Sentra Wisata Kuliner (SWK) Bratang Binangun merupakan salah satu dari 25 SWK di Surabaya yang masih belum memiliki IPAL. Dalam kegiatan sehari-hari, air limbah yang dihasilkan dari SWK Bratang Binangun berasal dari kegiatan memasak, proses pencucian, serta dari toilet. Air limbah yang dihasilkan tersebut, apabila tidak diolah dengan baik dapat mencemari lingkungan di sekitar SWK Bratang Binangun. Oleh karena itu, diperlukan perencanaan IPAL & SPAL meliputi biaya investasi yang diperlukan beserta prosedur operasional yang tepat guna memastikan pengolahan limbah berjalan dengan baik. Perencanaan pembangunan IPAL mempertimbangkan aspek teknis di SWK Bratang Binangun. Diperlukan pengumpulan data primer ataupun data sekunder guna menunjang perencanaan pembangunan IPAL. Data primer dapat diperoleh secara langsung dengan melakukan observasi maupun analisis terhadap kondisi lapangan serta pengambilan sampel air limbah. Data sekunder yang digunakan dihimpun dari berbagai sumber. Air limbah SWK di Kota Surabaya memiliki kandungan minyak dan lemak serta beban organik yang tinggi. Dirancang unit Pre-Treatment berupa Unit Grease Trap guna menampung air limbah non kakus untuk menyisihkan kandungan minyak dan lemak. 1 Unit Bak Pengumpul untuk mengatur debit pengolahan air limbah. 1 Unit Anaerobic Baffled Reactor (ABR) dilengkapi tanki pengendapan dan 4 kompartemen dirancang untuk mengendapkan partikel padatan tersuspensi dan mengolah beban organik air limbah. Unit Biological Aerated Filter dengan 2 kompartemen dioptimalisasikan untuk mendegradasi Ammonia dalam air limbah. Kemudian lapisan biomassa yang terbawa dalam aliran air diendapkan pada Unit Bak Pengendap. Unit pengolahan terakhir yakni Unit UV Disinfection untuk menonaktifkan mikroorganisme patogen yang terkandung dalam air limbah. Guna mendukung pengolahan air limbah yang maksimal, maka dilakukan perancangan Sistem Penyaluran Air Limbah (SPAL) sepanjang 148,7 m guna menyalurkan seluruh air limbah yang dihasilkan. Total estimasi anggaran yang dibutuhkan untuk pembangunan IPAL sebesar Rp 182.290.000 dan pembangunan SPAL sebesar Rp 78.741.000. Total estimasi biaya operasional IPAL yang dibutuhkan sebesar Rp 12.453.000 setiap tahunnya.
Copyrights © 2022