Identifikasi karakter seleksi yang tepat diperlukan dalam pemuliaan tanaman untuk menghasilkan varietas cabai yang tahan terhadap kutu kebul Bemisia tabaci Genn. Tujuan penelitian untuk menentukan preferensi kutu kebul Bemisia tabaci pada berbagai genotipe cabai, mengidentifikasi karakter morfologi daun terkait seleksi ketahanan terhadap kutu kebul, melihat korelasi antara respon kutu kebul, dalam hal jumlah telur dan jumlah nimfa instar awal, dengan morfologi daun. Penelitian ini dilaksanakan bulan Agustus-Oktober 2018. Genotipe cabai yang digunakan C00265, CM334, C12, Bara, Ayesha, Ungara, Kastilo, Laris, Cilibangi-2, Landung, dan Yuni. Tanaman yang digunakan berumur 4 MST. Kutu kebul diambil dari tanaman terong di Kecamatan Kersana, Brebes, Jawa Tengah lalu diperbanyak pada tanaman tembakau dan terong. Kutu kebul yang diinfestasikan tidak membawa virus. Rancangan percobaan yang digunakan adalah rancangan kelompok lengkap teracak 1 faktor yaitu faktor genotipe. Setiap genotipe terdiri atas dua tanaman dan tiga ulangan. Jumlah telur dan jumlah nimfa instar awal per tanaman memiliki korelasi positif yang signifikan dengan dengan jumlah trikoma, sedangkan epidermis tidak berkorelasi. Panjang dan kerapatan palisade berkorelasi negatif signifikan dengan jumlah telur dan jumlah nimfa instar awal tanaman. Ketebalan daun berkorelasi negatif signifikan dengan jumlah nimfa instar awal tanaman. Warna daun mempengaruhi ketertarikan kutu kebul terhadap cabai.Kata kunci: jumlah nimfa instar awal, jumlah telur, palisade, tebal daun, trikhoma
Copyrights © 2022