Claim Missing Document
Check
Articles

Found 36 Documents
Search

Perencanaan Revitalisasi Instalasi Pengolahan Air Lindi (IPL) TPA Gunung Panggung, Kabupaten Tuban Laili Zahratul Rizqia; Agus Slamet
Jurnal Teknik ITS Vol 10, No 2 (2021)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j23373539.v10i2.65273

Abstract

Air lindi yang dihasilkan dari timbulan sampah mengandung berbagai pencemar berbahaya. Lindi yang dihasilkan TPA Gunung Panggung Tuban tidak semuanya masuk ke dalam unit instalasi peengolahan lindi (IPL) eksisting. Hal ini menyebabkan tergenangnya lindi yang tidak terolah di sekitar unit IPL yang menyebabkan pencemaran lingkungan. Metode perencanaan debit lindi dihitung menggunakan metode Thronwaite, hasil perhitungan didapatkan debit lindi sebesar 28,3 m3/hari. Kualitas lindi yang belum terolah yaitu nilai TSS (129,4mg/L), BOD5 (346,7 mg/L), COD (3021 mg/L), sedangkan lindi yang masuk ke IPL didapatkan nilai TSS (125,3 mg/L), BOD5 (1321 mg/L), COD (8204 mg/L). Hasil perencanaan unit instalsi pengolahan lindi terdiri dari bangunan koagulasi, flokulasi, pengendap, Anaerobik Filter, Constructed Wetland. Nilai kualitas efluen IPL rencana parameter BOD, COD, TSS, Total N masing-masing adalah 8 mg/L, 55,2 mg/L, 2 mg/L, 13 mg/L dengan efisiensi penyisihan sebesar 98,8%, 98.9%, 97,9%, 89,5%. Biaya investasi yang dibutuhkan untuk konstruksi unit instalasi pengolahan lindi sebesar Rp 232.516.044.
Penambahan Urea sebagai Co-Substrat pada Sistem High Rate Algae Reactor (HRAR) untuk Pengolahan Air Limbah Tercemar Minyak Solar Ayu Syarifa Darwinastwantya; Agus Slamet; Joni Hermana
Jurnal Teknik ITS Vol 3, No 2 (2014)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (288.444 KB) | DOI: 10.12962/j23373539.v3i2.6932

Abstract

Kebutuhan bahan bakar minyak di Indonesia semakin meningkat. Peningkatan tersebut mengakibatkan eksplorasi dan pengolahan secara berlebihan. Eksplorasi dan pengolahan berlebihan akan memberikan dampak buruk bagi lingkungan, yaitu limbah. Limbah minyak bumi biasanya langsung dibuang ke lingkungan yang dapat menyebakan pencemaran lingkungan, misalnya air. Pengolahan limbah menggunakan alga dapat digunakan sebagai pengolahan lanjutan tanpa menimbulkan polusi tambahan. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengaruh penambahan urea sebagai co-substrat terhadap kinerja High Rate Algae Reactor (HRAR) dalam menurunkan kandungan minyak dalam air limbah minyak bumi. Variabel penelitian adalah konsentrasi minyak solar dalam air limbah dan konsentrasi urea yang digunakan. Konsentrasi minyak solar yang dipakai berasal penelitian pendahuluan sebesar 346 ppm dan 692 ppm untuk 18 L alga. Penelitian utama dilakukan dengan menambahkan 3 konsentrasi urea yang berbeda. Penelitian dilakukan selama 14 hari setiap dua hari sekali untuk semua parameter. Parameter yang digunakan dalam penelitian adalah kandungan Oil and Grease, Chemical Oxygen Demand (COD), klorofil a, Dissolved Oxygen (DO), pH, nitrogen-amonia, temperatur, dan Mixed Liquor Suspended Solid (MLSS). Dalam penelitian utama, menunjukkan bahwa sistem HRAR dapat mengolah air limbah mengandung minyak solar. Efisiensi penyisihan minyak solar paling optimal oleh sistem HRAR untuk variasi penambahan minyak solar 346 ppm adalah dengan penambahan urea 0,1 gr/L sebesar 83,33% sedangkan untuk variasi penambahan minyak solar 692 ppm menggunakan penambahan urea sebesar 0,3 gr/L sebesar 85,05%.
Pengaruh Penambahan Glukosa Sebagai Co-substrate dalam Pengolahan Air Limbah Minyak Solar Menggunakan Sistem High Rate Alga Reactor (HRAR) Laksmisari Rakhma Putri; Agus Slamet; Joni Hermana
Jurnal Teknik ITS Vol 3, No 2 (2014)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (370.71 KB) | DOI: 10.12962/j23373539.v3i2.6935

