Acta Pharmaceutica Indonesia
Vol. 47 No. 2 (2022)

AKTIVITAS ANTIINFLAMASI INFUSA BAWANG PUTIH SEGAR DAN BAWANG HITAM (Allium sativum L.) PADA TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus L.)YANG DIINDUKSI KARAGENAN

Deden Winda Suwandi (Unknown)
Siti Imaroh (Unknown)
Neng Fisheri Kurniati (Unknown)



Article Info

Publish Date
31 Dec 2022

Abstract

Inflamasi merupakan respon perlindungan normal terhadap berbagai kerusakan pada jaringan. Bawang putih (Allium sativum L.) secara tradisional digunakan untuk mengobati diabetes, kolesterol, dan tekanan darah tinggi serta terbukti memiliki aktivitas sebagai antiinflamasi. Bawang hitam merupakan olahan lain dari bawang putih yang dikembangkan untuk mengurangi rasa dan bau yang tak sedap dari bawang putih segar tanpa menghilangkan aktivitas biologisnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antiinflamasi dari bawang putih segar dan bawang hitam dengan menggunakan metode pembengkakan telapak kaki tikus putih jantan galur Wistar yang diinduksi lambda karagenan. Hasil pengujian menunjukkan bahwa infusa bawang putih segar dan bawang hitam dosis 100 dan 300 mg/kg BB menunjukkan aktivitas sebagai antiinflamasi. Infusa bawang putih segar dosis 100 dan 300 mg/kg BB dapat menurunkan volume radang telapak kaki tikus dengan persen inhibisi radang masing-masing sebesar 33,97% dan 37,21%. Infusa bawang hitam dosis 100 dan 300 mg/kg BB juga memiliki aktivitas yang relatif sama yang ditandai dengan persen inhibisi radang masing-masing sebesar 35,08% dan 42,38%. Meskipun tidak ada perbedaan aktivitas antiinflamasi secara statistik antara infusa bawang putih dengan infusa bawang hitam, namun infusa bawang hitam menunjukkan aktivitas antiinflamasi yang lebih cepat dan menunjukkan peningkatan aktivitas dengan peningkatan dosis.

Copyrights © 2022






Journal Info

Abbrev

acta

Publisher

Subject

Description

Acta Pharmaceutica Indonesia merupakan jurnal resmi yang dipublikasikan oleh Sekolah Farmasi Institut Teknologi Bandung. Jurnal ini mencakup seluruh aspek ilmu farmasi sebagai berikut (namun tidak terbatas pada): farmasetika, kimia farmasi, biologi farmasi, bioteknologi farmasi, serta farmakologi ...