Kinerja pemadam kebakaran dapat direpresetasikan dengan kecepatan penanganan pada saat terjadi kasus kebakaran, dimana kecepatan penanganan sangat dipengaruhi oleh kecepatan tempuh unit pemadam kebakaran menuju lokasi kebakaran. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui rute tercepat bagi unit pemadam kebakaran di Kota Cirebon berdasarkan jarak tempuh, waktu kejadian, tingkat kemacetan dan jenis penggunaan lahan. Metode yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu dengan cara menerapkan model Geographic Information System (GIS) dalam mengidentifikasi beberapa variable yang mempengaruhi kecepatan tempuh unit pemadam kebakaran. Pada penelitian ini ditentukan beberapa alternatif rute dari pos pemadam kebakaran (Pos Damkar Harjamukti dan Pos Damkar Bima) menuju objek lokasi kebakaran (Pasar Harjamukti) kemudian dihitung waktu tempuh pada masing-masing alternatif rute dengan mempertimbangkan variable jarak tempuh, waktu kejadian, tingkat kemacetan dan jenis penggunaan lahannya. Hasil penelitian diperoleh bahwa waktu tempuh tercepat kendaraan pemadam kebakaran di Kota Cirebon sebagian besar dipengaruhi oleh jarak tempuhnya. Akan tetapi pada kondisi arus lalu lintas tinggi, rute dengan jarak yang lebih panjang tetapi tidak melintasi ruas jalan yang macet dapat menghasilkan waktu tempuh yang lebih cepat jika dibandingkan dengan rute yang lebih pendek tetapi melintasi ruas jalan yang macet. Rute tercepat dari pos pemadam kebakaran Bima menuju Pasar harjamukti adalah rute 1 (2.854 m) pada pagi hari, rute 3 (3.019 m) pada siang dan sore hari. Sedangkan rute tercepat dari pos pemadam kebakaran Harjamukti menuju Pasar harjamukti adalah rute 1 (2.069 m) baik pada pagi, siang maupun sore hari karena memiliki jarak terpendek.
Copyrights © 2021