Abstract

Kandungan minyak dalam air limbah umumnya relatif sulit untuk diuraikan oleh mikroorganisme pada pengolahan air limbah secara biologis. Sistem alga dalam High Rate Alga Reactor (HRAR) telah banyak dikembangkan dan digunakan sebagai pengolah air limbah domestik dan industri. Aplikasi sistem alga dalam HRAR ini dicoba untuk diaplikasikan dalam pengolahan air limbah mengandung minyak solar. Penelitian dilakukan untuk mengkaji kemampuan HRAR dalam menurunkan kandungan minyak solar dengan penambahan glukosa sebagai co-substrate. Penambahan co-substrate diperkirakan dapat mendorong bakteri untuk memberikan suplai karbondioksida pada mikroalga. Penelitian ini dilakukan dengan dua variabel penelitian yaitu konsentrasi minyak solar sebesar 381 ppm dan 830 ppm dalam air limbah dan konsentrasi co-substrate berupa gula sebesar 5 gram, 7 gram, dan 10 gram ke dalam 18 Liter air pada reaktor. Setiap dua hari sekali selama 14 hari akan diambil sampel untuk kemudian dilakukan analisis masing-masing parameter. Hasil menunjukkan bahwa efisiensi tertinggi kinerja HRAR dalam menurunkan kandungan minyak solar adalah sebesar 84,27%. Efisiensi tertinggi ini didapatkan pada reaktor dengan variasi penambahan minyak solar 830 ppm dan co-substrate sebesar 10 gram ke dalam 18 Liter yang memiliki nilai COD 586,67 mg/L. Pada konsentrasi minyak solar sebesar 830 ppm, penambahan co-substrate memberikan pengaruh pada efisiensi penurunan kandungan minyak solar. Semakin besar penambahan co-substrate, semakin besar efisiensi penurunan kandungan minyak solar.
Pengaruh Konsentrasi Substrat terhadap Laju Pertumbuhan Alga dan Bakteri Heterotropik pada Sistem HRAR Wahyu Dian Septiani; Agus Slamet; Joni Hermana
Jurnal Teknik ITS Vol 3, No 2 (2014)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (682.27 KB) | DOI: 10.12962/j23373539.v3i2.6936

Abstract

Air limbah domestik Kota Surabaya yang dibuang langsung ke badan air tanpa dilakukan pengolahan akan mengakibatkan pencemaran karena memiliki kandungan nutrien dan bahan organik yang tinggi. High Rate Algae Reactor (HRAR) merupakan sistem pengolahan limbah dengan memanfaatkan alga dan sesuai untuk pengolahan limbah domestik. Perencanaan sistem HRAR dapat dilakukan dengan pendekatan berdasarkan parameter koefisien biokinetik alga maupun bakteri heterotropik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh konsentrasi substrat terhadap laju pertumbuhan alga dan bakteri heterotropik pada air limbah domestik berdasarkan koefisien biokinetiknya (µ, Y, dan Ks). Penelitian dilakukan dengan menggunakan variabel konsentrasi substrat dan lama durasi pencahayaan. Sampel yang digunakan merupakan air Boezem Kalidami dengan glukosa sebagai substrat tambahan. Pengambilan sampel dilakukan satu kali dalam sehari dan dilakukan setiap hari selama penelitian berlangsung. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan konsentrasi substrat bepengaruh terhadap laju pertumbuhan alga dan bakteri heterotropik. Semakin tinggi konsentrasi substrat maka laju pertumbuhan semakin tinggi. Reaktor dengan kondisi awal substrat sebesar 800 mg/L dan durasi pencahayaan selama 12 jam memiliki laju pertumbuhan spesifik terbaik. Nilai koefisien biokinetik tertinggi untuk alga adalah µ sebesar 0,624/hari, Ks sebesar 311,2 mg/L, dan Y sebesar 0,533 mg biomassa/mg substrat. Sedangkan nilai koefisien biokinetik tertinggi untuk bakteri adalah µ sebesar 0,395/hari, Ks sebesar 384 mg/L, dan Y sebesar 0,857 mg biomassa/mg substrat.
Efek Durasi Pencahayaan Pada Sistem HRAR Untuk Menurunkan Kandungan Minyak Solar Dalam Air Limbah Dian Puspitasari; Agus Slamet; Joni Hermana
Jurnal Teknik ITS Vol 3, No 2 (2014)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (316.087 KB) | DOI: 10.12962/j23373539.v3i2.6939

