Status stunting pada anak merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat di dunia dan juga Indonesia. Kecamatan Jambi Timur adalah salah satu wilayah yang termasuk lokus stunting di kota Jambi dengan kejadian stunting mencapai 142 anak. Tujuan penelitian ini Menganalisis pola asuh dan status social ekonomi dengan kejadian stunting pada anak balita usia 24 - 59 bulan di kecamatan Jambi timur kota Jambi tahun 2022. Stunting adalah status pendek atau gagal tumbuh pada anak akibat kekurangan asupan gizi kronis. Pola asuh adalah salah satu factor lansung dan tidak lansung yang dapat menyebabkan stunting. Sedangkan factor dasarnya adalah social ekonomi karena mempengaruhi kemampuan keluarga menyediakan kebutuhan makan yang bergizi bagi anaknya. Metode penelitian ini merupakan penelitian Survey Analitik dengan desain Cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh Ibu yang memiliki balita usia 24 - 59 bulan yang berada di Kecamatan Jambi timur. Pengambilan sampel secara Rendom Sampling yang berjumlah 116 ibu balita. Hasil pengukuran tinggi badan didapatkan 16,4% balita usia 24 - 59 bulan mengalami stunting. Hasil penelitian menggunakan uji chi square menunjukkan bahwa pola asuh berdasarkan praktik pemberian makan, praktik kebersihan diri, praktik kebersihan lingkungan, dan praktik perawatan anak berhubungan dengan kejadian stunting pada anak usia 24-59 bulan, masing-masing p-value 0,05. Sementara status sosial ekonomi berdasarkan pendidikan ibu, pekerjaan ibu, dan jumlah anggota keluarga tidak berhubungan dengan kejadian stunting pada anak, masing-masing pada p-value 0,05 kecuali variabel pendapatan keluarga pada p 0,05. Hasil Analisa multivariat didapatkan praktek perawatan anak dengan p-value 0,1 sehingga menjadi variable yang paling dominan mempengaruhi stunting. Menurut peneliti orang tua perlu memperhatikan bagaimana praktek perawatan anak dengan baik dan menerapkan dengan konsisten sehari-hari dalam praktek pola asuh orang tua pada anak.
Copyrights © 2022