Salah satu kendala program vaksinasi dalam penanganan pandemi Corona Virus Disease 19 (COVID-19) adalah stok vaksin yang terbatas. Beberapa studi pada vaksin mRNA menunjukkan bahwa penyintas COVID-19 menunjukkan respon yang lebih cepat dalam membentuk antibodi. Penelitian ini bertujuan memberikan gambaran awal mengenai respon imun penyintas COVID-19 setelah pemberian vaksin CoronaVac. Metode: 14 sampel dari penyintas COVID-19 yang divaksinasi menggunakan CoronaVac diambil untuk melihat total antibodi terhadap Receptor Binding Domain (RBD) protein spike SARS- CoV-2 yang diperiksa dari serum pada sebelum vaksinasi, 14 hari setelah dosis pertama, dan 14 hari setelah dosis kedua. Hasil: Didapatkan 6 orang penyintas mempunyai antibodi anti RBD (seropositif) sedangkan 8 orang lainnya tidak (seronegatif). Rerata durasi PCR positif menunjukkan individu seronegatif memiliki waktu yang lebih singkat (3,3 ± 1,7 hari, p<0.001) dibandingkan kelompok seropositif Kesimpulan: Kelompok penyintas seropositif mengalami peningkatan antibodi yang signifikan setelah pemberian vaksin dosis pertama (GMT 648.6, 95% CI 360.7 – 1,166.0 U/mL). Titer ini signifikan lebih tinggi jika dibandingkan dengan kelompok seronegatif bahkan setelah pemberian vaksin dosis kedua (GMT 49.1, 95% CI 14.0 – 172.7 U/mL). Temuan awal ini harus direplikasi dalam sampel yang lebih besar untuk mengidentifikasi prioritas vaksinasi diantara individu yang sebelumnya terinfeksi.Kata kunci: Antibodi anti-RBD, Penyitas COVID-19, Vaksinasi
Copyrights © 2022