Kemunculan bakteri resisten antibiotik menjadi masalah serius di seluruh dunia. Upaya penanggulangan bakteri resisten antibiotik terus dilakukan, salah satunya dengan penggunaan material berukuran nano. Zink oksida (ZnO) merupakan salah satu partikel yang telah terbukti dapat menghambat pertumbuhan bakteri gram negatif dan gram positif. Dalam mencegah terjadinya aglomerasi pada sintesis ZnO berukuran nanometer dapat ditambahkan capping agent alami berupa senyawa metabolit sekunder pada ekstrak kulit pisang raja nangka. Adapun langkah yang dilakukan adalah: 1) ekstraksi metabolit sekunder kulit pisang raja nangka, 2) uji fitokimia, 3) penentuan kadar total flavonoid dan polifenol, 4) sintesis ZnO dengan capping agent alami ekstrak kulit pisang raja nangka, 5) karakterisasi ZnO, dan 6) uji aktivitas antibakteri ZnO. Hasil analisis kualitatif melalui uji fitokimia serta analisis kuantitatif melalui penentuan kadar total polifenol dan flavonoid menunjukkan bahwa ekstrak kulit pisang raja nangka etanol (96%)-air 2:1 (v/v) memiliki kadar metabolit sekunder yang lebih tinggi dibandingkan ekstrak kulit pisang raja nangka etanol (96%)-air 1:1 (v/v). Partikel ZnO berhasil disintesis menggunakan capping agent alami ekstrak kulit pisang raja nangka. Kadar metabolit sekunder yang berbeda pada masing-masing ekstrak mempengaruhi ukuran, morfologi, dan aktivitas antibakteri ZnO hasil sintesis.
Copyrights © 2022