah urug. Analisis alternatif pemanfaatan lahan dengan metode AHP dan deskripsi. AHP digunakan untuk mengetahui jenis pemanfaatan lahan yang paling diinginkan oleh stakeholder. Analisa deskripsi bermaksud untuk menjabarkan lebih mendalam terkait jenis kegiatan yang sesuai. Hasil dari penelitian didapatkan kelas kemampuan lahan pada lokasi bekas tambang tanah urug yang teridentifikasi memiliki nilai kemampuan lahan yang cukup mampu untuk dimanfaatkan kembali. Kemudian dari hasil pemilihan jenis pemanfaatan lahan, berdasarkan pilihan stakeholder dan perbandingan dengan standar. Alternatif pemanfaatan lahan pada lokasi bekas tambang tanah urug di Kecamatan Ngoro Mojokerto adalah sebagai lokasi Wisata Outdoor
Faktor Penentu Pengembangan Industri Pengolahan Perikanan Di Kabupaten Sidoarjo melalui Pengembangan Ekonomi Lokal Sayyidatu Ulish Shofa; Ardy Maulidy Navastara
Jurnal Teknik ITS Vol 4, No 2 (2015)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (643.009 KB) | DOI: 10.12962/j23373539.v4i2.10863

Abstract

Wilayah bagian timur Kabupaten Sidoarjo memiliki potensi pengembangan sub sektor perikanan, khususnya Kecamatan Candi, Sedati, Sidoarjo, Buduran, Jabon, dan Waru. Potensi tersebut belum didukung pengembangan industri pengolahan perikanan secara optimal sehingga belum dapat memberikan kesejahteraan bagi masyarakat. Industri pengolahan perikanan masih bersifat sederhana, marketshare terbatas, dan belum ada kemitraan usaha. Pendekatan pengembangan ekonomi lokal menjadi bentuk pengembangan yang cocok dalam permasalahan industri pengolahan perikanan di Kabupaten Sidoarjo. Penelitian ini bertujuan untuk merumuskan arahan pengembangan industri pengolahan perikanan di Kabupaten Sidoarjo melalui pengembangan ekonomi lokal. Pada penelitian ini akan dibahas mengenai faktor penentu pengembangan industri melalui teknik analisis konten dan CFA (Confirmatory Factor Analysis). Hasil penelitian menunjukkan terdapat 6 faktor penentu pengembangan industri pengolahan perikanan, yaitu sumberdaya, kelembagaan, ekonomi, pasar dan pemasaran, transportasi, serta sarana dan prasarana pendukung pengolahan perikanan.
Identifikasi Tingkat Pelayanan Pasar Tradisional Agrobis Babat Kabupaten Lamongan Risty Utami; Ardy Maulidy Navastara
Jurnal Teknik ITS Vol 4, No 2 (2015)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (558.296 KB) | DOI: 10.12962/j23373539.v4i2.11242

Abstract

Tujuan pembangunan Pasar Tradisional Agrobis Babat di kawasan Perkotaan Babat adalah sebagai kawasan perdagangan dan jasa skala kabupaten. Namun, kualitas pelayanan pasar yang diberikan masih rendah. Oleh karena itu, tujuan dalam penelitian ini yaitu mengetahui tingkat kualitas pelayanan Pasar Agrobis Babat. Tahapan dalam penelitian ini meliputi mengetahui karakteristik pelayanan pasar Agrobis Babat menggunakan metode deskriptif, mengetahui faktor-faktor yang berpengaruh terhadap peningkatan pelayanan menggunakan CFA dan mengetahui tingkat pelayanan pasar menggunakan IPA (Importance Performing Analysis).  Tingkat pelayanan Pasar Agrobis Babat terbagi menjadi 4 (empat) kuadran yaitu prioritas utama, pertahankan kualitas pelayanan,  prioritas rendah dan terlalu berlebih. Variabel yang berada di prioritas utama terdiri dari keberadaan sampah, ketersediaan terminal, kedekatan dengan fasilitas umum lainnya, harga barang dan adanya kegiatan promosi. Variabel yang berada di pertahankan kualitas pelayanan yaitu keberadaan PKL, ketersediaan angkutan umum, kelengkapan jenis barang, jumlah pedagang, ketersediaan los pasar, dan kios pasar. Variabel yang berada di prioritas rendah yaitu keberadaan genangan air, toilet umum, jaringan drainase, dan jaringan sanitasi. Dan variabel yang berada di terlalu berlebih yaitu ketersediaan lahan parkir, dan ketersediaan jaringan air bersih.
Pola Perkembangan Harga Lahan di Kawasan Koridor Jalan Arteri Porong Sidoarjo Nur Fitriah Andriani; Ardy Maulidy Navastara
Jurnal Teknik ITS Vol 5, No 2 (2016)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (534.823 KB) | DOI: 10.12962/j23373539.v5i2.18343