Abstract

Kandungan minyak di dalam air limbah industri perminyakan umumnya bersifat toksik terhadap mikroorganisme dan mengganggu proses pengolahan secara biologis. Sistem HRAR diperkirakan dapat mengatasi hambatan tersebut melalui proses fotosintesis untuk menghasilkan oksigen yang dibutuhkan mikroorganisme dalam mendegradasi senyawa hidrokarbon. Penelitian ini bertujuan mengkaji pengaruh perpanjangan waktu pencahayaan pada kemampuan HRAR dalam menurunkan kandungan minyak di dalam limbah. Variabel yang digunakan pada penelitian ini adalah variasi durasi pencahayaan dan variasi penambahan volume minyak solar yang ditambahkan ke dalam reaktor. Variasi durasi pencahayaan yang digunakan adalah pencahayaan selama 12 jam dan pencahayaan selama 24 jam. Sedangkan penambahan volume minyak solar ke dalam masing-masing reaktor adalah sebesar 346 ppm, 519 ppm dan 692 ppm. Hasil yang didapatkan dari penelitian ini adalah durasi pencahayaan selama 12 jam memiliki efek yang lebih baik terhadap penurunan konsentrasi minyak dibandingkan pencahayaan selama 24 jam. Hal ini dapat terlihat dari baiknya pertumbuhan alga dan bakteri di dalam reaktor serta tingginya penurunan konsentrasi minyak solar di dalamnya. Penurunan konsentrasi minyak solar terbaik terdapat pada reaktor dengan penambahan minyak solar sebesar 346 ppm. Pada reaktor dengan durasi pencahayaan selama 12 jam terjadi penurunan konsentrasi minyak sebesar 78,4%. Sedangkan penurunan kandungan minyak solar pada reaktor dengan durasi pencahayaan selama 24 jam adalah sebesar 73,9%.
Perencanaan Instalasi Pengolahan Air Limbah di Rumah Susun Tanah Merah Surabaya Daneswari Mahayu Wisesa; Agus Slamet
Jurnal Teknik ITS Vol 5, No 2 (2016)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (3949.043 KB) | DOI: 10.12962/j23373539.v5i2.18279

Abstract

Kegiatan rumah tangga pada Rumah Susun Tanah Merah menghasilkan air limbah domestik yang terdiri dari greywater dan blackwater. Greywater pada Rumah Susun Tanah Merah langsung dibuang ke drainase tanpa melalui proses pengolahan. Sedangkan blackwater diolah pada Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) eksisting, namun efluen yang dihasilkan masih belum memenuhi baku mutu. Di sisi lain, warga Rumah Susun Tanah Merah mengalami kekurangan air untuk kegiatan sehari-hari. Instalasi Pengolahan Air Limbah dibutuhkan untuk mengolah air limbah domestik menjadi air olahan yang dapat dimanfaatkan kembali. Pada perencanaan ini dilakukan perhitungan air limbah domestik yang dihasilkan oleh penghuni Rumah Susun Tanah Merah. Selain itu dilakukan analisis karakteristik greywater dan blackwater. Debit dan karakteristik air limbah domestik tersebut menjadi acuan dalam perhitungan IPAL. Unit IPAL yang digunakan yaitu Grease Trap, Anaerobic Baffle Reactor (ABR) dan Aerobic Biofilter. Grease Trap yang direncanakan memiliki efisiensi penyisihan minyak dan lemak mencapai 95%. Sedangkan Anerobic Baffle Reactor dan Aerobic Biofilter memiliki efisiensi penyisihan BOD, COD, TSS berturut turut adalah 99,5%, 98,8%, dan 99%. Air hasil olahan ditampung pada bak penampung dan dapat dimanfaatkan kembali oleh penghuni Rumah Susun Tanah Merah untuk menyiram tanaman dan sebagai air penggelontor.
Perencanaan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) Domestik Skala Kawasan di Kota Sidoarjo Kristianus O M P Putra Nanga; Agus Slamet
Jurnal Teknik ITS Vol 6, No 2 (2017)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (408.499 KB) | DOI: 10.12962/j23373539.v6i2.24551

