Pembentukan pigmen warna merah “angkak” yang dihasilkan oleh M. purpureus memerlukan waktu relatif lama, dan diproduksi dalam jumlah yang sedikit karena merupakan metabolit sekunder. Upaya meningkatkan jumlah pigmen yang dihasilkan dilakukan dengan pengayaan media pertumbuhan M. purpureus. Tujuan penelitian ini untuk mendapatkan perbandingan massa rasio media komposit dari (beras:tepung biji karet) dan konsentrasi starter yang menghasilkan pigmen warna tertinggi. Penelitian menggunakan kombinasi dua faktor perlakuan, yaitu perlakuan perbandingan massa rasio media komposit (beras:tepung biji karet) disingkat M, terdiri dari m0=(100:0)%; m1=(100:4)%; dan m2=(100:8)%, dan konsentrasi starter M. purpureus (S) terdiri dari s1=4%; s2=8% dan s3=12%. Analisis data menggunakan ANOVA (α=5%) dan dilanjutkan uji BNJ (α=5%) bila berpengaruh nyata. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai rendemen ekstrak angkak tertinggi terdapat pada media komposit beras dengan media komposit (beras:tepung biji karet) dengan massa rasio (100:0)% dan konsentrasi starter 4% yaitu 7,215%. Jenis media komposit dan konsentrasi starter yang sama juga yang menunjukkan nilai intensitas pigmen merah tertinggi yaitu nilai 0,172 AU/g dan kelarutan pada suhu 100℃ sebesar 0,673 AU/g. Berdasarkan hasil penelitian ini disimpulkan bahwa media komposit beras:tepung biji karet (100:0)% dan konsentrasi starter M. purpureus 4% menghasilkan rendemen, nilai intensitas pigmen dan kelarutan pigmen angkak terbaik.
Copyrights © 2022