Abstract

Abstrak- Menurut RTRW Kabupaten Sidoarjo Tahun 2009-2029 dalam arahan pemanfaatan ruang disebutkan bahwa salah satu indikasi program di sektor pekerjaan umum adalah adanya proyek pembangunan Jalan Arteri Porong. Terbangunnya Jalan Arteri Porong mendorong meningkatnya tingkat aksesibilitas yang berpengaruh terhadap nilai lahan kawasan. Hal tersebut juga berpengaruh juga terhadap peningkatan harga lahan sebesar 50% untuk tanah kering dan 317% untuk tanah sawah.. Kenaikan harga lahan tersebut merupakan kenaikan yang tidak wajar. Jika dibiarkan secara terus menerus, akan dapat menghambat rencana pengembangan kawasan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola perkembangan harga lahan di koridor Jalan Arteri Porong Sidoarjo. Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik interpolasi dengan menggunakan aplikasi Surfer 10. Hasil penelitian ini menghasilkan peta pola persebaran harga lahan 3 tahun terakhir (2013-2015). Berdasarkan pemetaan persebaran harga lahan yang telah dilakukan dapat diketahui bahwa pada tahun 2013-2015 telah terjadi perkembangan harga lahan di wilayah penelitian. Pada tahun 2013 ke tahun 2014, harga lahan di wilayah penelitian berkembang di sekitar Kelurahan Juwet Kenongo dan Porong yang merupakan pusat kegiatan. Dalam perkembangannya, dapat terlihat dalam peta bahwa harga lahan yang memiliki kisaran cukup tinggi semakin meluas di antara kedua kelurahan tersebut. Harga tertinggi pada tahun 2013 ke tahun 2014 berselisih sebesar 120.000 hingga 200.000 rupiah. Tahun 2015 harga lahan mengalami perembetan perkembangan yang semakin meluas di sekitar pusat kegiatan dan muncul perkembangan harga lahan yang cukup tinggi di sepanjang koridor Jalan Arteri.
Analisis Besaran Emisi Gas CO2 Kendaraan Bermotor Pada Kawasan Industri SIER Surabaya Diaz Kusumawardani; Ardy Maulidy Navastara
Jurnal Teknik ITS Vol 6, No 2 (2017)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (474.769 KB) | DOI: 10.12962/j23373539.v6i2.24392

Abstract

Kegiatan pada kawasan industri SIER menimbulkan bangkitan kendaraan yang tinggi sehingga menyebabkan padatnya kendaraan bermotor. Rendahnya tingkat pelayanan jalan turut memicu kemacetan di koridor SIER yang kemudian turut menyumbang tingginya emisi gas CO2. Kondisi ini menyebabkan peningkatan suhu dan penurunan kualitas udara di kota Surabaya. Dari data diatas diperlukan untuk mengidentifikasi tingkat emisi gas CO2 yang dihasilkan oleh kendaraan bermotor pada kawasan industri SIER. Sasaran meliputi: mengidentifikasi karakteristik lalu lintas kendaraan di kawasan industri SIER dan mengindentifikasi nilai emisi gas CO2 yang dihasilkan oleh kendaraan-kendaraan yang melewati kawasan industri SIER. Pengumpulan data menggunakan data primer dan sekunder. Data primer berupa data jumlah kendaraan yang didapatkan melalui survey traffic counting dan data sekunder berupa data klasifikasi dan fungsi jaringan jalan yang akan digunakan sebagai input software Mobilev; Road Traffic Exhaust Emission Calculation Model). Analisis data terdiri dari dua tahap yaitu pertama perhitungan kendaraan menggunakan survey traffic counting dan kedua menghitung emisi dengan menggunakan software Mobilev; Road Traffic Exhaust Emission Calculation Model) sehingga dapat diketahui besaran jumlah emisi gas CO2 yang dikeluarkan. Berdasarkan hasil perhitungan emisi gas CO2 menggunakan software Mobilev menghasilkan jumlah emisi total dari seluruh jalan pada kawasan industri SIER adalah sebesar 3.996,92 ton/tahun. Kemampuan daya serap vegetasi terhadap emisi gas CO2 sebesar 1657,14 ton/tahun sehingga sisa emisi yang masih belum terserap adalah sebesar 2.299,78 ton/tahun.