Abstract

Air limbah domestik di Kota Sidoarjo belum dikelola dengan baik, dimana greywater dibuang langsung ke drainase tanpa melalui pengolahan. Sustainable Development Goals (SDGs) harus diwujudkan karena salah satu tujuannya yaitu pengolahan air limbah domestik. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) tahun 2015-2019 juga memiliki target yakni 100 : 0 : 100. Lokasi perencanaan adalah Kelurahan Lemahputro dan Kelurahan Sidokare, Kecamatan Sidoarjo Kabupaten Sidoarjo. IPAL Kawasan yang dibangun di Indonesia memang masih belum banyak, dikarenakan belum banyak kesadaran dari masyarakat tentang bahaya dari air limbah domestik. Sehingga dibutuhkan inovasi yang bisa lebih mempengaruhi kesadaran masyarakat. Tujuan dari perencanaan tugas akhir ini adalah membuat design IPAL domestik dengan model ABR dan Organica Ecotechnology di Kelurahan Lemahputro dan Kelurahan Sidokare Kecamatan Sidoarjo Kabupaten Sidoarjo. Tahapan perencanaan dimulai dari perizinan, survei lokasi, pengumpulan data, studi literatur, pengolahan data, pembahasan dan kesimpulan. Data yang digunakan dalam perencanaan adalah data primer, berupa kualitas air limbah dan survey kondisi eksisting dan data sekuder yang berupa HSPK Kota Surabaya, data lokasi. Data primer diambil dari pengukuran langsung dilapangan dan pengambilan sampel di kelurahan Lemahputro dan kelurahan Sidokare.  Data sekunder diambil dari dinas terkait yaitu PDAM Delta Tirta Kabupaten Sidoarjo, Bappeda Kabupaten Sidoarjo, Kelurahan Lemahputro dan Kelurahan Sidokare. Diameter pipa yang digunakan dalam perencanaan pengembangan SPAL dan IPAL kawasan ini adalah 100 mm, 150 mm, 200 mm dan 250 mm. ABR kelurahan Lemahputro diperoleh luas 197,01 m2 dengan 3 buah unit paralel.  ABR Kelurahan Sidokare diperoleh luas 206,91 m2 dengan 3 buah unit paralel. Biaya investasi total per KK untuk Cluster 1 adalah Rp 7.800.000 dan Cluster 2 adalah Rp 7.200.000. Biaya retribusi setiap kepala keluarga yang harus dibayar melalui organisasi lingkungan setempat setiap bulannya yaitu sebesar Rp 6.000 Cluster 1 dan Rp 4.000 Cluster 2.
Pengolahan Tipikal Instalasi Pengolahan Air Limbah Industri Tahu di Kota Surabaya Agung Wahyu Pamungkas; Agus Slamet
Jurnal Teknik ITS Vol 6, No 2 (2017)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (360.518 KB) | DOI: 10.12962/j23373539.v6i2.24585

Abstract

Industri tahu dalam proses produksinya menghasilkan limbah, baik limbah padat maupun cair dengan kadar BOD dan COD yang cukup tinggi. Kandungan bahan organik dalam limbah tahu, akan menurunkan daya dukung lingkungan apabila dibuang langsung ke lingkungan. Industri tahu sendiri umumnya adalah industri skala kecil yang membutuhkan pengolahan dengan investasi biaya serta O&M yang terjangkau. Perencanaan bertujuan untuk merencanakan tipikal IPAL industri tahu di kota Surabaya. Tahapan perencanaan dimulai dari studi literatur, pengumpulan data, penelitian pendahuluan, pengolahan data, pembahasan dan kesimpulan. Data yang digunakan dalam perencanaan meliputi data primer berupa kualitas air limbah dan survey kondisi eksisting. Data sekunder berupa HSPK kota surabaya, data lokasi, dan data produksi. Data primer diambil dari kegiatan produksi tahu di 3 industri tahu berbeda di kota Surabaya. Data sekunder didapatkan dari dinas terkait dan industri yang bersangkutan. Perencanaan menggunakan rangkaian unit biodigester anaerobik dan 3 alternatif. Alternatif yang digunakan adalah unit Anaerobik Filter, Wetland, dan Aerobik Biofilter. Hasil evaluasi ditetapkan Anaerobik Filter sebagai model tipikal pabrik tahu terpilih. Pemilihan ini didasarkan pada efisiensi penurunan kualitas limbah dan penggunaan lahan. Pada industri dengan kapasitas produksi kecil digunakan unit digester dan unit Anaerobik Filter dengan 1 tangki filter. Biaya investasi yang dibutuhkan sebesar Rp. Rp 200.571.373. Pada industri dengan kapasitas produksi menengah digunakan unit digester dan unit Anaerobik Filter dengan 3 tangki filter. Biaya investasi yang dibutuhkan sebesar Rp 312.668.316. Pada industri dengan kapasitas produksi besar digunakan unit digester dan unit Anaerobik Filter dengan 6 tangki filter. Biaya investasi yang dibutuhkan sebesar Rp 507.239.001.
Perencanaan Sistem Pengolahan Air Limbah Domestik di Kecamatan Sidoarjo, Kabupaten Sidoarjo Fajar Arinal Khaq; Agus Slamet
Jurnal Teknik ITS Vol 6, No 2 (2017)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (463.036 KB) | DOI: 10.12962/j23373539.v6i2.24661

Abstract

Air limbah domestik dari rumah tangga yang tidak diolah menyebabkan berbagai pencemaran lingkungan. Sustainable Development Goals (SDGs) dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) tahun 2015-2019 telah mentargetkan 100:0:100 dimana salah satu aspeknya adalah air limbah, maka Kabupaten Sidoarjo direncanakan akan membangun Sistem Penyaluran Air Limbah (SPAL) dan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL). Pada umumnya, IPAL dipandang buruk karena menimbulkan bau, maka dibutuhkan inovasi teknologi hijau. Daerah perencanaan terletak di 3 Kelurahan yaitu Kelurahan Magersari, Jati, dan Pagerwojo yang dibagi menjadi 3 cluster dengan jumlah penduduk keselurahan 37.535 orang. Desain SPAL yang digunakan adalah shallow sewer serta kombinasi IPAL dengan sistem Anaerobic Baffle Reactor (ABR) dan Hybrid Aero-Plant Reactor System (HAPS) secara komunal. Kualitas influen yang diolah adalah BOD 162 mg/L, COD 268 mg/L, TSS 210 mg/L, amonia 48,57 mg/L, dan total coliform 22 x 108 MPN/100 mL. Baku mutu yang digunakan adalah peraturan Kementrian Lingkungan Hidup No. 68 Tahun 2016 tentang air limbah domestik. Hasil desain menunjukan sistem penyaluran menggunakan pipa PVC dengan diameter 100–200 mm. Lahan yang dibutuhkan untuk IPAL cluster I seluas 250 m2, cluster II seluas 235 m2, dan cluster III seluas 122,5 m2. Anggaran biaya investasi yang dibutuhkan untuk cluster I sebesar Rp 17.936.035985, kemudian untuk cluster II sebesar Rp 15.040.856.211, dan untuk cluster III sebesar Rp 8.183.280.455. Anggaran biaya operasi dan pemeliharaan dibutuhkan sebesar Rp 8.000/Kepala Keluarga setiap bulan.
Perencanaan Sistem Penyaluran dan Pengolahan Air Limbah Domestik Kecamatan Semarang Barat Kota Semarang Aulia Rahmanissa; Agus Slamet
Jurnal Teknik ITS Vol 6, No 2 (2017)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (723.456 KB) | DOI: 10.12962/j23373539.v6i2.25083

Abstract

Kecamatan Semarang Barat yang ditetapkan sebagai kawasan permukiman, perdagangan, dan jasa, belum memiliki sistem pengolahan air limbah. Kecamatan Semarang Barat merupakan kecamatan dengan kepadatan tinggi sehingga menurut Perda Kota Semarang No. 14 tahun 2011 membutuhkan sistem pengolahan secara komunal. Perencanaan sistem pengolahan air limbah terdiri dari sistem penyaluran (SPAL) dan instalasi pengolahan (IPAL) beserta rencana investasinya. Perencanaan diawali dengan membagi area pelayanan menjadi 5 cluster. Pengumpulan data primer meliputi survei lokasi dan kualitas influen air limbah. Data sekunder yang dibutuhkan adalah jumlah penduduk, rekening PDAM pelanggan, peta wilayah, baku mutu air limbah domestik, dan HSPK Kota Semarang tahun 2016. Perencanaan sistem penyaluran air limbah ini menggunakan sistem shallow sewer. Unit IPAL menggunakan kombinasi anaerobic baffled reactor -anaerobic filter. Sistem penyaluran menggunakan konsep shallow sewer. Jenis pipa yang digunakan adalah PVC dengan diameter 100 mm – 250 mm. Kualitas influen yang diolah adalah BOD 162 mg/L, COD 268 mg/L, dan TSS 210 mg/L. IPAL yang direncanakan adalah ABR-AF yang terbagi menjadi beberapa unit dan disusun secara paralel. Cluster 1 terdiri dari 3 unit dengan luas 106,42m2. IPAL cluster 2 terdiri dari 3 unit dengan luas 122,47m2. Cluster 3 terdiri dari 1 unit dengan luas 28,5 m2. IPAL cluster 4 terdiri dari 3 unit dengan luas 244,2 m2. Cluster 5 terdiri dari 3 unit dengan luas 151,62 m2. Rencana investasi per KK antara Rp 2.500.000,00 hingga Rp 5.000.000,00 dan biaya retribusi Rp 3.000– 5.000 /bulan.